Tuesday, October 2, 2012

ITS TRIP TIME


WEEKEND IN BANDUNG AIR SHOW 2012

Jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat, membuatku sedikit bertanya kenapa Daus belum datang juga di tempat yang kami sepakati. Tidak seperti biasanya yang selalu tepat waktu dan kalaupun telat hanya beberapa menit saja, kali ini waktu berlalu begitu cepat. Rencana kami berdua ketika itu adalah mengunjungi tiga tempat, yakni Career Seminar UNIQLO di TVST B ITB, lalu Bandung Air Show di Lanud Husein Sastra Negara, dan Braga Festival 2012. Dan jika sempat juga mampir ke BEC untuk sekedar mengecek beberapa keperluan.

Macet melanda kota Bandung, itulah jawaban yang sangat masuk akal menjelaskan seluruh perjalanan kami yang hari itu dilanda keterlambatan. Bandung memang menjadi salah satu kota tujuan wisata, terutama jika weekend sudah datang, dan hanya dalam waktu singkat macet menular di beberapa sudut kota yang menjadi pusat keramaian. Fiuuh.

Akan tetapi suasananya pengecualian untuk Sabtu ini, tepatnya tanggal 29 September 2012. Macet melanda seluruh bagian sudut kota Bandung, hampir di setiap ruas jalan. Kenapa begitu? Karena hampir di seluruh bagian kota mengadakan acara dan itu menambah semrawutnya jalanan Bandung. Mulai dari Pasteur yang ternyata dihampiri para wisatawan domestik beberapa bis, acara Bandung Air Show di Daerah Padjadjaran, Braga Festival 2012 di Jalan Braga, Ultah MTC di daerah Marhagayu yang menghadirkan panggung DAHSYAT, acara kuliner Keukeun#3 di Lapangan Lodaya Buahbatu, Acara Internet Exhibition di Graha Manggala Siliwangi Jalan Aceh, Acara Bandung Ekspos di Tegalega, dan masih banyak lainnya. Belum dengan tempat keramaian lain seperti Pasar Baru, Alun-Alun, BIP, Gramedia, BEC, Ciwalk, PVJ, Trans Studio Bandung, dan tempat-tempat lainnya, maka sempurnalah sudah kemacetan yang terjadi.

Dan itulah yang membuat kami terlambat 30 menit dari waktu Seminar UNIQLO, yang seharusnya pada perhitungan awal kami sampai disana sekitar jam 10, akan tetapi rupanya kami memang tidak berjodoh dengan seminar itu karenanya kami pun tidak boleh masuk, sangat disayangkan .. T_T ...

Awalnya aku sedikit kecewa karena keterlambatan yang terjadi, terlebih tidak boleh masuk hanya karena telat sekitar 15 - 20 menit, mereka menutup pintu pada 10.15. Maka jadwal semula yang sudah tersusun dalam benak harus kembali diatur. Tapi bukan keterlambatannya itu yang jadi masalah, agak sedikit kecewa karena aku tidak bisa membagikan pengalaman menerima Seminar dari Perusahaan Multinasional, layaknya UNIQLO pada Daus, that’s it. Akan tetapi, aku pun kembali memutar otak, sejauh ini aku memang tidak berjodoh dengan UNIQLO, mungkin memang ada maksud dari semua ini, dan kekecewaan sesaat itu pun hilang dengan pertanyaan yang memenuhi benakku. Apa yang sebenarnya terjadi? Lagipula aku tidak berniat menghentikan perjalanan hanya karena kekecewaan sesaat, masih banyak tujuan yang harus dilalui. Walau sebenarnya, itu hanyalah prioritas keduaku saja, karena prioritas pertama yang sejak awal aku nanti adalah kebersamaanku dengan Daus, hehe ... >_< ...

Sebelumnya dulu memang setiap acara menjadi prioritasku, tidak penting aku seorang diri ataupun bersama siapa. Namun, sekarang aku lebih memahami mengenai prioritas kebersamaan. Bukan acara apa yang akan kau lewati, tapi dengan siapa kau melewatinya, dengan siapa kau melaluinya, itu yang paling penting. Acara membosankan seperti apapun jika kau melaluinya dengan orang tersayang pasti akan terasa sebentar, sebaliknya acara semenarik apapun jika kau bersama dengan orang yang tidak membuatmu nyaman, maka waktu terasa berjalan sangat lambat. Dan itulah yang terjadi pada kami berdua. Walau kemacetan melanda, yang ada hanya tertawa penuh keceriaan dan berlomba membuat humor segar diselingi candaan nakal, hahaha :p

Maka, kami pun bergegas mengubah jadwal menyesuaikan dengan rencana awal dan kami pun sepakat untuk pergi ke BEC, mengecek singkat keperluan kami dan makan siang disana sebelum kami pergi ke Lanud untuk melihat BAS 2012.

Kami pun segera meluncur menuju Lanud dan terjebak macet di depan stasiun hall lalu jalan Padjadjaran yang tengah diperbaiki. Dan ketika sampai di depan gerbang dari Bandara Husein Sastranegara, kami mendapati diri benar-benar terjebak di dalam kemacetan yang sangat panjang. Kami mengantri dari depan gerbang hingga menuju tempat parkir yang penuh itu dalam waktu sekitar 2 jam. Bayangkan saja, jarak tempuh yang biasanya hanya dalam waktu 10 menit dapat dicapai, harus kami capai 12 kali lipat dari biasanya, luar biasa melelahkan.

Dan ketika kutanya apa yang sebenarnya terjadi, aku tersentak. Ada musibah kecelakaan pesawat, ada pesawat yang jatuh dan terbakar saat melakukan manuver saat atraksi aeromodeling sebelum istirahat. Kutanya lagi, apakah pilotnya selamat? Yang ditanya menjawab dengan senyuman miris penuh keraguan walau kesannya terlihat setengah bercanda, “mungkin meninggal Neng”. Innalillahi wainnailaihi rajiun. Aku pun beristigfar dan masih kaget dengan berita itu, agak tidak percaya dengan berita yang baru disampaikan, makanya untuk sementara kami berdua mencerna dulu berita itu.

Sesampainya di tempat parkir, kami berdua pun ngaso terlebih dahulu, mengingat waktu yang cukup lama dalam kemacetan membuat kami lelah, walau sebenarnya yang ada kami malah semangat saling menggoda satu sama lain, hahaha ... ^_^ ..

Sembari ngaso, sembari kami pun menunggu acara atraksi berikutnya, yakni aeromodeling dan terjun payung. Akan tetapi kami menunggu sekitar 1 – 2 jam ternyata tidak ada apa-apa di langit tempat kami parkir selain Pesawat Komersil yang Landing maupun Take Off membawa penumpang. Karena penasaran kami pun segera menuju tempat BAS berlangsung dan ketika sampai disana, yang ada hanyalah berbagai macam pesawat yang berdiri mematung, di hadapan ratusan hingga ribuan orang pengunjung, beserta dengan mobil-mobil panser dan persenjataan yang dimiliki oleh Angkatan Udara (meriam, mobil rudal, panser, tank baja, dkk). Tiket masuk yang awalnya ada nampaknya terlupakan seiring dengan musibah yang terjadi. Seraya memperhatikan sekeliling dan mencari informasi mengenai apa yang terjadi, kami pun menyempatkan diri untuk berpose di beberapa tempat. Here are the pictures ... >_< ...







Dan berita mengenai musibah itu pun diperdengarkan di sebuah radio swasta yang menjadi salah satu sponsor acaranya, membuatku mencerna beritanya yang menjelaskan bahwa pameran akan tetap berlangsung akan tetapi atraksi pesawat tidak akan diadakan lagi. Itulah jawaban berikutnya dari pertanyaan kami tentang ketidakhadiran acara atraksi yang kami tunggu. Dan acara band dan hiburan lainnya pun dibatalkan sebagai bentuk penghargaan dan berkabung atas peristiwa musibah yang terjadi. Pilot Norman T. Lubis dan co-pilot Toni Hartono meninggal dunia pada musibah kecelakaan pesawat yang menabrak salah satu gedung yang ada di Lanud. Kami berdua turut berduka cita atas peristiwa tersebut, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amiin.

Walaupun demikian, setelah cukup puas mengambil berbagai pose bersama pesawat-pesawat yang bertebaran di landasan udara, kami melanjutkan perjalanan kami berdua ke arah stand pameran yang ada di dalam sebuah hanggar pesawat. Stand yang disinyalir berjumlah 250 itu pun langsung membuat mata kami beralih, dan tentu sebagai penggemar kuliner kami menghampiri stand makanan terlebih dahulu (kebetulan juga kami masuk ke bagian stand yang dekat makanan, hehe :p).

Dan karena bakat fotografi Daus yang mendominasi daripada rasa lapar ditambah aku yang penasaran dengan seluruh stand, maka kami pun berjalan menyusuri stand lain selain makanan. Berfoto-foto ria di beberapa stand dan bertemu dengan Monic, teman SMAku yang tengah berjalan bersama saudaranya dan suaminya, Fajar, temanku juga. Sudah lama tidak bersua, dia bendahara LSS 3 saat angkatanku, dan saat ini tengah mengandung 5 bulan. Untuk Monic selamat ya atas pernikahan dan kehamilannya, semoga dimudahkan dalam proses persalinannya nanti. Dan pembicaraan pun berlanjut pada Intan yang akan mengadakan resepsi esok hari di Mesjid Univ. Nurtanio, hmm, berita yang cukup mengejutkan karena keduanya sudah mendahuluiku untuk membina kehidupan rumah tangga. Well, congratz for both of you, afterall. Untuk Intan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Amiin. Untuk T’Morin yang tengah berjuang dalam program Indonesia Mengajar Good Luck, Be Proud of Yourself.

Ada beberapa cerita menarik mengenai IM yang juga sempat kuikuti proses rekruitmennya, tapi akan kubahas di tulisanku berikutnya. Dan tepat saat aku menulis ini, seorang kawan lama yang membuatku selalu tidak mau kalah juga sekaligus rivalku yang cantik dan baik hati :D, Nanda, kembali mengontakku, wah, ini namanya reunian teman-teman SMA, mendadak aku jadi merindukan mereka semua. Hanya tersenyum dalam hati ketika mereka berbincang cukup semangat. Untuk Nanda, bersabar dengan penantiannya ya, percayalah karena Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua ... >_< ...
Lanjut, kami berdua pun lalu menikmati stand-stand lain yang cukup banyak dan memuaskan diri dengan berfoto ria (walau sebenarnya lebih banyak aku yang jadi modelnya, hehe :p). Hm, kagum dengan gambar kami berdua yang diambil oleh Daus, it was really nice ... ^_^ ... Kami pun lalu menghampiri stand makanan dan menikmati baso malang yang cukup untuk memenuhi perut kami sesaat sebelum melanjutkan perjalanan menuju Braga. Dan kami pun mengakhiri wisata kami di BAS dengan berfoto-foto bersama pesawat di bawah cahaya bulan, hm, romantis, hehe :p. Malam berlalu begitu cepat tanpa kami sadari dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam, waw. Malam sudah membayang di langit lanud saat kami keluar dan tempat yang awalnya sangat ramai itu menjadi sepi layaknya kota mati karena ditinggalkan seluruh pengunjung. Acara band dibatalkan karena berkabung dan kami pun meninggalkan tempat pameran itu dengan segera menuju tempat parkir dan melaju menuju jalur lain ke Braga.

Perjalanan kami ke Braga cukup lancar hingga akhirnya terhenti di jalan Braga menuju Tamblong. Kemacetan mulai melanda, hmmm, dan saat kami melewati jalan Tamblong, di sudut kiri kanan jalan dipenuhi dengan ratusan motor yang parkir, dan di jalan Asia Afrika pun kami terhambat dan saat memalingkan pandangan ke kanan, mendadak saja aku jadi kehilangan minat untuk berkunjung ke Braga Festival. Lautan manusia memenuhi jalanan itu menjelang malam hari. Begitu banyak ratusan hingga ribuan manusia yang berkeliaran disana membuatku malas jika harus berdesak-desakan.

Memang, dimanapun waktu terbaik untuk mengunjungi pameran-pameran menarik tanpa harus berdesak-desakan adalah siang menuju sore hari. Setidaknya tidak akan terlalu sepadat jika malam hari, apalagi sabtu malam adalah waktu yang dinanti oleh hampir semua orang dan itulah yang terkadang merepotkan. Daripada kehabisan udara karena berdesakan, aku memilih kehabisan tenaga berada di samping MY DEAREST ONE, hehe .. >_< ..., berbagi ide, pengalaman, sharing berbagai cerita, dan yang lebih menyenangkan adalah menikmati kebersamaan kami berdua. That’s the important thing above all, really. That’s why I love being beside HIM, again and again ... >_< ...
Dan kami pun mengakhirinya dengan berkuliner ria di KFC, haha, sayangnya McFlury Choco yang kami cari sebelumnya di McD tidak ada, maka jadilah kami memesan cukup banyak dan menikmati seluruhnya. Dan akan kami cari es krim tersebut saat kami ke McD di tempat yang lain, harus itu, hehe ;p ...

So, again thanks to DAUS for a WONDERFUL NIGHT and GREAT ADVENTURE, I do really enjoy this so much ... >_< ...

No comments:

Post a Comment

Pictures of The Years

  • pemandangan 1
  • pemandangan 2
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3