Tuesday, October 2, 2012

ITS TRIP TIME


WEEKEND IN BANDUNG AIR SHOW 2012

Jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat, membuatku sedikit bertanya kenapa Daus belum datang juga di tempat yang kami sepakati. Tidak seperti biasanya yang selalu tepat waktu dan kalaupun telat hanya beberapa menit saja, kali ini waktu berlalu begitu cepat. Rencana kami berdua ketika itu adalah mengunjungi tiga tempat, yakni Career Seminar UNIQLO di TVST B ITB, lalu Bandung Air Show di Lanud Husein Sastra Negara, dan Braga Festival 2012. Dan jika sempat juga mampir ke BEC untuk sekedar mengecek beberapa keperluan.

Macet melanda kota Bandung, itulah jawaban yang sangat masuk akal menjelaskan seluruh perjalanan kami yang hari itu dilanda keterlambatan. Bandung memang menjadi salah satu kota tujuan wisata, terutama jika weekend sudah datang, dan hanya dalam waktu singkat macet menular di beberapa sudut kota yang menjadi pusat keramaian. Fiuuh.

Akan tetapi suasananya pengecualian untuk Sabtu ini, tepatnya tanggal 29 September 2012. Macet melanda seluruh bagian sudut kota Bandung, hampir di setiap ruas jalan. Kenapa begitu? Karena hampir di seluruh bagian kota mengadakan acara dan itu menambah semrawutnya jalanan Bandung. Mulai dari Pasteur yang ternyata dihampiri para wisatawan domestik beberapa bis, acara Bandung Air Show di Daerah Padjadjaran, Braga Festival 2012 di Jalan Braga, Ultah MTC di daerah Marhagayu yang menghadirkan panggung DAHSYAT, acara kuliner Keukeun#3 di Lapangan Lodaya Buahbatu, Acara Internet Exhibition di Graha Manggala Siliwangi Jalan Aceh, Acara Bandung Ekspos di Tegalega, dan masih banyak lainnya. Belum dengan tempat keramaian lain seperti Pasar Baru, Alun-Alun, BIP, Gramedia, BEC, Ciwalk, PVJ, Trans Studio Bandung, dan tempat-tempat lainnya, maka sempurnalah sudah kemacetan yang terjadi.

Dan itulah yang membuat kami terlambat 30 menit dari waktu Seminar UNIQLO, yang seharusnya pada perhitungan awal kami sampai disana sekitar jam 10, akan tetapi rupanya kami memang tidak berjodoh dengan seminar itu karenanya kami pun tidak boleh masuk, sangat disayangkan .. T_T ...

Awalnya aku sedikit kecewa karena keterlambatan yang terjadi, terlebih tidak boleh masuk hanya karena telat sekitar 15 - 20 menit, mereka menutup pintu pada 10.15. Maka jadwal semula yang sudah tersusun dalam benak harus kembali diatur. Tapi bukan keterlambatannya itu yang jadi masalah, agak sedikit kecewa karena aku tidak bisa membagikan pengalaman menerima Seminar dari Perusahaan Multinasional, layaknya UNIQLO pada Daus, that’s it. Akan tetapi, aku pun kembali memutar otak, sejauh ini aku memang tidak berjodoh dengan UNIQLO, mungkin memang ada maksud dari semua ini, dan kekecewaan sesaat itu pun hilang dengan pertanyaan yang memenuhi benakku. Apa yang sebenarnya terjadi? Lagipula aku tidak berniat menghentikan perjalanan hanya karena kekecewaan sesaat, masih banyak tujuan yang harus dilalui. Walau sebenarnya, itu hanyalah prioritas keduaku saja, karena prioritas pertama yang sejak awal aku nanti adalah kebersamaanku dengan Daus, hehe ... >_< ...

Sebelumnya dulu memang setiap acara menjadi prioritasku, tidak penting aku seorang diri ataupun bersama siapa. Namun, sekarang aku lebih memahami mengenai prioritas kebersamaan. Bukan acara apa yang akan kau lewati, tapi dengan siapa kau melewatinya, dengan siapa kau melaluinya, itu yang paling penting. Acara membosankan seperti apapun jika kau melaluinya dengan orang tersayang pasti akan terasa sebentar, sebaliknya acara semenarik apapun jika kau bersama dengan orang yang tidak membuatmu nyaman, maka waktu terasa berjalan sangat lambat. Dan itulah yang terjadi pada kami berdua. Walau kemacetan melanda, yang ada hanya tertawa penuh keceriaan dan berlomba membuat humor segar diselingi candaan nakal, hahaha :p

Maka, kami pun bergegas mengubah jadwal menyesuaikan dengan rencana awal dan kami pun sepakat untuk pergi ke BEC, mengecek singkat keperluan kami dan makan siang disana sebelum kami pergi ke Lanud untuk melihat BAS 2012.

Kami pun segera meluncur menuju Lanud dan terjebak macet di depan stasiun hall lalu jalan Padjadjaran yang tengah diperbaiki. Dan ketika sampai di depan gerbang dari Bandara Husein Sastranegara, kami mendapati diri benar-benar terjebak di dalam kemacetan yang sangat panjang. Kami mengantri dari depan gerbang hingga menuju tempat parkir yang penuh itu dalam waktu sekitar 2 jam. Bayangkan saja, jarak tempuh yang biasanya hanya dalam waktu 10 menit dapat dicapai, harus kami capai 12 kali lipat dari biasanya, luar biasa melelahkan.

Dan ketika kutanya apa yang sebenarnya terjadi, aku tersentak. Ada musibah kecelakaan pesawat, ada pesawat yang jatuh dan terbakar saat melakukan manuver saat atraksi aeromodeling sebelum istirahat. Kutanya lagi, apakah pilotnya selamat? Yang ditanya menjawab dengan senyuman miris penuh keraguan walau kesannya terlihat setengah bercanda, “mungkin meninggal Neng”. Innalillahi wainnailaihi rajiun. Aku pun beristigfar dan masih kaget dengan berita itu, agak tidak percaya dengan berita yang baru disampaikan, makanya untuk sementara kami berdua mencerna dulu berita itu.

Sesampainya di tempat parkir, kami berdua pun ngaso terlebih dahulu, mengingat waktu yang cukup lama dalam kemacetan membuat kami lelah, walau sebenarnya yang ada kami malah semangat saling menggoda satu sama lain, hahaha ... ^_^ ..

Sembari ngaso, sembari kami pun menunggu acara atraksi berikutnya, yakni aeromodeling dan terjun payung. Akan tetapi kami menunggu sekitar 1 – 2 jam ternyata tidak ada apa-apa di langit tempat kami parkir selain Pesawat Komersil yang Landing maupun Take Off membawa penumpang. Karena penasaran kami pun segera menuju tempat BAS berlangsung dan ketika sampai disana, yang ada hanyalah berbagai macam pesawat yang berdiri mematung, di hadapan ratusan hingga ribuan orang pengunjung, beserta dengan mobil-mobil panser dan persenjataan yang dimiliki oleh Angkatan Udara (meriam, mobil rudal, panser, tank baja, dkk). Tiket masuk yang awalnya ada nampaknya terlupakan seiring dengan musibah yang terjadi. Seraya memperhatikan sekeliling dan mencari informasi mengenai apa yang terjadi, kami pun menyempatkan diri untuk berpose di beberapa tempat. Here are the pictures ... >_< ...







Dan berita mengenai musibah itu pun diperdengarkan di sebuah radio swasta yang menjadi salah satu sponsor acaranya, membuatku mencerna beritanya yang menjelaskan bahwa pameran akan tetap berlangsung akan tetapi atraksi pesawat tidak akan diadakan lagi. Itulah jawaban berikutnya dari pertanyaan kami tentang ketidakhadiran acara atraksi yang kami tunggu. Dan acara band dan hiburan lainnya pun dibatalkan sebagai bentuk penghargaan dan berkabung atas peristiwa musibah yang terjadi. Pilot Norman T. Lubis dan co-pilot Toni Hartono meninggal dunia pada musibah kecelakaan pesawat yang menabrak salah satu gedung yang ada di Lanud. Kami berdua turut berduka cita atas peristiwa tersebut, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amiin.

Walaupun demikian, setelah cukup puas mengambil berbagai pose bersama pesawat-pesawat yang bertebaran di landasan udara, kami melanjutkan perjalanan kami berdua ke arah stand pameran yang ada di dalam sebuah hanggar pesawat. Stand yang disinyalir berjumlah 250 itu pun langsung membuat mata kami beralih, dan tentu sebagai penggemar kuliner kami menghampiri stand makanan terlebih dahulu (kebetulan juga kami masuk ke bagian stand yang dekat makanan, hehe :p).

Dan karena bakat fotografi Daus yang mendominasi daripada rasa lapar ditambah aku yang penasaran dengan seluruh stand, maka kami pun berjalan menyusuri stand lain selain makanan. Berfoto-foto ria di beberapa stand dan bertemu dengan Monic, teman SMAku yang tengah berjalan bersama saudaranya dan suaminya, Fajar, temanku juga. Sudah lama tidak bersua, dia bendahara LSS 3 saat angkatanku, dan saat ini tengah mengandung 5 bulan. Untuk Monic selamat ya atas pernikahan dan kehamilannya, semoga dimudahkan dalam proses persalinannya nanti. Dan pembicaraan pun berlanjut pada Intan yang akan mengadakan resepsi esok hari di Mesjid Univ. Nurtanio, hmm, berita yang cukup mengejutkan karena keduanya sudah mendahuluiku untuk membina kehidupan rumah tangga. Well, congratz for both of you, afterall. Untuk Intan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Amiin. Untuk T’Morin yang tengah berjuang dalam program Indonesia Mengajar Good Luck, Be Proud of Yourself.

Ada beberapa cerita menarik mengenai IM yang juga sempat kuikuti proses rekruitmennya, tapi akan kubahas di tulisanku berikutnya. Dan tepat saat aku menulis ini, seorang kawan lama yang membuatku selalu tidak mau kalah juga sekaligus rivalku yang cantik dan baik hati :D, Nanda, kembali mengontakku, wah, ini namanya reunian teman-teman SMA, mendadak aku jadi merindukan mereka semua. Hanya tersenyum dalam hati ketika mereka berbincang cukup semangat. Untuk Nanda, bersabar dengan penantiannya ya, percayalah karena Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua ... >_< ...
Lanjut, kami berdua pun lalu menikmati stand-stand lain yang cukup banyak dan memuaskan diri dengan berfoto ria (walau sebenarnya lebih banyak aku yang jadi modelnya, hehe :p). Hm, kagum dengan gambar kami berdua yang diambil oleh Daus, it was really nice ... ^_^ ... Kami pun lalu menghampiri stand makanan dan menikmati baso malang yang cukup untuk memenuhi perut kami sesaat sebelum melanjutkan perjalanan menuju Braga. Dan kami pun mengakhiri wisata kami di BAS dengan berfoto-foto bersama pesawat di bawah cahaya bulan, hm, romantis, hehe :p. Malam berlalu begitu cepat tanpa kami sadari dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam, waw. Malam sudah membayang di langit lanud saat kami keluar dan tempat yang awalnya sangat ramai itu menjadi sepi layaknya kota mati karena ditinggalkan seluruh pengunjung. Acara band dibatalkan karena berkabung dan kami pun meninggalkan tempat pameran itu dengan segera menuju tempat parkir dan melaju menuju jalur lain ke Braga.

Perjalanan kami ke Braga cukup lancar hingga akhirnya terhenti di jalan Braga menuju Tamblong. Kemacetan mulai melanda, hmmm, dan saat kami melewati jalan Tamblong, di sudut kiri kanan jalan dipenuhi dengan ratusan motor yang parkir, dan di jalan Asia Afrika pun kami terhambat dan saat memalingkan pandangan ke kanan, mendadak saja aku jadi kehilangan minat untuk berkunjung ke Braga Festival. Lautan manusia memenuhi jalanan itu menjelang malam hari. Begitu banyak ratusan hingga ribuan manusia yang berkeliaran disana membuatku malas jika harus berdesak-desakan.

Memang, dimanapun waktu terbaik untuk mengunjungi pameran-pameran menarik tanpa harus berdesak-desakan adalah siang menuju sore hari. Setidaknya tidak akan terlalu sepadat jika malam hari, apalagi sabtu malam adalah waktu yang dinanti oleh hampir semua orang dan itulah yang terkadang merepotkan. Daripada kehabisan udara karena berdesakan, aku memilih kehabisan tenaga berada di samping MY DEAREST ONE, hehe .. >_< ..., berbagi ide, pengalaman, sharing berbagai cerita, dan yang lebih menyenangkan adalah menikmati kebersamaan kami berdua. That’s the important thing above all, really. That’s why I love being beside HIM, again and again ... >_< ...
Dan kami pun mengakhirinya dengan berkuliner ria di KFC, haha, sayangnya McFlury Choco yang kami cari sebelumnya di McD tidak ada, maka jadilah kami memesan cukup banyak dan menikmati seluruhnya. Dan akan kami cari es krim tersebut saat kami ke McD di tempat yang lain, harus itu, hehe ;p ...

So, again thanks to DAUS for a WONDERFUL NIGHT and GREAT ADVENTURE, I do really enjoy this so much ... >_< ...

Friday, September 28, 2012

Next Level of The Test ---Its All About Choices


I woke up in the morning and realized that my new story of life will reaching me out.
And its all about choice. My choice afterall, that's it.


Pernahkah kau merasakan kegagalan beruntun menimpa? Termasuk di antaranya berbagai hal yang bergejolak dan konflik dalam diri yang tak pernah selesai? Konflik yang membuat kita tertutup dan menutup diri pada orang di sekitar kita dan berakhir dengan pendirian kita yang seolah terlihat mandiri padahal di dalam penuh dengan hati yang sepi dan rapuh?

Well, actually that's what happened to me for last few years.

Diri yang tertutup dan permainan egosentris di dalamnya dan saat mencari sosok pembimbing untuk menunjukkan jalan, kekosongan itulah yang diberikan. Kesepian yang menyeruak dan kebosanan akan alur hidup yang terus menerus diterpa dengan kegagalan dan harapan semu. Kehilangan harapan dari sebuah keindahan hidup. Kupikir orang terdekatku ketika itu bisa menyadari kesepian yang melandaku, sayangnya yang dia lihat adalah sekedar OBJECT saja, dia lebih menitikberatkan pada pemberian “barang” daripada hal terpenting. Dan itulah yang kemudian perlahan membuatku berpikir tanpa atau dengan dia aku bisa mandiri. Tidak bisa aku bergantung padanya baik saat ini dan nanti. Bagaimana bisa bergantung dan percaya padanya kalau ternyata dia tidak berniat terbuka padaku. Terbilang menyedihkan memang.

Yang kupikirkan ketika itu dan setelahnya, selama bersamanya hanya sebatas egoisme semata.
I think about my self only. That's it. Tidak lebih tidak kurang. Itu yang membuatku menjadi orang yang hanya memikirkan diriku sendiri saja, tidak memikirkan dampaknya untuk orang lain. Kalau orang Sunda bilangnya “Kumaha Aing Wae” = “Gimana saya saja”. Tidak ada prinsip kebersamaan, aku bertindak atas kehendakku sendiri dan itulah yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang.

But then HE CAME to My LIFE and change everything, ruin My Ruiness Thinking and Break the chain of egoism. Break all the rules that I've come up with. That's very impressive .. >_< …
Dan inilah pertama kalinya aku terjatuh dengan sukarela dan terbuka lebar, sangat terbuka. Dari pemikiran, kebiasaan, sikap, dan segudang cerita yang aku punya. He HOLDS The Key of My Room of STORIES. Or perhaps, HE HOLDS everything, I wonder why.

Tiba-tiba saja keberadaannya lebih penting dari apapun. Tiba-tiba saja keberadannya menjadi sebuah energi yang luar biasa bagiku. Tiba-tiba saja keberadaannya membuatku seolah bisa menggapai berbagai hal. Tiba-tiba saja aku merasa bisa berkembang lebih dari yang pernah aku pikirkan sebelumnya. Tiba-tiba saja hidupku berubah dengan sangat cepat. Dan tiba-tiba saja aku dihadapkan pada pilihan yang membuatku harus memikirkan berbagai pertimbangan sebelum memutuskan. This is The Next Level of My Test, for choosing and deciding something.

Berbagai pemikiran mulai berkecamuk dan membuatku sedikit meneteskan air mata karena sedih dan bahagia. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tapi itulah kehidupan yang harus dihadapi. Untuk menggapai cita-cita, kita dihadapkan pada pilihan dan terkadang itulah yang membuat semua orang salah memilih. Dari dulu hingga saat ini, pemikiran sederhanaku selalu menginginkan semua berjalan dengan baik secara seimbang. Akan tetapi, banyak hal berubah di tahun 2012 ini. Tahun yang menjadi titik balik dari semua hal yang terjadi padaku. Tahun yang luar biasa. Dan antara menggapai mimpi, cita-cita serta kebahagiaan itulah merupakan pilihan terberatku saat ini.

Di satu sisi aku menginginkan diriku berkembang dengan pesat hingga ke taraf yang terbilang cukup tinggi, tapi kekhawatiran orangtua seolah menghentikan semua langkahku. Dan aku tidak mau membuat mereka khawatir karena itu setidaknya aku tetap berjuang di jalan yang tidak terlalu membuat mereka khawatir. Tapi keinginanku untuk tetap maju dan mencapai tingkat itu tetap membara dan aku terus berusaha. Bukannya sombong, aku tahu potensiku seperti apa, dan aku juga bukan orang yang gampang menyerah begitu saja, setidaknya itu ada.

Akan tetapi saat ini, lebih dari semuanya, aku dihadapkan dengan ujian level selanjutnya.
Aku begitu menyayangi mereka, DIA dan KELUARGAKU.
I don't wanna lose them, not again …
Aku tidak ingin moment ini berubah walau aku tahu setiap waktu kita mengalami perubahan.
Walaupun mungkin aku harus mengorbankan mimpi dan cita-citaku yang sangat tinggi, setidaknya itu lebih baik daripada kehilangan mereka.

Itulah yang kini membuatku harus menentukan pilihan. Pilihanku nanti akan berdampak pada orang-orang di sekelilingku dan itulah yang kemudian harus menjadi pembelajaran yang cukup lama. Pilihan yang penuh dengan pertimbangan banyak hal. Bukan maksud untuk bersifat terlalu muluk-muluk dengan sesuatu atau terlalu serius memikirkan sesuatu, karena kita hidup tidak hanya sendiri. Maka, apa yang kita lakukan akan berdampak pada orang di sekeliling kita, terutama orang terdekat, keluarga, sahabat terbaik, dan yang terpenting adalah pasangan.

Well, this is my life, thats why I have to choose afterall.
Its not only about me, its all about US and its all about CHOICES.

Tuesday, September 18, 2012

ITS SHARING TIME




Please Be Responsible

Kali ini aku akan membagikan sebuah cerita tentang kisah seseorang yang bekerja di sebuah lembaga pelatihan, kisah sahabat baikku sendiri. Silakan simak kisahnya dan semoga mendapatkan manfaat dari ceritanya ... >_< ...

Setelah dia lulus kuliah dan mencari pekerjaan, maka berbekal dengan ijazah beserta CV dkk dia pun mengirimkan ke beberapa perusahaan dan berniat untuk mencari sebuah perusahaan yang bisa memberinya pengalaman. Dia pun kemudian dihadapkan berbagai kegagalan dari lamarannya, dan ketika itu seorang kakak kelasnya menghubunginya dan menariknya sebagai staff di posisi manajemen disana. Sebelumnya memang lembaga ini adalah lembaga yang dia buat bersama kakak kelasnya dan 3 temannya yang lain semasa kuliah, namun karena kesibukannya, dia pun mengundurkan diri dan saat itu dia pun dipanggil kembali untuk membantu lembaga yang kini berniat untuk beralih fungsi menjadi satu perusahaan.

Masuklah dia ke perusahaan tersebut, dia berpikir bahwa semuanya sudah siap, jadi dia cukup menjadi sekretarisnya sesuai dengan panggilan dari kakak kelasnya itu. Namun sayang, perusahaan yang awalnya terbentuk dari lembaga kemahasiswaan dengan karakter menyesuaikan dengan para mahasiswa agak sulit ketika diubah ke bentuk perusahaan karena perbedaan sistem. Transisi lembaga mahasiswa ke arah perusahaan yang bersifat professional itu masih mentok, karena sebagian besar dari mereka tidak paham dengan dunia kerja.

Sistem saja belum ada, strukturnya nyaris berubah setiap saat, maka dia protes ke sang kakak kelas yang menjabat sebagai GM disana. Apa-apa kok kasih tahu mendadak, belum yang satu selesai, sudah ada perubahan terus menerus. Akibatnya sahabatku ini bingung dan protes ke GMnya, dia bingung harus melakukan apa karena ternyata semuanya tidak berjalan sebagaimana yang dia perkirakan. Ditambah dengan konflik internal yang ada di Dirut dan istrinya yang tidak menghendaki salah seorang anggota staf berada disana karena persoalan dan alasan yang sangat klise, kecemburuan seorang istri. Akibatnya, kontak dan hubungan komunikasi antara Dirut dan GM sangat minim, malah mengakibatkan konflik internal antara keduanya, membuat temanku makin pusing. Maunya mereka itu apa sebenarnya? Bikin perusahaan atau sekedar main-main saja?

Awal singkat perusahaan ini terbentuk karena kerjasama dari sang Dirut dan GM, masing-masing dari mereka berbagi tugas. Dirut fokus untuk pencarian investor sementara GM bertanggung jawab untuk mengurusi operasional. Mereka adalah teman yang cukup dekat karena melihat lembaga yang dulunya diadakan oleh GM ini cukup pesat maka ditawarkanlah kerjasama untuk menuju sebuah perusahaan pelatihan yang professional. Akan tetapi, hal itu tidak semudah membalikkan tangan, banyak halangan yang terjadi dan konflik serta beban yang mewarnainya. Lembaga ini awalnya hanya fokus ke bidang pelatihan, kemudian saat muncul Dirut tersebut maka divisi lain dikembangkan sehingga ada 3 divisi, yakni pelatihan, pengembangan diri, dan self publishing, dan ketiganya dinaungi oleh perusahaan yang dibangun oleh Dirut dan GM tersebut.

Awalnya semua berjalan mulus, tapi karena dari mereka tidak ada yang benar-benar merencanakan sesuatu dengan detail dan rata-rata bersifat “DREAMER” dan tidak “REAISTIC”, maka perencanaan matang pun tidak berhasil dilakukan. Sebagai penulis, aku mengasumsikan hal itu terjadi karena mereka berdua tidak mempelajari mata kuliah SKB (Studi Kelayakan Bisnis). Memang sang Dirut berkata bahwa dia adalah SE, maka seharusnya dia memiliki sedikit ilmu mengenai bisnis. Ceuk urang Sunda mah, kudu nyaho bisnis atuh.

Akan tetapi, pada kenyataannya, kulansir dari cerita, dia tidak bisa menunjukkan hal itu. Yang ada hanya berkonsultasi pada figur-figur otoritas dan membuang-buang waktu ikut pelatihan sana, pelatihan sini dengan biaya yang cukup besar dan entah darimana dananya (mungkin dari keluarganya karena cukup berada), sementara dia tidak melihat dengan keseluruhan perusahaan apa yang sebenarnya hendak dia bangun. Bagiku, dia seolah menutup mata terhadap apa yang terjadi di depannya. Fokus pada tujuan dirinya semata, mementingkan keegoisannya semata dan melupakan rekan-rekan yang dia bawa. Dia menyalahkan GM nya saat omset perusahaan tidak tercapai dan seolah tidak mau tahu akan nasib para karyawannya. Hahaha, miris sekali.

Oke, lanjut pada cerita sahabatku, karena dia bingung dengan berbagai ketidaksiapan perusahaan itu dan kesal karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya dia pun mengadakan rapat besar beserta urutan semua peraturan dkk. Ujung-ujungnya rapat berlangsung selama 3 hari & SALUT, all draft rapat dia yang membuat, seluruh aturan, tata tertib perusahaan, hingga SOP (Standard Operational Procedure) pun dia yang membuat. Maka rapat 3 hari yang ajaib bin banyak macamnya, dari mulai keegoisan para staf pelatihlah, curhat suami-istrilah hingga hal-hal yang tidak terlalu penting juga dibahas. Pusing sejadi-jadinya & hasilnya sudah dia minta bapak Dirut untuk ttd & dia sebarlah itu ke email semua staf & manajemen. Dia berniat untuk membuat jadwal supaya tuh staf pelatih pada datang ke kantor, mesti ditanya dulu satu-satu, kasian, kerjaan dia cukup banyak, masih harus bertanya pada mereka, ckckck. Melelahkan sekali.

Dan dia pun dibuat kesal oleh Dirutnya yang tidak jelas maunya apa. Benar-benar bikin repot. Tiap kali dia membuat hasil rapat yang detail sedetail-detailnya, sang Dirut berkata ngapain sih ini. Pertanyaan yang sangat bodoh, wahai Dirut apakah kau tidak melihat kalau sahabatku membuat laporan panjang mengenai hasil rapat semuanya, malah dianggap sampah, ckckck, betapa TERLALU!!!

Selain itu, jabatan sekretarisnya kemudian ditambah dengan keuangan, alhasil dia harus buat laporan keuangan dan dia pun membuatkannya sebisa dia. Di satu sisi Dirut yang satu itu mengklaim bahwa laporan yang diberikan tidak detail, padahal justru format yang dia buat yang membingungkan dan merepotkan. Semua format laporan dia yang buat, di satu sisi sahabatku berterima kasih karena dibantu, tapi saat respon datar dan sinis dari sang Dirut ini keluar seolah membuat pekerjaannya layak sampah yang bisa dibuang seenaknya, maka seketika itu pula rasa hormatnya pada sang Dirut langsung hilang. Awalnya sang Dirut tidak membutuhkan laporan, bahkan bertanya laporan apalagi ini? Jelas-jelas sahabatku adalah sekretarisnya, dia akan melaporkan hal-hal yang menurutnya wajib diketahui oleh manajemen, seperti kegiatan, kondisi keuangan, dan berbagai surat lainnya. Seolah laporan tidak berlaku untuk dia. Dalam hal aset pun sudah dibantu untuk merekap data, bahkan diusahakan selengkap mungkin, tapi dia bilang dengan santainya “nanti direkap lagi”. Nah lho? Jadi kerjaan sahabatku itu dianggap apa? Sampah doank? Luar biasa kejamnya dirimu wahai Dirut!!!

Dan laporan yang di awal dianggap sampah pun diminta saat berurusan dengan debitur dan kreditur, sibuk minta lapora inilah, itulah. Lalu sahabat baikku itu memberikan laporan yang cukup detail, tapi sayang sang Dirut ini malah tidak paham dan masih berkeras untuk meminta data laporan sesuai dengan keinginannya, sesuai formatnya yang terlalu sederhana sehingga hanya berfokus pada aspek keuangan saja, menyedihkan. Katanya dia paham tentang ilmu bisnis, tapi nyatanya tidak ada bukti yang bisa membenarkan ucapan maupun tindakannya. Kasihan sahabatku yang satu ini, sudah berbaik hati membantu membentuk sistem dan berjuang demi perusahaan yang tidak memberinya apapun selain pengalaman berurusan dengan orang-orang yang merepotkan dan menjengkelkan, malah seluruhnya beban seolah ditimpakan padanya. Lalu apa gunanya Dirut dan GM disana? Sekedar jabatan saja ya? Bodoh benar!!!

Hal yang lebih parah adalah saat terjadi krisis yang melanda perusahaan yang baru akan berdiri ini. Selama beberapa bulan, omset yang dihasilkan tidak bisa menutupi beban utang yang ada, bahkan bisa dikatakan sangat minus, akibatnya cash flow perusahan tidak berputar dengan baik. Alhasil gaji para staf manajemen pun tidak bisa terlunasi dengan baik, bahkan dicoba dibayar dengan cara dicicil.

Dan saat sang Dirut menyadari bahwa dia tidak mendapatkan omset dan penghasilan yang menjanjikan, dia berniat untuk membubarkan perusahaan tersebut, akan tetapi saat mendapatkan peluang ada kemungkinan perusahaan lain yang bisa menjanjikan padanya, maka dia pun lebih fokus pada perusahaan baru tersebut dan perusahaan tempat sahabatku berada seolah dipandang sebelah mata. Ckckck, rupanya memang sejak awal yang ada di benak Dirut ini hanyalah keuntungan belaka dan uang, uang, dan uang. Menyedihkan sekali.

Belum cukup hingga disana, sahabatku memegang sekretaris dan juga keuangan. Dan ketika dia memegang keuangan dengan petty cash yang pas-pasan, sang Dirut tidak mau tahu tentang hal itu, baginya yang lebih penting adalah dia butuh dana untuk dibayar ke investor. Hei, tidakkah kau mengerti? Tidakkah kau melihat betapa lelahnya sahabatku bekerja untuk perusahaanmu walau GAJINYA, HAKNYA, belum terbayarkan olehmu? Apakah kau tahu biaya operasional apa saja yang harus dia selesaikan; listrik, telepon, air pdam, belum dengan keperluan ATK dan marketing tools. Kalau sahabatku tidak membayarkan listrik, komputer dkk tidak akan berjalan dan operasional kantor mati. Telepon jika tidak dilunasi sebelum tanggal 20, akan diputus, begitu juga dengan PDAM. Dan itu harus sahabatku sendiri yang memutar otak untuk menyelesaikan semuanya, tanpa mendapat protes dari para staf lainnya. SALUT, betapa sabar dan tabahnya dirimu, wahai sahabatku.

Selain itu, perlu dirimu tahu banyak hal yang sahabatku tangani tanpa dirimu tahu. Mulai dari mengurusi administrasi kantor, ATK kantor, printer yang rusak berkali-kali walau sudah diganti, menyampaikan hasil rapat, mengatur pembayaran utang-utang kantor & perusahaanlah. Harus bayar investorlah, bayar teleponlah, belum gajinya OB yang kerjanya hanya menunggu disuruh harus dibereskan oleh sahabatku ini. Hal yang menyakiti HATInya adalah ketika Dirutnya bercerita bahwa OB tuh nggak diperhatiin, gajinya juga nggak beres. Sahabatku ini mengelus dada, haha, miris sekali ya pemikiran Dirut yang satu ini. Dirimu berpikir tidak sih bagaimana sahabatku dan rekannya ini mengatur keuangan untuk bayar gaji OB yang kerjaannya kurang bagus. Bahkan demi sang OB, sahabatku ini bela-belain untuk mendahulukannya di samping gajinya dan rekan-rekannya. Sementara berusaha seperti itu, apa yang sebenarnya sang Dirut ini tahu? Berkata seenaknya seolah tahu segalanya, seolah dia adalah pihak yang paling benar. Tipe orang yang membuatku ingin menghantamkan kepalan tanganku pada wajahnya. Andai aku diperbolehkan untuk melakukan itu, haha.

Sampai-sampai pernah ada bahasan, bahwa sang Dirut ini cenderung lebih memfokuskan pembayaran utang pada investor dan pemilik gedung yang notabene adalah relasi dari keluarganya. Yah, bolehlah ya berbagi dengan relasi, tapi ini seolah dia yang diatur oleh investor dan pemilik gedungnya. Lalu, dimana perhatianmu pada mereka, staf dan karyawanmu? Apakah kau tidak memikirkan KESEJAHTERAAN mereka? Kejam sekali! Mereka sudah bekerja tak kenal lelah, menghabiskan tenaga, dana, dan pemikiran mereka untuk bertahan dan berusaha mempertahankan perusahaan, tapi dia hanya fokus pada investor dan pemilik gedung, ckckck. Salah prioritas Pak!!!

Aku hanya mengelus dada karena saking kesalnya mendengar cerita itu. Kupikir cerita sudah memasuki sesi terakhir, ternyata masih ada pembahasan yang membuatku kembali naik darah. Pemilik gedung malah mengusir perusahaan lama karena merasa tidak akan melunasi pembayaran dan malah menyarankan untuk perusahaan yang lebih menjanjikan untuk masuk. Dan sang Dirut malah menyepakati dan seolah keluar dari perusahaan yang dia bangun ini, bertindak seolah-olah adalah bagian luar dari perusahaan, padahal jelas-jelas dia adalah Dirutnya. What the? Dimana tanggung jawabnya? Seolah dia lari dan tidak peduli lagi dengan semuanya? Benar-benar kelakukan payah dari seorang anak kecil, ckckck. Dan sahabatku beserta temannya ini, seolah didepak keluar dari tempat mereka berada. Belum lagi saat akan berpindah tempat, sebagian besar staf yang notabenenya pelatih melayangkan aksi protes bagaikan buruh ngamuk, haiih. Protes tentang ketidaktransparansi danalah, dan semuanya. Padahal mereka dipersulit dengan pemindahan ya, merepotkan saja. Lagi, bertindak sok tahu dan merasa yang paling menderita padahal tidak tahu ada orang-orang yang tengah berjuang. Hei, tahukah kalian, sahabat baikku tengah berjuang keras mempertahankan kalian, kenapa malah protes dan bertindak kekanak-kanakan begini?

Akhirnya mereka pun pindah dan semua dana dari investor dkk dianggap sebagai hutang. Hahaha, betapa mirisnya, dan di tengah kesulitan seperti itu, sahabat baikku ini gajinya belum dibayarkan selama 3,5 bulan. Bayangkan saja dan gaji itu belum dibayarkan saat tulisan ini aku layangkan dan tepat sudah setahun berlalu dari 2011 hal ini menimpa kepadanya. Aku sangat menyesalkan tingkah laku Dirut yang benar-benar tidak bertanggungjawab. Lari dari tanggung jawab dan menjadi orang luar, seolah dia tidak mau berurusan dengan perusahaan yang dulu begitu semangat dia bangun. Akibatnya silaturahmi yang ada tidak berjalan dengan baik. HATI yang tersakiti, TENAGA dan PIKIRAN yang terbuang percuma, GAWE TEU KAPAKE!!! Dan hal yang paling membuatnya miris dan sakit hati adalah, gaji pertamanya yang diberikan dari kas pribadi sang Dirut dianggap sebagai UTANG olehnya. Hahaha, bahkan GAJI nya dianggap sebagai UTANG. Memang benar pada pemasukan dan pengeluaran KAS, komponen gaji masuk ke dalam daftar belanja pegawai, tapi menganggap ini Utang, benar-benar menyakiti hatinya. Dia bekerja dengan susah payah, pagi hingga malam hari hampir setiap hari dengan jabatan yang hampir membuatnya tepar hingga sempat masuk Rumah Sakit akibat kelelahan dan stres yang tinggi, merelakan gajinya dicicil, bersabar dengan semua protes dari para staf pelatihnya, berusaha untuk mempertahankan perusahaan ini, tapi lalu dikatakan bahwa GAJI yang merupakan HAK nya dianggap sebagai UTANG. Sungguh keterlaluan wahai kau Dirut! Semoga dirimu diberitahukan oleh alam semesta atas perilakumu yang sudah menyakiti sahabat baikku. Semoga kau disadarkan dari kelakuanmu yang tidak dewasa dan berjiwa kecil. Semoga kau mendapatkan balasan yang setimpal atas kesombongan dan keegoisanmu, tentu Tuhan tahu apa yang terbaik. Dan aku bersyukur saat ini sahabatku sudah mulai menapakkan kakinya di tempat lain yang bisa memberinya secercah harapan.

Aku membayangkan sahabatku yang begitu sabar dan tabah menghadapi semuanya, bahkan untuk ongkos dan jajan pun dia harus menghemat, membeli baju sederhana yang dia inginkan saja tidak bisa, betapa sudah sangat besar perjuanganmu wahai sahabat. Dan saat ini perlahan, kau melihat balasan dari kenikmatan dan kebahagiaan yang diberikan Allah SWT kepadamu. Nikmati hidupmu dan mulailah melangkah ke jalan yang kau kehendaki. Allah SWT selalu tahu yang terbaik untukmu dan untuk kita semua.

Baiklah, berkaitan dengan pengalaman hidup dari sahabat baikku, aku ingin mengemukakan beberapa pendapat dan saran bagi teman-teman yang hendak membuat sebuah bisnis atau usaha, sebagai berikut:

1.Saat hendak membuka usaha, mohon dicek terlebih dahulu SKBnya. Studi Kelayakan Bisnis perlu untuk menganalisis singkat mengenai rencana usaha ke depan. Mulai dari operasional hingga tingkatan lainnya. Lakukan SWOT singkat mengenai keseluruhan hal yang berkaitan dengan bisnis yang hendak Anda jalankan.

2.Boleh menjadi ”DREAMER” saat hendak membuat bisnis atau usaha, tapi tetaplah berpijak pada “REALISTIC”. Memang TAKE ACTION adalah hal yang harus sesegera mungkin dilakukan, tapi kusarankan untuk jangan gegabah dalam menjalankannya. Gunakan analisis yang seimbang dalam keduanya. Ingat, maju ke medan perang tanpa taktik dan strategi hanya akan membawa kita pada kematian.

3.Saat berbisnis, jangan hanya memikirkan kemajuan bisnisnya, tapi pikirkan juga KESEJAHTERAAN karyawan dan stafmu!

4.Untuk para pemimpin perusahaan dan seluruh pemimpin bisnis/usaha/wirausaha, mohon diperhatikan kondisi HAK para karyawannya. Penuhilah HAK-HAK mereka (gaji, tunjangan, uang makan, transport, lembur, asuransi kesehatan, dkk) saat mereka sudah menunaikan KEWAJIBANNYA.

Ingatlah satu pepatah, wahai para teman-temanku dan para pembaca,
"ORANG HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, atau kenyamanan. Tapi mereka dibentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN, dan AIR MATA."

Pilihan sepenuhnya ada di tangan ANDA semua. Mau menjadi ORANG HEBAT atau hanya menjadi Ordinary People saja. Its Up To YOU afterall ...

sisa postingan sampai selesai

ITS SHARING TIME ...


Its Annoying One

Pernahkah kau merasa sangat kesal karena ada orang yang berkata dan bertindak seenak jidat mereka tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi? Bertingkah dan berkata seolah mereka tahu segalanya, padahal fakta dan cerita lengkapnya saja mereka tidak punya. Aku meyakini bahwa para pembaca pasti pernah merasakan hal seperti ini. Life is an adventure and this is one of ours adventure and experience of course, dealing with annoying people …^_^ …

So, what do you feel when we should dealing with annoying one? Well, honestly I become MAD when They annoy me over the limit. My patience was ruined in an hour while HE did that without knowing or understand what did I feel. That's the most annoying one. When you get MAD and HE/SHE didn't recognize it. Even if HE/SHE made a mistake once, it seems they'll do that again in another time. What a pity!

Bisa dikatakan hal ini adalah bagian dari ujianku yang berikutnya. Banyak hal terjadi dalam berbagai hubungan dan Alhamdulilah sejauh ini aku merasa sudah mendapatkan sosok pendamping yang selama ini aku cari. The One that I'm Looking For. Hope we' ll gonna through many obtacles a head wisely :D. Begitulah pada awalnya dan perjuangan di zona baru (New Zone) itulah yang membuatku mendapatkan pengalaman untuk berurusan dengan orang-orang yang merepotkan. Keluar dari zona nyaman yang semula kuanggap nyaman tetapi tertahan dengan berbagai hal. Saat ini setelah berhasil keluar dari zona nyamanku, aku bisa menyatakan dengan santai bahwa aku menyukai zona baruku, Now I Live My Life, that's what I feel.

Walau begitu, tentu tidak semua orang paham tentang apa yang selama ini kita alami. Banyak di antara mereka dengan seenaknya berkomentar tanpa tahu kisah yang sebenarnya, (they didn't know the true story behind), hanya berasumsikan dari berbagai rumor dan gosip yang beredar, sementara sumber utamanya tidak ditanya langsung, otomatis faktanya tidak bisa dikatakan valid. Sumbernya saja tidak jelas, bagaimana bisa kau meminta “konfirmasi”?.

Ada beberapa poin yang membuatku melayangkan judul “Its Annoying One” pada tulisan kali ini.

Yang pertama adalah pertanyaan seolah memojokkan seperti “kamu direbut ya?” atau asumsi pemikiran dari simulasi sholat yang mengungkapkan bahwa “katakan kalau kamu sedang sholat di dalam sebuah shaf dan dipimpin seorang imam, nah kondisinya kamu seolah direbut oleh imam lain untuk sholat di shaf yang dipimpinnya. Beda kalau imamnya tidak benar”.

Berkaitan dengan asumsi sholat yang jujur saja membuatku langsung naik emosinya. Aku tidak suka mengkaitkan hal ini dengan sholat apalagi dengan seorang imam sebagai pemimpin. Hubungan pacaran yang masih bersifat menggali & mengenali sifat & karakter masing-masing dari pasangan, tidak bisa disamakan dengan sholat, itu menurut pemikiranku, entah yang lain. Apalagi dalam hal memimpin dan kata-kata "Direbut".

Dalam konteks direbut misalnya, kenapa langsung mengasumsikan kesana? Tahu kisahnya saja tidak, main sebut kata "Direbut" seenaknya. Tahukah dirimu, saat merasa sesuatu direbut darimu, pernahkah kau menyadari bahwa kau tidak bisa mempertahankannya dengan baik? Kata "Direbut" ini yang membuatku merasa, ternyata memang, mereka tidak tahu apa-apa, They do know nothing. Hanya mengucapkan kata yang validitasnya belum teruji, benar-benar orang yang merepotkan.

Bukan DIREBUT, tolong DIGARISBAWAHI. Kalau direbut, aku tidak akan bergerak dengan sendirinya. Lagipula aku merasa bahwa untuk hubungan seperti ini, itu adalah PILIHAN. Kalau berkata "merebut" atau "direbut" artinya mereka yang mengatakan hal itu tidak bisa mempertahankan dengan baik. Juga menganggap "sesuatu" itu seperti OBJEK atau BARANG semata.

Nah, sekarang coba aku bertanya pada para pembaca, apakah Anda mau dijadikan OBJEK semata untuk seterusnya? Yang bisa dibuang, direbut, dipindahtangankan sesuka hati, & dipertukarkan begitu saja? Kalau aku tidak mau, agak menyedihkan kalau itu terjadi, seolah kita tidak punya HATI.

Sementara berkaitan dengan pemimpin disini, sebenarnya sederhana saja, bagaimana bisa kita dipercaya jadi pemimpin bagi orang lain, sedangkan kita terkadang sulit untuk memimpin diri kita sendiri. Untuk terbuka saja masih tidak mau, bagaimana bisa kita berkata untuk meneruskan hubungan yang lebih jauh ke depan. Dalam hubungan sederhana saja sudah tidak mau terbuka, bagaimana kalau menjalin hubungan yang lebih jauh. Wah wah, coba bayangkan sendiri, bagaimana saat kita dipimpin seorang pemimpin yang visi dan misinya saja kita tidak tahu, apalagi tujuannya. Waduh, bukannya itu gawat? Mau dibawa kemana hubungan kita? (mendadak jadi ingat lirik lagu itu ya, haha, intermezzo … >_< …). Jadi ya, untuk ini silahkan introspeksi diri sendiri saja.


Poin kedua adalah kata-kata “konfirmasi” yang dilayangkan di sebuah social media dan berkaitan dengan berita yang seolah-olah dihubungkan dengannya. Berita yang tidak lazim untuk dijadikan candaan bila dihubungkan denganku. Untuk candaan para pria bolehlahnya, aku tidak ada urusan dengan hal itu. Tapi, tiba-tiba saja kata-kata “konfirmasi” kemudian muncul begitu saja dan itu ditujukan padaku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “konfirmasi” berarti penegasan, pengesahan, pembenaran. Maka, saat kita memunculkan kata-kata “konfimasi”, artinya kita mempertanyakan penegasan atau kebenaran dari sebuah berita maupun rumor atau gosip yang beredar.

Kenapa aku marah dan merasa sangat kesal?
Karena kondisinya sudah berbeda dengan kondisi sebelumnya. Memang benar yang dilayangkan itu adalah candaan saja, intinya mengkaitkan kondisi berita candaan itu kepadaku dengan mantanku sebelumnya. Tapi saat DIA meminta “konfirmasi” atas berita candaan itu apalagi dikaitkan dengan mantanku, aku jadi berpikir, jelas-jelas dia tahu aku sudah berpisah dengannya. Kami berpisah secara baik-baik dan aku tidak ada masalah dengannya. Tapi dia (salah seorang temannya), meminta konfirmasi padaku? How's that logic? Jelas-jelas dia sudah tahu kondisi kami yang tidak bersama lagi, malah diminta “konfirmasi”? Konfirmasi atas apa? Beritanya? Orangnya? Tanya sendiri sana sama sumber utamanya langsung, bertanya kok sama sumber lain, mana bisa dibuktikan validitasnya. Lucu sekali! That's really annoying one!!!

Ditambah dengan berita candaannya yang agak berbau dewasa, otomatis aku jadi berpikir, what did you think of ME? As an OBJECT? That's really annoyed me!!! Itu sangat keterlaluan. Bercanda boleh saja, aku tidak melarang, aku bahkan menghormatinya karena dia memiliki rasa humor yang bagus, tapi tidak untuk yang satu ini. Rasa hormatku padanya mendadak hilang begitu saja, ternoda oleh sebuah candaan yang membuatku sangat sensitif. Memang dia kemudian bertanya, kenapa sangat sensitif? Well, yes of course it does. Untuk hal ini aku jadi sangat sensitif, karena dia khususnya dan mereka sebagian pada umumnya, berkata dan bertindak seolah tahu segalanya. Dan maaf saja, kalau boleh jujur, orang yang berkata dan bertindak seolah-olah dia tahu segalanya adalah tipe orang yang sering membuatku kesal. What did you know? What did you feel? Nothing!!! Then, don't act like you know everything!!!

Aku sebagai pihak yang mengalami dan merasakannya langsung tidak ribut dan melebih-lebihkan apa yang sebenarnya terjadi. Aku dan mantan pun tidak ada masalah karena kami masih berhubungan baik sebagai teman, setidaknya itu ada. Toh kami juga masing-masing sudah berusaha melepaskan diri dari zona kami yang lama menuju zona baru dan jalan pilihan kami masing-masing. Menjadi diri kami apa adanya, menikmati, dan bersyukur dengan semuanya.

Sementara aku sudah melepaskan dan mulai “MOVE ON”, dia dan mereka (para “dedengkot” itu) kembali mengusili tanpa mengecek kondisi seseorang. Dia dan mereka yang sok tahu sangat berisik. Berasumsi inilah, itulah, analisis beginilah, begitulah, ribet banget!!! Kebiasaan buruk yang selalu dilakukan hampir setiap waktu dan kali ini membuat kesabaranku habis!!!


Kusarankan sebaiknya mengingat kembali pepatah “Lidah lebih kejam daripada Pedang”, Perkataan lebih menyakitkan daripada perbuatan. Berikut ini ada beberapa hal yang aku sarankan kepada teman-teman baikku dan para pembaca jika tengah bercanda ataupun dalam berucap.

1.Jika kau tidak tahu apa-apa, maka sebaiknya jangan berkata ataupun bertindak seolah tahu segalanya, karena itu akan menjengkelkan orang yang benar-benar paham dan mengalami serta merasakannya.

2.Jika kau bertindak dan berkata sok tahu, tanpa memperhatikan sekeliling, itu sama dengan menyakiti orang lain, tolong diingat.

3.Kau boleh bercanda untuk menyegarkan suasana, tapi mempermainkan kondisi orang lain tanpa PERASAAN untuk bercanda, itu keterlaluan.

4.Hal yang wajar saat manusia merasa “Sensitif” karena memiliki HATI, bukan hanya LOGIKA OTAK semata.

5.Masing-masing dari kita berbeda, sama dengan hal yang membuat kita “Sensitif”, itu pun berbeda, karena itulah kita harus menghargai sesama.

6.Saat KATA menggores HATI, saat itu pula KEPERCAYAAN dapat hilang seketika, berhati-hatilah.

7.Hargai orang di sekitarmu sebagaimana mereka menghargaimu, jika tidak begitu, bersiap atas konsekuensinya. Bisa jadi orang di sekitarmu tidak menghargaimu.

8.Berhati-hatilah pada perkataan & CANDAANMU, karena bisa membuat orang lain berburuk sangka dan salah paham sementara kau tertawa di belakang.

Berurusan dengan hubungan dan pasangan, itu masalah HATI, bukan hanya LOGIKA OTAK semata. Mungkin terdengar klise atau konyol atau lebay, atau mungkin kesan yang didapatkan aku terlalu sensitif dengan beberapa hal yang aku bahas di atas, tapi itulah yang kudapat dari pengalamanku. Saat mengalami dan merasakannya, maka kau bisa lebih bersikap bijak dalam menghadapi orang. Kau tidak akan bisa bergerak lebih banyak jika kau hanya menggunakan pikiranmu. Dalam hampir setiap hal, hatimu memiliki peran yang sangat besar dan itulah yang benar-benar aku rasakan untuk beberapa bulan ke belakang.

Untuk membangun masa depan, jelas kita tidak boleh hanya memikirkan perasaan, karena realitas kehidupan tidak semudah dan sesederhana yang kita bayangkan. Kau boleh bermimpi setinggi-tingginya dalam segala hal, but please be realistic. Lihat juga pada realitanya, pastikan kita menempuh jalan yang benar dengan orang yang tepat. The right man in the right place, that's it. That's why I suggest you saat memilih orang yang tepat sebagai pendamping hidup kita, aku sarankan untuk menggunakan HATI dalam memilih. Terlepas dari semua pertimbangan akan bibit bobot bebet nya dari pasangan kita, misal kesamaan agama, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pekerjaan, karakter, dan tentu semua hal yang berkaitan dengannya, please Let YOUR HEART FEEL it, Is HE/SHE The Right ONE or NOT!

Banyak halangan dan rintangan yang akan terjadi memang, tapi itu bagian dari ujian yang akan membuat kita lebih kuat dari sebelumnya. Dan saat kita tidak membohongi perasaan diri kita sendiri, maka kita akan menikmati hidup yang benar-benar hidup, trust me, its work.

Now, I Live My Life.
Whatever they said, I'll keep walking and enjoying My Own Life with My Dearest One ... >_< ...



sisa postingan sampai selesai

Sunday, September 16, 2012

PERJALANAN PART II


Berikut ini lanjutan dari poems yang sebelumnya, so please enjoy it. Kalau ada yang ingin meng-copas (copy-paste) silakan, tapi dimohon untuk tidak lupa menuliskan alamat blog & penulisnya sebagai sumbernya ya.

SERI PERJALANAN
PART II

Oleh : Astri Yulianti
Bandung, November 2012

Perjalanan hidupmu tidak akan semanis jalan kenangan dalam lagu ,,,
Tidak juga akan memanjakanmu terus menerus ,,,
Tidak selalu memberimu kemudahan seolah membalik telapak tanganmu ,,,
Tidak selalu memberikan apa yang kau mau ,,,
Tidak selalu menunjukkan padamu mimpi indah milikmu ,,,
Tidak selalu tersenyum padamu ,,,
Dia memintamu untuk tegap berdiri, mandiri, dan saling berbagi ,,,
Dia memintamu untuk bertahan dan tidak menyerah ,,,
Dia memintamu untuk menetapkan tujuan hidupmu dengan pasti ,,,
Dia mengujimu melalui pertemuan-pertemuan yang kau lewati ,,,
Dia mengajarkan untuk tidak melarikan diri dari realita di depanmu ,,,
Dia mengajarkanmu untuk tetap menerima segala hal dengan ikhlas ,,,
Dan perjalanan yang akan kau lalui penuh dengan hal tak terduga ,,,
Mengkhianati, dikhianati, dilukai, melukai, saling melukai, kecewa, dikecewakan , saling mengecewakan, suka, tidak suka, tidak disukai, marah, dimarahi, dihina, menghinakan, benci, dibenci, bersedih dan menangis, kesal, geram, bahagia, tersenyum, tertawa, senang, bangga ,,,
Semua perasaan akan bercampur satu di sana ,,,
Bukankah itu adalah hal yang patut disyukuri, itu adalah bukti bahwa dirimu masih hidup ,,,
Kehilangan, takut kehilangan, perpisahan, takut berpisah, dilepas, melepaskan ,,,
Takut ditinggalkan, ditinggalkan dengan penuh luka dan berlumuran darah ,,,
Ditinggal dan dicampakkan oleh orang yang paling kita percayai dan cintai ,,,
Bukankah itu bagian dari hal berharga yang bernama hati dan kasih sayang ,,,

Manusia pada dasarnya sama ,,,
Memiliki masa lalu yang tersimpan dan berbekas,
Kekhawatiran melalui masa sekarang, dan rasa takut menuju masa depan ,,,
Kesalahan, kegagalan, dan pengorbanan itu adalah bagian hidup yang memang harus dilalui ,,,
Tanpa itu, hidupmu hanya akan terlihat seperti kain putih tanpa corak apapun,
Datar tanpa ada warna warni di dalamnya ,,, tidak menarik dan akan sangat membosankan ,,,

Jika kau menyerah disini, maka kau tidak akan pernah mendapatkan apapun ,,,
Sekarang tinggal bagaimana kau menentukannya ,,,
Sekarang pilihan ada di tanganmu ,,,

Dan tahukah dirimu?
Sistem dibuat untuk mempermudah, bukan untuk mengungkung ,,,
Kau punya hak untuk membuat ataupun merubah sistemnya jika kau mau dan mampu ,,,
Bukan hanya mengeluh dan membiarkannya membusuk ,,,

Tahukah dirimu?
Apakah kau berpikir semua manusia rela membiarkanmu menang dan meraih mimpimu begitu saja?
Jangan manja! Jangan berpikir terlalu naif!
Dalam meraih mimpi kau akan dibawa ke jalur yang membuatmu jatuh bangun ,,,
Penolakan dan kegagalan akan selalu berada di sekelilingmu, tertawa meremehkanmu ,,,

Manusia kadang lupa bahwa dirinya manusia ,,,
Hingga sering di antara mereka merampas hak orang lain di sekelilingnya,
Merenggut impian orang lain demi kepentingan dirinya sendiri,
Bahkan jika kau perluas lagi wawasanmu, pandanganmu, dan penglihatanmu, jauh di depanmu orang rela membunuh demi menyelamatkan diri mereka sendiri! Sungguh ironis!

Tahukah dirimu?
Manusia kadang lupa dengan kebaikan orang lain saat seseorang membuat kesalahan sehingga noda hitam kecil dianggap sebagai identitas asli, beranggapan diri selalu benar, padahal tidak melihat sekeliling dengan seksama, tidak paham sebenarnya apa yang terjadi, atau memang sejak awal memilih untuk tidak peduli ,,,
Jika kau tidak mau belajar, maka berusahalah untuk tetap menghargai semangat belajarmu ,,,
Jika kau tidak tahu apa-apa, maka cari tahu dengan kemampuanmu ,,,
Jika kau tidak tahu apa-apa, jangan bertindak seolah kau tahu segalanya,
Jangan bertingkah seolah kau adalah satu-satunya orang yang paling menderita,
Kau tidak tahu penderitaan orang-orang lain di luar zona amanmu ,,,
Apa yang membuatmu pantas bersedih dan berkeluh kesah sementara jauh di depan sana ,,,
Desing peluru menembus tubuh siapapun yang melewatinya,
Tombak menghunus tajam jantung orang yang mempertahankan nyawanya,
Tangis kelaparan menggema di seluruh penjuru negara ,

Apakah kau tahu orang-orang bersedih dan menderita karena pikiran sempitmu?
Jangan salahkan orang lain di sekeliling atas pilihan yang kau ambil!
Sebanyak apapun guru yang kau temui, sebanyak apapun buku dan referensi yang kau baca ,,,
Mereka hanyalah fasilitas yang akan membentuk pemikiran dan memberimu kesimpulan singkat ,,,
Tidak selamanya figur otoritas yang kau hormati selalu benar, kau harus berpikir objektif ,,,
Karena pada akhirnya kau sendiri yang menentukan, bukan orang lain!
Kau yang paling tahu dan paling paham mengenai hal yang akan kau lakukan ,,,
Kau sendiri yang memilih jalanmu,,,
Menyerah, bertahan, atau melarikan diri ,,,

Jangan melihat hanya dari pandangan dan pemikiranmu saja!
Apakah kau pikir setiap orang punya pemikiran yang sama denganmu? Jelas tidak!
Kerangka pemikiran mereka berbeda denganmu, logika, emosi, dan prioritas bermain di dalamnya ,,,
Pemahaman mereka mengenai suatu hal pasti berbeda denganmu, bisa lebih baik, atau bahkan sama sekali tidak memahami makna pesanmu secara utuh ,,,
Bisa jadi banyak orang yang salah paham terhadapnya, berkata yang bukan-bukan dan membentuk komunitas masyarakat kejam yang hanya peduli benar dan salah, tanpa kejelasan dan pemahaman yang tepat mengenai kondisi dan situasi yang membentuknya ,,,
Jangan Sok Tahu!

Apakah kau tahu? Kadang kau berdalih bahwa mereka yang membuatmu sengsara ,,,
Tapi pernahkah dirimu menerima kenyataannya bahwa seringkali dirimulah yang menjadi akar dari semua permasalahan yang menimpamu?
Apakah kau juga tahu? Seringkali kau meminta orang di sekelilingmu memperhatikanmu ,,,
Tapi pernahkah dirimu memperhatikan orang-orang di sekelilingmu yang kau minta untuk memperhatikanmu itu? Apakah kau juga memperhatikan mereka dan menanyakan kabar mereka? Apakah kau ada di samping mereka saat mereka membutuhkan keberadaan dan dukunganmu? Apakah kau berdiri di samping mereka, menepuk pundak menenangkan, dan memberi semangat?
Apakah kau menyadari? Seringkali kau meminta untuk diserahi tanggung jawab ataupun kepercayaan kepadamu, merasa tidak dipercayai jika ada yang mendahului atau tidak diberi ,,,
Tapi, pernahkah kau membuktikan kepada mereka bahwa kau memang pantas diserahi tanggung jawab ataupun kepercayaan yang mereka berikan? Karena bisa jadi tanpa sengaja dan tidak kau sadari, kau membuat mereka tidak percaya dan kecewa padamu karena tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan dengan sepenuh hati tidak dilakukan dengan baik, bahkan lebih sering kau abaikan dan tidak pedulikan, fokus pada kepentingan diri sendiri ,,,
Jangan Egois!

Apakah kau juga menyadari? Bahwa sering kali kau meminta pemimpin dan orang-orang di sekelilingmu memberikan jalan untuk eksistensi dan perkembanganmu ,,,
Tapi pernahkah kau berpikir bahwa pemimpinmu punya banyak tanggung jawab yang harus dia emban, yang tidak hanya melibatkan dirimu pribadi di dalamnya, melainkan banyak kepentingan dan orang-orang lain yang harus juga diakomodir, tidak selalu bisa emosional dan kedekatan diberlakukan disana, bahkan hal mutlak pun demi menjaga keutuhan kondisi harus dilakukan ,,,

Apakah kau berpikir menjadi seorang pemimpin itu mudah?
Jangan bercanda! Yang benar saja!
Seorang pemimpin memiliki tanggung jawab yang besar bagi dirinya dan teman-teman di sekelilingnya. Orang yang dengan susah payah memikirkan bagaimana diri kalian berkembang, orang yang berusaha keras mati-matian mempertahankan seringkali kapal yang hampir karam, mengatur jalan dan mengarahkan kalian ke tempat tujuan bersama dengan selamat. Memikirkan dengan segenap tenaganya bagaimana supaya kalian bisa mendapatkan pembagian yang adil.

Orang yang akan sangat bersedih hati jika kalian meninggalkannya dan berbicara konyol seolah dirinya tidak berguna, padahal kau, apa yang kau tahu mengenai perjuangannya? Apa yang kau tahu?
Kau tidak melihatnya, karena itu kau tidak punya hak untuk menilai apapun!
Bahkan seringkali kau menutup matamu! Kau meninggalkan memimpinmu, berdalih dia salah, dia tidak peduli, dia tidak pernah memikirkanmu!
Kau anggap apa usahanya selama ini? Omong kosong belaka? Manja sekali!

Kalau kau beranggapan dia salah arah, maka katakan langsung padanya! Jangan menunggu kapal karam! Jika itu terjadi, akan terlambat semuanya!
Jika menurutmu dia tidak memiliki kualifikasi, dampingi dan bantu dia mencari, lihat perkembangannya, dan berjalanlah di sampingnya, bantu dia berdiri saat jatuh dan kau akan melihat sendiri bagaimana nanti dirinya akan sangat menjagamu dengan sepenuh hati ,,,

Akan tetapi, tahukah kau?
Seringkali kau tidak sabar melihatnya, seringkali kau beranggapan bahwa dirimu tidak dilihat, tidak diberi kesempatan untuk berkembang! Tertawalah karena sesungguhnya pemikiran konyolmu yang seperti itu yang membuatmu tidak berkembang!
Seseorang diakui sebagai seorang pemimpin karena dedikasi nya, karena semua hal yang telah dilakukannya! Bukan karena dia memegang peranan ataupun jabatan sebagai pemimpin atau apapun itu istilah yang kau gunakan!

Dan pemimpin yang baik, tidak akan mencampakkan temannya begitu saja ,,,
Pemimpin yang baik akan menyelesaikan tugasnya dengan segenap tenaganya, tak peduli jika amarah dan ledakan emosi kelelahannya berkumpul menjadi satu disana ,,,
Ada orang yang harus dijaga, ada orang yang harus dilindungi, dan ada orang yang harus dipertahankan ,,,
Bukan orang yang selalu diam dan menusuk dari belakang ,,,
Bukan pula orang yang selalu protes dengan segala hal tanpa membantu melakukan apa-apa ,,,
Bukan pula orang yang pergi meninggalkannya demi kepentingan dirinya sendiri ,,,
Kau tahu maksudku dengan jelas sekali ,,,

Meski demikian, kau seringkali tidak sadar ,,,
Sebegitu fokusnyakah dirimu terhadap diri sendiri sehingga saat orang sekitarmu bingung, saat orang sekitarmu bersedih, saat orang sekitarmu kesulitan, saat orang sekitar menantimu dengan sabar dan penuh harap, saat orang sekitarmu berpikir keras untuk menyemangatimu, saat orang sekitarmu berusaha keras untuk berbagi dan mendengarmu, kau buat mereka bersedih dan sakit hati dengan beranggapan bahwa mereka sama sekali tidak peduli dan dirimu tidak didengar ,,,
Jangan Manja!

Apakah kau tahu? Betapa lelahnya seseorang menunggu, betapa lelahnya seseorang berharap, betapa lelahnya seseorang kembali untuk mempercayai, betapa lelahnya seseorang untuk menahan amarah saat emosi sudah memuncak dan hampir terlontar keluar?
Dan apakah kau tahu kenapa mereka di sekelilingmu sakit hati?
Bersedih? Marah? Protes?
Itu karena mereka begitu mempercayaimu, begitu menyayangimu, begitu membutuhkanmu!
Tetap tidak ingin mempercayai betapa perlakuan yang kau berikan begitu kejam pada mereka!
Ingin menghapusnya dari memori, tapi teori bermain di dalamnya ,,,
Bisa dimaafkan akan tetapi tidak akan bisa terlupakan,,,
(We can forgive, but we can’t forget)
Ingin diulangi dan ditarik kembali,
tapi tetap tidak bisa mengubah yang sudah terjadi ,,,(Irreversible)
Kalau tidak percaya, kalau tidak sayang, kalau tidak membutuhkan,
untuk apa peduli padamu?
Buang-buang waktu sakit hati,,,
Buang-buang tenaga marah-marah tidak jelas.
Apa perlunya protes keras? Tidak akan berguna ,,,
Tidak pernahkah kau memikirkan hal itu?

Jangan Manja!
Perlu kau ingat ,,,
Perjalanan hidup tidak sesederhana itu, Kawan!
Karena itu,,,
Perluas wawasanmu!
Perluas peta pemikiranmu!
Dan putuskan hal yang penting dengan hatimu!
Jangan jadi anak kecil manja!
Pada akhirnya kau akan kerepotan sendiri ,,,

Aku tersenyum sendu,
Kau lihat? Salah satu sosok pribadiku tersenyum lembut sekali ,,,
Perjalanan hidupmu memberimu banyak sekali pelajaran berharga,
Mengajarimu tentang banyak hal,
Kedewasaan, tanggung jawab, kepemimpinan, kasih sayang, kemandirian, keteguhan hati, keteguhan mental, kemampuanmu dalam mengambil keputusan, dan yang paling penting adalah memberimu pilihan untuk memilih serta keberanian untuk menghadapi kehidupan ,,,
Membuatmu menjadi sosok yang lebih dewasa dan lebih menghargai hidup ,,,
Menunjukkan padamu realita bukan angan-angan belaka ,,,
Kau boleh bermimpi, malah kau memiliki kewajiban untuk bermimpi setinggi-tingginya ,,
Saat kenyataan menghadang dan membentur mimpi dan cita-citamu,
Kau sendiri yang memutuskan ,,,
Tetap berkeras menggapainya dengan sungguh-sungguh melalui cara-cara yang masuk akal dan realistis ataupun berhenti di tengah jalan dan menyerah ,,,
Dirimu sendiri yang menentukan kebahagiaan hidupmu ,,,
Dia (sang kehidupan dan perjalanannya) memang sangat keras dan akan sangat keras padamu ,,,
Menempamu dengan berbagai cara yang tidak akan pernah kau duga ,,,
Membuatmu beratus-ratus kali jatuh dan memintamu untuk kembali bangkit berdiri ,,,
Seperti besi yang ditempa berkali-kali di api yang panas dan mendapat pukulan baja berkali-kali ,,,
Menjadi sesuatu yang menakjubkan, mempesona, dan kuat ,,,
Karenanya, bersyukurlah karena kau adalah orang yang sangat berharga ,,,
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menggantikan keberadaanmu ,,, tidak ada!
Seperti apapun dirimu, tidak akan ada yang menyamai dirimu ,,, tidak akan ada!

Percaya dan ingatlah ,,,
Di balik kesulitan selalu ada kemudahan, ada kemudahan ,,,
Jejakkan kakimu dengan sepenuh hati, berjalanlah dengan penuh percaya diri ,,,
Jangan terburu-buru,,,
Jika kau tergesa-gesa mimpimu hanya akan menjadi bagian dari ambisimu saja ,,,
Pupuk pelan-pelan, peliharalah dengan lembut ,,,
Akan tetapi, jangan terlalu lama membuat dirimu menunggu,,,
Kau akan membuang waktumu dan membiarkan dirimu tidak berkembang ...
Berjalan dan bergeraklah ,,,
Jika kau bergerak, maka akan ada sesuatu hal mengejutkan yang terjadi ,,,
Aku memandangi sosok diriku yang berjalan di depanku, dia mengulurkan tangan padaku ,,,
Aku tersenyum, menerima uluran tangannya dan berjalan bersama di sampingnya ,,,
Kupandangi sinar mentari nun jauh di depan sana,
Pertemuanku dengan kalian bukanlah tanpa sebab, bukan pula tanpa maksud ,,,

Terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk berada di samping kalian, berbagi bersamaku ,,,
Terima kasih karena kritik yang kalian berikan menjadi kesempatan bagiku untuk memperbaiki diri ,,,
Terima kasih karena ejekan dan hinaan yang kalian berikan membuatku semakin lebih tegar ,,,
Terima kasih karena luka yang kalian torehkan menjadi bukti bahwa aku begitu menyayangi kalian ,,,
Terima kasih karena harapan yang kalian berikan adalah awal dari perjalanan mimpiku ,,,
Terima kasih karena mau memberiku arahan walau dirimu seringkali tertahan dan tak tahu arah ,,,
Terima kasih karena kepercayaan yang kalian berikan membuatku bangga pada diriku sendiri ,,,
Terima kasih karena uluran tangan kalian, aku bisa berusaha keras hingga saat ini ,,,
Terima kasih karena mau tersenyum dan menepuk pundak dan mengelus kepalaku,,,,
Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku yang sangat singkat ,,,
Terima kasih karena sudah mempertahankanku, memperjuangkanku, walaupun dirimu menderita ,,,
Terima kasih karena kalian semua masih tetap hidup & bernafas di sampingku ,,,
Itu sangat melegakan ,,,

Mungkin, pada akhirnya kita akan memilih jalan yang berbeda, menempuh jalan masing-masing ,,,
Bisa jadi kita akan menapaki jalan sebagai saingan, rival, atau kadang berbalik menjadi musuh ,,,
Siapa yang tahu?
Karena setiap manusia tidak akan ada yang tidak berubah ,,,
Perubahan adalah hal lumrah yang menjadi hal biasa di dunia ini ,,,
Mungkin juga, pada akhirnya nanti satu persatu dari kalian akan menghilang, meninggalkanku sendiri, dunia berputar dan roda memberimu pengalaman yang mendebarkan ,,,

Tapi satu hal yang pasti, saat aku melepas dengan ikhlas,,,
Aku yakin bahwa aku tidak akan kehilangan apapun, waktu yang akan menunjukkan jawabannya ,,,
Kalian akan selalu ada di dalam hatiku, tetap mendapat tempat yang istimewa ,,,
Allah pun akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik,,,
Sesuatu yang bahkan tidak terduga, aku yakin sepenuhnya akan hal itu ,,,
Mungkin juga, suatu saat nanti aku akan dipaksa untuk menyerah terhadap keadaan dan mimpi-mimpi besarku ,,,
Jangan bercanda! Yang benar saja!
Hei, hei, siapa yang mau menyerah? Memangnya aku rela mimpiku direbut oleh orang lain?
Ini mimpiku, akan kuraih dengan sekuat tenaga dan segenap kemampuanku walau mesti aku jatuh bangun untuk mendapatkannya!

Satu hal yang pasti, saat aku sudah menetapkan hati ,,,
Tidak akan ada satu orang pun yang memiliki hak untuk menghentikanku!
Suatu saat nanti perjalanan panjangku akan membawaku mencapai masa depanku yang gemilang ,,,
Hasil atas kerja kerasku, perjuanganku, pengorbananku, kelelahanku, dan keyakinanku ,,,

Aku percaya itu ,,,
Kupikir perjalanan ini menjadi sesuatu hal berharga yang patut diperjuangkan ,,,
Benar begitu kan? Bagaimana denganmu, Kawan-Kawanku?
Aku tersenyum, mulai melangkah.
Perjalananku baru saja dimulai.

The Adventure of My Life



Hm, sudah lama tidak menulis di blog, maklum berbagai petualangan tak terduga dari kehidupan mulai menampakkan diri dan suddenly I miss to write it out, hehe :D. Jadi, yuk kita mulai dengan berbagai cerita yang selama ini aku pendam. Sebelum kita berlanjut, I'd like to share a poems to all people that read my Blog, its came from my journey afterall, so please enjoy it. Kalau ada yang ingin meng-copas (copy-paste) silakan, tapi dimohon untuk tidak lupa menuliskan alamat blog & penulisnya sebagai sumbernya ya. Thanks ... >_< ...

PERJALANAN PART I
Oleh: Astri Yulianti
Bandung, 16 – 17 November 2011


Pernahkah dirimu merasa terhenti di suatu tempat dan bingung memilih jalan? 
Bingung harus kemana? 
Bingung dengan perjalananmu yang terhenti oleh berbagai faktor dan alasan yang menurutmu sangat merepotkan? 
Bingung untuk kembali menentukan arah? 
Bingung dengan segala hal yang membebanimu sesaat dan membuatmu ragu berkali-kali? 
Bahkan waktu sejenak pun sepertinya tak mau berpaling untuk menunggumu, malah memaksamu dengan segera untuk melakukan sesuatu. 
Kupikir, semua orang termasuk diriku pernah mengalaminya. Itu adalah bagian dari kehidupan, yang memang mau tidak mau akan muncul dengan sendirinya di depan langkah kita dan meminta dengan sangat rendah hati untuk kita lalui. 

Dulu, aku hanya seorang anak kecil polos yang tidak paham apapun. Pemikiran apapun yang masuk secara tidak sadar, aku mengambilnya sebagai hal penting yang harus dipikirkan, setidaknya hal itu terlihat dengan jelas. Jalur pasti dan arahan yang diberikan oleh orang tua, secara tidak langsung tertanam di pikiran alam bawah sadar kita. Kita harus begini, harus begitu, penuh dengan istilah-istilah yang kini jarang kita maknai secara utuh.

Dan menginjak usia remaja, aku ditawarkan pemandangan yang luar biasa di depanku ,,,
Pengalaman menarik pun ditawarkan padaku yang ketika itu sedang mencari, seolah berkata ,,, 
“Hei, mendekatlah kemari dan bermainlah denganku,” ,,,
Aku yang haus akan pengalaman dan tengah mencari kesana kemari, mengulurkan tangan dan memasuki dunia yang tidak pernah kuduga sebelumnya, membuatku menarik kesimpulan yang sangat beragam, membuatku mendapat pemikiran yang sangat bervariasi, dan menyuruhku untuk mencari jalanku sendiri ,,,

Aku sempat terdiam ketika melihat betapa perjalananku akan sangat panjang dan berliku ,,,
Bahkan Allah pun sepertinya senang memberiku medan perjalanan yang begitu mengejutkan ,,,
Jalur yang penuh dengan jalanan bebatuan, 
Sungai deras, berliku, dan dalam,
Hutan rindang mencekam,
Tebing terjal dan pegunungan yang membentang,
Perahu penyebrangan yang nyaris tenggelam, dan
Badai yang sepertinya senang menggoda dan mengguncang dengan dahsyatnya ,,,

Awalnya, aku sangat merasa lelah dengan segala hal di depan mataku,
Rasanya ketika itu aku ingin menangis tersedu-sedu, berteriak dengan keras ,,,
Dan menyerah adalah pilihan yang paling ingin aku ambil secepatnya ,,,
Lagi-lagi jalan yang harus aku lalui berbatu,
Lagi-lagi jalan yang harus aku lewati berliku-liku dan berputar,
Lagi-lagi jalan yang harus aku tempuh memaksaku bersabar dengan semua bumbu-bumbu di dalamnya ,,,,
Aku terkungkung dalam kegelapan diriku sendiri,
Mengeluh, mengaduh, protes, dan mempertanyakan segala hal ,,,
Kenapa setiap jalan yang aku tempuh selalu tidak semudah yang aku bayangkan ,,,
Kenapa setiap jalan yang harus aku lalui memintaku untuk bersabar ,,,
Kenapa setiap jalan yang harus aku lewati memaksaku untuk memilih kata “menyerah” ,,,
Kenapa begini, kenapa begitu ,,,
Aku mempertanyakan banyak hal di hatiku ,,, banyak sekali ,,,

Berpikir dan menganggap diri ini pantas untuk maju ke panggung yang lebih besar ,,,
Tapi tertahan di suatu tempat yang membuatku merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa ,,,
Tertahan di sudut dan hanya terdiam memandang iri setiap orang yang berjalan mendahului ,,,
Dengan pemikiran picik dan sombong, tersirat dalam hati, kenapa kalian yang justru berjalan lebih dulu, lebih maju, dan seolah-olah meninggalkanku seorang diri? 
Membiarkanku terkungkung keegoisanku sendiri,
Aku tertegun, kenapa aku jadi kebingungan sendiri?
Apa sebenarnya yang aku mau? 
Tujuan apa yang sebenarnya ingin aku capai?
Aku mengulangi hal itu berkali-kali-kali, terus dan terus ,,,
Bagaikan rekaman kaset rusak yang berulang kali diputar ,,,
Hingga akhirnya lelah, terdiam, dan tak bergerak sama sekali ,,,

Hingga suatu ketika, aku bertemu dengan seorang nenek bijak dalam sebuah perjalanan pulang ,,,
Kata-kata sederhananya menusuk tajam di bagian hatiku yang paling dalam ,,,
“Jangan setengah-setengah!”  ungkapnya dengan lembut.
Sesaat aku terdiam dan mencernanya dalam hati, mempertanyakan kembali diri sendiri ,,,
Apakah kau sudah sungguh-sungguh selama ini?
Apakah kau masih setengah-setengah dalam menjalankan sesuatu?
Aku tertohok dan tersentak sadar ,,,
Hei hei, apakah kau sudah mengusahakan semuanya 100%? 
Apakah kau sudah melakukan semua hal yang kau sukai dengan niat yang kuat?
Sudahkah kau melakukannya dengan baik? 
Ataukah dirimu beralasan banyak seperti ,,,
Aku tidak akan melakukannya,
Aku tidak bisa melakukannya, 
Jika dirimu memiliki banyak waktu untuk memberikan alasan ,,, 
Jangan menyerah!
Lakukan yang terbaik untuk semua hal yang kau putuskan akan kau lalui!

Aku tersenyum bangga ,,,
Perjalanan yang awalnya kuanggap sebagai perjalanan sulit yang membuatku menyerah ,,,
Berubah menjadi perjalanan yang menarik ,,,
Hanya dengan mengubah sudut pandang, seolah semua hal berubah menjadi lebih baik ,,,
Bukankah kakimu akan menjadi lebih kuat jika dirimu berjalan di jalanan penuh bebatuan?
Membuatmu bisa memilah milih jalan mana yang lebih baik yang harus dilalui, 
Membuatmu bisa berlari dengan cepat di jalan tanpa hambatan ,,,

Bukankah tubuhmu akan lebih kuat dalam bertahan jika melewati sungai deras & dalam?
Membuatmu bisa mengatur kondisi tubuhmu lebih baik dan menyimpan tenagamu dengan bijaksana ,,,

Bukankah dirimu bisa belajar untuk mengatur  rasa takutmu jika masuk ke dalam hutan yang mencekam?  Belajar untuk menguasai diri sendiri dan pikiran yang selalu membayang di depan keraguanmu ,,,

Bukankah genggaman dan jari-jarimu akan menjadi lebih kuat, dan juga dirimu bisa belajar menentukan keputusan yang tepat dengan memanjat tebing terjal dan pegunungan yang membentang? Menentukan arah dengan baik dan memahami kondisi di sekelilingmu ,,,

Bukankah dirimu bisa belajar berenang saat perahu tenggelam dan paham mengenai hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk mencegah perahu tenggelam? Memberimu pengetahuan umum mengenai pelayaran dan persiapan matang ,,, 

Bukankah dirimu bisa belajar untuk melewati badai dengan senyuman dan usaha kerasmu? 
Membentuk keyakinan diri, mengasah kemampuan dan keterampilan, serta membentuk mental pemenang yang akan membawamu ke tempat yang lebih baik ,,, 
Kau pikir seseorang menjadi pelaut ulung hanya dengan melewati lautan yang tenang begitu saja ,,,
Tidak. Mereka melewati badai berkali-kali, bahkan mungkin beratus kali hingga ribuan kali ,,,
Mereka memiliki pengalaman yang didapat dari kehidupan nyata mereka, realita kehidupan mereka 
Bahkan nyawa adalah pertaruhan yang selalu mereka lakukan ,,,
Apakah mereka menyerah dengan mudah?
Tidak. Kalau mereka menyerah dengan mudah, kita tidak akan menikmati hidangan laut di meja makan ,,,

Bukankah saat Allah memberimu jalan yang panjang berliku, cobaan, musibah, dan hal lainnya adalah bukti bahwa Allah sangat sayang kepada kita? Kepadamu?
Bahwa Allah percaya sepenuhnya, kita pasti bisa melaluinya, 

Bukankah ini adalah bukti bahwa kita akan dinaikkan ke level selanjutnya ,,,
Layaknya anak tangga yang harus dilalui, satu demi satu, perlahan namun langkah pasti berjalan ,,,

Ada proses yang harus dilalui, ada prosedur tersirat yang harus dijalankan ,,,
Saat kau mempercepat prosesnya, layaknya menaiki dua anak tangga sekaligus kau bisa terjatuh jika dirimu belum siap, kau akan terpeleset dan terguling jika kakimu tidak kuat ,,,

Ada puluhan kualifikasi yang memang harus kau dalami, ratusan referensi yang harus kau pelajari ,,,
Kau belum menjadi apa-apa maupun siapa-siapa saat kau hanya terdiam, tertegun, memandang dengan iri, menyalahkan orang lain atas pilihanmu, dan tidak melakukan apa-apa ,,,
Kau tidak akan menjadi siapa-siapa saat kau hanya sekedar memiliki keinginan, ingin ini, ingin itu, ingin menjadi seperti dia, ingin menjadi seperti orang itu, tanpa melakukan hal apa-apa ,,,
Yang terpenting adalah apa yang sudah kau lakukan dan sudah kau kerjakan ,,,

Tuesday, February 28, 2012

Find Your Passion Here




Have you ever find your passion?

Well, I do find it now, eventhough that was so far to find it these days. Many people ask themselves and find it nothing. Some of them feel bored and tired to do reguler activity. So, the question is, have you found your passion?

But, before that, do you know about passion?
“Passion is what you enjoy the most!”
Something that made you crazy to get up in the morning. Something that you like to do the most. It could be your hobby, jobs, activity, and many things.

Well, at first I was still confused about my passion, until my friend tell me about one training that motivate me to find my passion, and I do found it now. I do believe this training could help you to find your passion, your potential and the important thing is you could try to know yourself better. Trust me, it’s worth to check. Enjoy it! >_<

Monday, February 6, 2012

Are You A Leader?


Bagiku seorang LEADER adalah sosok yang sangat kudamba dan kunantikan dengan sepenuh hati. Betapa tidak, everyone need it.

Kini Telah Hadir Buku untuk Para Leader Sejati!
Menjadi Seorang LEADER sejati ternyata ada tips & triknya tersendiri.
Menjadi Seorang LEADER sejati pun membutuhkan "Guidance"nya.
Mau Tahu lebih lengkap tentang hal tersebut?
Buku "You Are Young Leader" akan membahas tuntas tentang semuanya.

Tertarik? Kontak @shinasutori jika ingin mendapatkannya.

Kesempatan tidak akan menunggu. Now or Never!

We are LEADERS, what about you?

sisa postingan sampai selesai

Friday, February 3, 2012

KEGAGALAN BERUNTUN VS PELUANG


Malam itu, tepatnya ketika sedang mengerjakan instalasi software Corel Draw X4 yang ternyata kembali mendapatkan masalah dalam prosesnya, mendadak saja seorang teman mengirim sms, menanyakan kabar dan sempat kutanya balik, karena nomornya belum ter-save. Alhasil kembali memori harus bekerja keras dan memastikan kembali sosoknya di benakku. Dan perbincangan lewat sms pun dimulai.

"Kau kau bagaimana?" tanyanya lewat sms.
Aku jawab "Hahaha, penuh dengan pengalaman luar biasa,".
Lantas dirinya kembali bertanya " Pengalaman luar biasa? O_o Apa Ituuuu?"
Dan aku pun menjawab "Kegagalan beruntun dan peluang."
Dengan santai dia lalu membalas balik "Hooo... Asik asik asik! Skrng lgi memperbaiki yg gagal ato ambil peluang?"
Hm, aku menarik nafas panjang, menyebutkan bahwa kedua hal tersebutlah yang sedang kualami dan kujalani.

Kegagalan beruntun dan peluang, itulah tepatnya yang berada di depanku saat ini.
Keduanya bukan pilihan maupun keinginan, melainkan kesempatan. Kegagalan bagiku kesempatan untuk menjadi lebih baik, melakukan perbaikan-perbaikan akan setiap kesalahan yang aku lakukan, baik itu yang kusadari maupun yang tidak. Dan peluang, kadang datang secara tiba-tiba, menjadikan sebuah kesempatan emas yang kadang tidak meminta untuk ditunggu. KESEMPATAN tidak akan menunggu kita, melainkan datang secara tiba-tiba dan kita harus siap dengan semua itu.

Saat KEGAGALAN menimpa, hal yang paling ingin aku lakukan sebenarnya adalah menyerah. Selesai dengan begitu saja sebenarnya adalah pilihan pertama yang bisa kita ambil dan lakukan. Tapi, dalam hati rasanya aku tidak rela dengan diriku sendiri, membiarkannya terlalu lama berada di tempat yang penuh dengan pikiran negatif dan berhenti berusaha. Seringkali aku berpikir, membalikkan tangan dan membentangkannya, bertanya apa yang sebenarnya kau mau? Dan keyakinan dalam diri pun mulai muncul, kembali berdiri dan disana pintu-pintu yang kuanggap sudah tertutup, ternyata masih banyak yang terbuka, lebar sekali. Kau jatuh di satu tempat, terus kenapa?

"Gitu aja kok repot?" kata-kata Pak Gusdur itu selalu terkenang di benakku, walaupun kesannya sederhana, tapi kalimat itu memberi arti yang dalam bagiku. Melangkah maju akhirnya adalah tindakan yang harus kita lakukan. Dengan keyakinan seperti itu, perlahan PELUANG yang sama sekali tidak disadari mulai membentang di depan mataku. Aku tersenyum, perjalanan singkatku di satu tempat membawaku ke tempat yang lain, memberikanku kesempatan untuk berkembang dengan pesat, walau sering aku dibuat terjatuh berkali-kali. Walau begitu, aku pasti berdiri lagi, terus begitu. Menapaki jalan terjal dengan penuh perjuangan.

Benang merah itu pun mulai memperlihatkan dirinya, memberiku kesimpulan sederhana bahwa memang tidak ada yang sia-sia, menunjukkan padaku pula mengenai hal sederhana yang terkadang justru membuat seseorang termotivasi secara tidak sengaja. Dan hal itu ditunjukkan padaku sekarang, saat ini. Pertemuan yang ajaib dengan orang-orang tidak terduga membawaku ke dunia yang ternyata memang harus aku hadapi. Perlahan semakin lama aku menapaki jalan yang aku terima dengan sepenuh hati, semakin mudah aku melalui hari-hariku. Berbagai macam orang mengulurkan tangannya padaku, atau setidaknya menyapaku seolah berkata mendorong punggungku untuk tetap semangat.
"Yattemi!" (Lakukan!) ; "Susume!" (Majulah); "Ganbatta na" (Berjuanglah)

Dan, seorang sosok yang menarik perhatianku hingga saat ini berkata dengan santainya,
"Yatteminakyaa, wakaranai deshou?" (Kalau tidak dicoba, kita tidak akan tahu kan?")


Rasanya sedikit menjengkelkan saat kita mau menyerah lalu muncul orang-orang yang berkata seperti itu, perlahan kita kembali berpikir dan tak sengaja melakukan "REFRAMING". Dan pengaruh yang tidak sengaja kita dapatkan itu, membuat kita pun "TRANS" dan memasukkannya ke alam bawah sadar kita dan perlahan kembali bergerak, seperti robot yang mengalami perombakan ulang program. Dan saat kita ragu-ragu dengan jalan yang akan kita tempuh, takut kembali gagal dan peluang yang ada pun tidak diambil, kita memutuskan untuk diam dan berhenti berjuang. Lalu men-judge bahwa masa depan kita suram.

Namun, seorang kakak perempuan yang bijak berkata dengan santainya:
"Yah, kita pasti merasa ingin menyerah dan itu hal yang wajar. Tapi, hidup haruslah terus berjalan dan keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki kehidupan terbaik itulah yang membuatku tidak mau kalah."

Teman pria sang kakak juga lalu menambahkan dengan senyuman, seraya menawarkan gyouza yang dibuatnya.
"Kalau kau membuang mimpi & harapanmu, maka itu sama saja dengan kau kehilangan makna dari hidup itu sendiri."

Aku dibuat bungkam dengan kata-katanya. Hh, baiklah, baiklah, aku menyerah untuk berargumentasi lagi dengan mereka, aku terima apa yang dikatakan mereka padaku, mencernanya memang membutuhkan waktu yang panjang dan merepotkan, tapi senyuman mereka dan sikap mereka yang santai dan ramah serta tidak dibuat-buat membuatku terpesona.

"Ja, Yattemimashouka?" (Kalau begitu, yuk kita lakukan!)

Belajar dari kegagalan kita yang beruntun dan mencoba mengambil peluang yang berada di sekeliling kita.
Ketahuilah, bahwa pintu yang terbuka lebar untukmu tidak hanya satu, melainkan sangat banyak.
Maka, cobalah untuk kembali berkeliling dan menelitinya satu persatu. Dan perlahan dirimu pun akan terkejut.

I'm working on it now, what about you?

Pictures of The Years

  • pemandangan 1
  • pemandangan 2
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3