Tuesday, December 7, 2010

Hellofest 7@Balai Kartini Jakarta




Sabtu, 4 Desember 2010 @ Balai Kartini, Jakarta ...

Untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Balai Kartini Jakarta dan bertemu dengan abang metromini yang berkomentar "Kok banyak banget yang nanya Balai Kartini?" dan berkomentar lagi "saya aja yang mondar-mandir di sekitarnya nggak tahu ada apaan," . Awalnya kukira ada apa, ternyata komentar itu toh.

Yah, kali ini Hellofest 7 diadakan di Balai Kartini Jakarta. Acara yang menjadi minat para penggemar costplayer, anime Jepang, dan kebudayaan Jepang. All about Japanese Culture and Animation.

Acaranya secara garis besar merupakan kompetisi costplayer dari berbagai daerah. Sejauh yang aku tahu, ada dua kategori, yakni personal dan kelompok. Untuk yang personal aku tidak terlalu tahu pasti ada apa saja karena aku baru datang di pertengahan acara. Acara ini berlangsung dari jam 11.00 WIB - 22.00 WIB, itu tertera di brosur dan spanduk di tempat acara, sementara pada publikasinya dari jam 12.00 WIB - 18.00 WIB. Selain ada kompetisi costplayer, ada juga pameran pernak-pernik yang sepertinya wajib dimiliki oleh penggemar animasi Jepang. Mulai dari stiker-stiker berlukiskan animasi hingga animasi figure yang dijual dengan harga tinggi sekitar Rp. 800.000,- ke atas. Tidak hanya itu, ada juga stand makanan khas Jepang seperti dorayaki dan takoyaki. Hm, sayangnya stand makanan yang ada hanya sedikit sementara pengunjung berjubel.

Saat pertunjukkan costplayer kategori kelompok, aku dibuat kagum dengan kostum para peserta. Wow, mantap ... benar-benar mengagumkan. Mereka benar-benar detail dari pengerjaannya dan salut pada mereka karena ternyata bahan-bahan yang mereka gunakan sebagian besar ada yang dikerjakan sendiri selama beberapa bulan. Fiuh, kesungguhan mereka benar-benar terlihat. Yah, mereka benar-benar memberiku semangat dan motivasi bahwa jika kita berusah sungguh-sungguh, sepertinya hal-hal yang kita lakukan bisa mendekati sempurna.

Kemudian, saat pertunjukkan berlangsung, ada dua kelompok costplayer (aku lupa nama mereka, terlalu unik dan panjang sih), yang membuatku tertarik dan teringat cerita sederhananya. Yang pertama kelompok yang bercerita tentang One Piece_Monkey D.Luffy dkk, yang menceritakan kesederhanaan cerita pertarungan dengan beberapa musuhnya dan menyisakan Luffy seorang yang ternyata hanya mengincar topi sang musuh. Walah, ada-ada saja. Kemudian cerita sederhana dari Kuroshitsuji yang membuatku bertepuk tangan dengan antusias.

Selain kedua kelompok tersebut, banyak kelompok lain yang menarik, ada yang tentang Dragon Ball Z, BTX, Digimon, dan lain sebagainya yang perlu diacungkan jari. Ada juga beberapa costplay Disney from the West dan the East. Kostum mereka sangat menarik perhatian dan sangat mirip dengan aslinya. Waw, hebat.

Tidak ada salahnya bagi kawan-kawan yang suka animasi dan ingin mengenang masa ketika kita masih kanak-kanak dan mencari sosok pahlawan, untuk sekedar berkunjung ke pameran-pameran seperti ini. Bawa kamera yang bagus tentunya, dan berkunjung bersama-sama. Pasti menyenangkan sekali.

Thursday, November 25, 2010

Narumi Soukichi_Nobody's Perfect



Hm, melihat sosoknya yang satu ini, aku jadi ingat tentang Toshiya Fuji yang dulu sempat memerankan Hoshikawa Gaku dalam film Tokusatsu "Chikyu Sentai Fiveman" sebagai Five Red dan sekaligus pemimpin dari Fiveman ini sendiri.

Sosok Soukichi ini membuatku rindu pada sosok seorang Paman yang cool dan keren. Mengingatkanku sosok seorang yang begitu tegas, bijaksana, dan teguh memegang prinsipnya. Sebagai ayah dari Narumi Akiko, bisa dibilang dia cukup misterius, terlebih dengan putrinya dia jarang bertemu. Hidari Shoutaro sendiri nampaknya begitu mengaguminya dan menganggapnya sebagai seorang ayah dan bagian dari dirinya sendiri. Buatku hubungan cerita yang unik dan sederhana ini sangat menarik. Hm, walau aku agak tidak suka saat tahu bahwa Philip adalah bentuk dari data (mass of data), kekuatan unik yang tak terpikirkan.

Yah, tapi Kamen Rider Skull yang diperankan oleh Soukichi memang keren dan menarik. Dengan sikapnya yang santai, tenang, dan berwibawa, aku jadi benar-benar mengagumi sosoknya yang satu ini. Jadi seperti anak kecil yang ingin bertemu dengan ayahnya, hahaha ...

Lalu, lagu yang sengaja dinyanyikan olehnya dengan judul Nobody's Perfect memiliki arti dan makna yang mendalam seperti lagu-lagu Jepang pada umumnya. Tidak jauh dari makna kehidupan yang melindungi seseorang yang kita sayangi, berusaha untuk menjadi lebih kuat, dan menyatakan bahwa tak ada orang yang sempurna.
Di bawah ini lirik dari lagu Nobody's Perfect-nya Soukichi ...

Kizutsuita sono ude ni nani wo daiteru
Utareta hoho wo nuguu you ni warai
Kurushimi wa yasashisa wo shinase ya shinai
Yowasa wo shireba hito wa tsuyoku nareru

Saa omae no tsumi wo kazoe
Tamashii ni fumi-todomare
Ai suru mono wo mamoru tame ni tachi mukareba ii
Tachi mukatte yukeba ii

Kimerareru michi wa ima tada hitotsu dake
Yabureta yume mo mata chikara ni dekiru

Koko kara saki no jibun ni aeru made
Saa omae no tsumi wo kazoe
Tamashii ni fumi-todomare
Ai suru mono to ikiru tame ni
Daki shimereba ii
Daki shimete mireba ii

Nobody's Perfect
Nobody's Perfect
Sore dake ga inochi no akashi

Saa omae no tsumi wo kazoe
Tamashii ni fumi-todomare
Ai suru mono wo mamoru tame ni tachi mukareba ii
Donna toki mo
Tachi mukatte yukeba ii

Wisuda: Salah Satu Hari Kebanggaanku


Fiuh, setelah empat tahun berlalu dan menjalani kehidupan kampus yang begitu berlimpah dengan berbagai godaan dan tentu saja pengetahuan, akhirnya aku berhasil menuntaskannya. Hari yang menjadi salah satu kebangganku, setidaknya begitu. Setidaknya aku bisa menghela nafas panjang sesaat dan berkata dalam hati bahwa satu tahap sudah terlewati. Tentu saja, akhir dari perjalanan ini adalah awal dari perjalanan yang baru.

Setelah ini, aku tentu harus menghadapi dunia yang lebih kompleks, lebih rumit, dan lebih merepotkan dari sebelumnya. Melanjutkan kembali hidup dan menata kembali jalan selanjutnya, memang merepotkan, tapi itulah hidup yang harus dilalui.

Selama empat tahun, perjuangan yang kulalui benar-benar menguras keringat, tenaga, dan pikiranku. Siapa yang menyangka bahwa ternyata perjuangan itu berakhir dengan senyuman lembut di depan mataku. Kebersamaan yang terbangun selama empat tahun ini pun walau sempat menghilang, setidaknya menampakkan sedikit jejak di depanku.

Empat tahun terlewati sudah, banyak hal yang terlewati begitu saja. Kekesalan, kebanggaan, kebahagiaan, kekhawatiran bersatu padu. Masa-masa polos yang dilalui saat tingkat awal mendadak berubah menjadi masa yang merasa paling benar dengan pendapat sendiri, dan itu sempat teralami. Masa-masa dimana masih berjalan bersama teman-teman sepanjang jalan menuju gerbang, bermain bersama, bercerita bersama, mengalami segalanya hampir bersamaan. Tapi, hal-hal seperti itu pada akhirnya berlalu sudah. Kebersamaan dimanapun dan yang bagaimanapun pada saatnya nanti akan menjauhi kita. Perlahan kita sendiri yang harus menentukan arah kita sendiri. Dan saat kita berpikir bahwa saat-saat ini tidak akan berubah, kau salah besar.

Setiap kondisi selalu berubah-rubah. Kebersamaan yang terjalin pun perlahan mulai menghilang. Masing-masing dari kita memilih jalannya sendiri-sendiri, pergi menggapi mimpi, mencari tujuan, menentukan jalan hidup, dan tentu saja berjalan menuju hari esok yang lebih baik.

Dan tentu saja, aku bisa menjejakkan kakiku di hari ini berkat usaha, dukungan, dan doa orangtuaku. Nasehat-nasehat Mamah dan Papah yang senantiasa dilontarkan padaku. Adik-adikku yang merepotkan dan selalu menggemaskan walau seringkali memberiku keceriaan, teman-teman baikku yang senantiasa mendampingi dan mendukungku. Dosen-dosen pembimbing, dosen wali, dan dosen penguji yang berbaik hati mengarahkanku. Para staf jurusan, staf sba, dan staf PD3 yang membantuku untuk mengurusi segala keperluan kelulusan, terima kasih banyak.

Tak terasa semua pengalaman yang unik dan tak terduga sudah terlewati begitu saja. Mulai dari tes SPMB, penerimaan dan pendaftaran di fakultas, ospek universitas, ospek fakultas, dan ospek jurusan. Kepanitiaan demi kepanitiaan yang kuikuti satu persatu dan organisasi yang kujelajahi satu persatu. Mulai dari kebingungan memilih jurusan, niat yang awalnya mempengaruhi pikiran dan pilihan yang diambil, hingga kesungguhan hati untuk menjalani semuanya.

Pengalaman seperti pelatihan-pelatihan dan kebersamaan dengan kawan-kawan CTC 2006 yang begitu menyenangkan, penuh dengan canda tawa dan keceriaan. DJatinangor yang perlahan namun pasti menjadi UKM fakultas yang lebih terarah. IMIKI Unpad yang memberikanku kesempatan untuk menjadi bagian dari keluarga besarnya, berbagi bersama dengan penuh keceriaan, kebersamaan yang tak bisa terlupakan, dan membesarkanku menjadi seseorang yang menjadi lebih baik dan lebih dewasa dan matang dalam bertindak. LPPMD Unpad yang dengan pasti mempertemukanku dengan seseorang dan memberiku wawasan mengenai apa yang sering aku cari, tempatku belajar untuk mengasah kemampuan public speakingku, memberiku kesempatan menjadi seorang moderator dan sekaligus membuatku mencoba bersabar dengan kebiaasaan
jam karetnya
, yah, walaupun ternyata aku memilih jalan lain untuknya.

Kawan-kawan UBVU yang selalu nampak ceria dan santai, membantuku mengurangi rasa kesepianku karena ditinggal oleh bola voli, hahaha. Kawan-kawan Merpati Putih yang sudah menyemangatiku dan memberiku kekuatan saat aku mengalami kesulitan di saat event, terima kasih banyak.

Lalu, Pak Deddy, Pak Aceng, Pak Mahmudin dan staf PD3 yang sudah memberiku semangat dan dukungan serta bantuan baik moril dan materiil saat aku ternyata diundang ke Jerman untuk mengikuti ISWI (International Student Week in Ilmenau), terima kasih banyak. Kawan-kawan ISWI 09 yang berjuang bersama di negeri nun jauh disana, berbagi dan bergembira bersama. Kebersamaan dan pengalaman yang tiada tanding, mendebarkan dan mengesankan. Mungkin, lain kali jika berjodoh, kita akan bertemu lagi di event yang berbeda.

Lalu, untuk kawan-kawan di Pelatihan Monitoring HAM ELSAM, yang sudah menyebar dan menempa karirnya masing-masing, terima kasih atas kebaikannya. Pengalaman yang tidak tergantikan dan keluarga baru yang kudapatkan benar-benar membuatku bersyukur. Akhirnya, aku memiliki banyak kakak, sembilan orang kakak yang unik dan mengagumkan. Kebersamaan yang sangat menyenangkan. Kemudian juga, Bang Rizal, Mbak Hatikah, dan Bang Sentot, terima kasih sudah berbaik hati mengarahkan kami saat penelitian yang pada akhirnya tidak sempat kukerjakan karena disibukkan dengan kegiatan yang lain. Perjalanan ke DUFANnya waktu itu benar-benar menyenangkan. Mbak Nini, jadi kangen nih sama mbak, hehehe ... semoga kabarnya di LPSK baik-baik saja ya. Dan untuk Kawan-kawan KKN, semangat ya, ayo kita berjuang bersama-sama.

Yah, apapun yang terjadi, kita harus menghadapi realitas di depan mata kita. Satu-satunya untuk menghadapinya adalah dengan maju ke depan dan menghadapinya penuh keyakinan.


The End of the journey is the beginning of another journey ,,,

A Place I Don't Belong To Anymore


Fiuh, .. perubahan begitu cepat berlalu tanpa pernah kita sadari hingga saat tersadar kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita sayangi. Kebersamaan yang terjalin kini dan tempat yang dahulu menyenangkan dan ramai, kini hanya menyisakan kesepian dan kesendiriannya pada kita. Langkah kaki yang meninggalkan tak perduli dengan apa dan siapa diri kita berjalan, dan bagaimana kondisi kita saat ditinggalkan. Penuh dengan keegoisan yang memenuhi ruang dan aroma keangkuhan yang menyebarkan kegundahan ....

Aku menginjakkan kakiku pertama kali di tempat itu dan merasakan kecanggungan yang cukup tinggi, terlebih keramahan dan keakraban itu hanya tersebar pada mereka yang dikenal saja. Namun, lambat laun, keramahan dan keakraban itu mulai menyentuhku. Berbagai macam orang yang unik mengulurkan tangannya padaku, tersenyum ramah dan merangkulku dengan penuh kelembutan. Mengapitku dengan kebersamaan dan kekeluargaannya yang begitu melimpah, membuatku terlena dan terpesona, bahkan membuatku melupakan semua tawaran-tawaran dari tempat lainnya yang bisa dikatakan membuatku bisa mengasah diriku sendiri dan mengasah kemampuanku.

Aku memilih jalan yang kupikir menarik dan menyenangkan untuk dilalui, kupikir semua orang pun melakukan hal yang sama. Mencari tempat dimana mereka bisa diterima dan dihargai, lalu disayangi dan menjadi bagian dari keluarga yang diidam-idamkan. Merindukan kasih sayang dari tempat yang menerima mereka apa adanya dan memberi mereka motivasi untuk tetap berjuang di jalan yang mereka yakini.

Roda pun berjalan dengan santainya, membawaku kepada masa-masa indah yang termanjakan oleh keberadaan mereka di tempat itu dan membuatku jadi anak manja yang kemana-mana ingin mereka ada di sampingku, meski aku tahu itu sama dengan mendominasi mereka. Tapi, karena aku suka bersama mereka, aku suka keberadaan mereka di sampingku, aku tidak peduli. Keegoisan yang aku biarkan keluar begitu saja tanpa bisa kutahan. Keegoisan yang muncul karena mereka selalu berada di sampingku, berusaha untuk ada di sampingku saat aku butuh dan mengelus kepalaku dengan santai dan lembutnya seraya berkata "santai aja stri," atau memberiku senyuman lembut dan motivasi "aku tahu kalau kamu kuat,". Bagiku keberadaan mereka sudah menjadi keberadaan yang tak terpisahkan dari kehidupanku, berada di tempat itu benar-benar memberiku kebahagiaan yang tak terkira. Kebersamaan yang tak ingin kulepas sedikitpun, kebersamaan yang membuatku melupakan semua orang di sekelilingku, kadang membuatku melupakan kewajiban dan tugas-tugas yang seharusnya aku lakukan. Namun, aku tak peduli, waktu yang kulalui bersama mereka adalah waktu dan kenangan yang berharga dan waktu yang tak ingin kusia-siaka sedikitpun.

Dan roda pun kembali berputar, berganti satu demi satu, membuatku merasa semua orang tidak pernah ada yang tidak berubah. Saat kau tumbuh dan mempunyai mimpi walaupun mimpi itu terdengar konyol, saat kau meyakinkan hati untuk mengejarnya, kau tidak akan melihat sekelilingmu, berlari mengejar mimpi itu seperti anak kecil yang meninggalkan semuanya demi impiannya sendiri. Dan itulah yang terjadi di tempat ini, kini dan mungkin seterusnya memang akan selalu seperti ini.

Kini, tempat yang penuh canda tawa itu menjadi tempat yang jarang penghuninya. Untuk berkumpul saja harus menyamakan jadwal dengan kesulitan yang luar biasa, diralat dan kembali diralat untuk kumpul. Hal yang tidak bisa kusangka sejak awal. Aku merasa akan kehilangan mereka di tempat itu, bahkan aku mulai merasa kecewa jika tempat itu perlahan mulai memudar dan lama-lama hancur karena aku mulai menjauhkan diri dari tempat itu, kembali kecewa akan kekosongan yang terjadi.

Dan sekarang, perlahan semua orang yang kukenal di tempat itu menyongsong mimpi mereka sendiri-sendiri dan berlari meninggalkanku yang masih manja di tempat ini dan terkungkung di dalam duniaku sendiri, meninggalkan tanpa sedikitpun menjejakkan kembali kakinya di hadapanku ataupun memberiku sedikit kata-kata semangat, pergi tanpa kata dan sapa. Tempat yang semula memiliki kebersamaan yang sulit terpisahkan kini berubah menjadi tempat yang kebersamaannya berasal dari kumpulan teman-teman dekat, bukan variasi keunikan masing-masing, aku agak sedikit kecewa.

Tempat itu kini seolah tak beraturan, dibiarkan oleh para penghuninya yang sibuk dan lebih memprioritaskan kepentingan mereka sendiri, membuatku bertanya dalam hati apa yang bisa kulakukan? dan apa yang harus kulakukan? Aku tidak mau memaksa mereka tapi aku ingin mereka ada di tempat ini, membereskan tanggung jawab yang terlupakan karena kesibukan mereka sesaat. Dan aku bertanya dalam keningku sendiri, aku bisa apa? Apakah aku akan membiarkan tempat yang membuatku merasakan kenyamanan ini hancur begitu saja? Rasanya sedih saat ternyata aku pun memilih jalan yang menjauhi tempat ini.

Rasanya berusaha keras di tempat ini pun sekarang tidak membuatku berminat sedikitpun, melepaskannya adalah pelarian yang jelas-jelas ingin aku lakukan. Tapi aku tahu itu tindakan pengecut dan merepotkan diri sendiri. Sama saja dengan aku meninggalkan yang lainnya karena keegoisanku sendiri, menjadi orang yang sama dengan orang-orang yang membuatku kecewa. Sedihnya, ternyata mereka yang menyuruhku bertahan pun pada akhirnya meninggalkanku sendirian. Padahal awal mulanya mereka memintaku bertahan di tempat ini sampai-sampai berniat untuk menyembah dan berlutut padaku untuk memintaku bertahan. Benar-benar mengesalkan. Sekarang jelas, alasanku untuk bertahan pun tidak ada.

Namun, pada akhirnya kebodohanku membuat terdiam dan menyuruhku bertahan. Benar-benar membuatku kesal saja. Berusaha pun nampak tidak dianggap, saat butuh pun kini aku terpaksa harus tegar menerimanya seorang diri. Aku ingin berteriak betapa aku butuh mereka dan ingin bermanja pada mereka, tapi aku tahu itu bodoh. Sekarang mereka sudah punya prioritas masing-masing. Kalau aku berdiam diri seperti orang bodoh, itu hanya akan menyusahkan diriku sendiri. Yang harus kulakukan pada akhirnya adalah bertahan dan melakukan apa yang kupikir bisa kulakukan. Kupikir hanya itu yang bisa kulakukan sekarang, yah apa boleh buat kan? Walau aku tahu, kesetiaan yang selama ini aku lakukan tak menghasilkan apapun, yang ada hanya kontribusi yang tidak akan pernah dianggap dan dibiarkan begitu saja. Mendadak, sikap pesimisku muncul dan berpikir bahwa kesetiaan tak ada gunanya lagi. Sense of belonging pun percuma saja.

Perubahan terjadi tanpa pernah kita sadari, tempat dimana kita merasakan kenyamanan dan penerimaan diri pun kini berubah menjadi tempat yang berbeda, bukan tempat kita lagi, tempat untuk kawan-kawan kita yang lain. Menyesal pun tiada guna, ingin menyalahkan seseorang atau mengeluh pun hanya membuang waktu. Pada akhirnya setiap tempat hanya menjadi tempat sesaat bagi kita, bagi manusia-manusia seperti kita, yang selalu pindah ke satu tempat dan tempat lainnya. Tempat singgah sesaat. Dan berikutnya, kita pun mencari tempat yang lain yang bisa menerima kita apa adanya. Dan begitulah seterusnya, penerimaan dan penolakan. Hal yang wajar dan sangat lumrah di dunia ini.

Thursday, February 11, 2010

HAKIKAT MANUSIA


Gnothi SeauthonKenalilah Dirimu!

Pernyataan yang dilontarkan oleh Delphi tersebut mengusik para filsuf untuk memahami diri mereka sendiri. Keinginan itulah yang mengawali munculnya berbagai perspektif dan pandangan mengenai hakekat manusia yang kita gunakan saat ini.
Manusia adalah makhluk yang sangat rumit untuk dikaji. Walaupun sudah lebih dari puluhan tahun, segala seluk beluk manusia tidak seluruhnya diketahui. Seperti yang disebutkan dalam Johari Window bahwa dalam diri manusia itu ada bagian yang diketahui oleh orang lain dan ada pula bagian yang tidak diketahui oleh orang lain.

Manusia memilki kemampuan akal budi yang memungkinkan ia mengaktualisasikan kreativitasnya dalam berhubungan dengan Tuhan, manusia lain, dan alam sekitarnya. Manusia senantiasa mengembangkan kemampuan lahir dan batinnya, untuk mencapai tingkatan martabat makhluk yang berbudaya dan memiliki tingkatan martabat yang lebih tinggi daripada binatang.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang mempunyai naluri, intelegensi, dan keterampilan. Dengan kemampuannya ini manusia berjuang mempertahankan eksistensi, kelangsungan hidup, dan mengembangkan kreativitasnya dalam rangka mengaktualisasikan potensi dalam dirinya.

Berdasarkan pemaparan perspektif mengenai anggapan-anggapan dasar tentang manusia yang ada, saya mengambil kesimpulan bahwa hakekat manusia itu, adalah:

1. Manusia itu Dinamis (Tidak Statis),
 Berubah-Tak Berubah
Manusia itu selalu berubah-ubah dan juga kadang tidak berubah. Hal ini terkadang dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan juga motivasi untuk menggapai sesuatu yang lebih tinggi. Seringkali manusia berubah pada waktu-waktu yang tidak diperkirakan. Seringkali juga manusia berubah karena ada hal atau pengalaman (buruk atau baik) yang dialaminya dan cenderung mengarah pada hal yang membentuknya itu.
Contoh:
Kehidupan para remaja yang saat ini marak pergaulan bebas bisa saja berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang. Saat seseorang memiliki prinsip yang kuat, dia tidak akan terombang-ambing, akan tetapi jika seseorang itu prinsipnya lemah dan mudah terpengaruh, maka terjebak dalam hal seperti ini bukanlah tidak mungkin.
Jika ternyata kita terpengaruh dan berubah menjadi lebih buruk lagi, kita harus mengintrospeksi diri dan kembali mencari tujuan kita.



2. Manusia itu Fleksibel (Elastis),
 Kebebasan-Ketidakbebasan
Dalam hal ini manusia bebas bertindak, bebas melakukan hal apapun yang disukainya, bebas berkehendak. Akan tetapi di satu sisi, kebebasannya dalam bertindak tertahan oleh yang namanya peraturan dan tata tertib yang mengatur dirinya. Tindakan manusia ini pun kadang bergantung pada dirinya sendiri atau lingkungan di sekitarnya.

 Rasionalitas-Irasionalitas
Manusia kadang sangat rasional memikirkan sesuatu secara ilmiah dan teoritis, penuh dengan analisis dan pembuktian-pembuktian teori, sehingga muncullah berbagai macam ilmu pengetahuan yang kemudian berkembang dan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Akan tetapi, ada saat dimana manusia mempercayai hal yang tidak masuk akal, hal yang tidak dapat dipahami secara logika, yang kemudian memunculkan ilmu gaib, supranatural maupun paranormal.

 Subjektivitas-Objektivitas
Manusia kadang bisa sangat objektif atau bisa sangat subjektif dalam memandang suatu hal, baik itu hal yang menyangkut dirinya maupun orang lain. Pandangan subjektif maupun objektif ini kadang dipengaruhi oleh kerpibadiannya maupun lingkungan di sekitarnya.

 Proaktif-Reaktif
Manusia kadang bertindak berdasarkan keinginan dirinya sendiri, terkadang manusia juga bertindak berdasarkan stimulus-respon yang didapatkannya. Apakah stimulus/rangsangannya itu membuatnya tertarik untuk mengubah kognisinya dan kemudian mengambil tindakan? Tentunya kembali lagi pada stimulus yang diberikan, apakah membuatnya tertarik atau tidak.

 Homostatis-Heterostatis
Manusia itu lebih cenderung bersikap untuk menghindari ketegangan dan mencari stimulus yang bisa menggerakkannya menuju perkembangan dan pertumbuhan diri yang lebih baik dan lebih jelas sehingga dirinya dapat mulai mengenal diri sendiri, terjadinya pengungkapan terhadap diri sendiri (self-actualization).

3. Manusia itu Makhluk yang Rumit, kadang memahami dengan jelas tentang dirinya, kadang sebaliknya, sama sekali tidak memahami dengan jelas apa, siapa, dan bagaimana dirinya itu.

 Dapat diketahui-Tidak dapat diketahui
Seperti yang disebutkan dalam Johari Window, ada bagian dari diri kita yang diketahui orang lain (bersifat publik) dan ada juga bagian dari diri kita yang tidak diketahui oleh orang lain (bersifat privat). Hal-hal semacam ini yang kemudian memunculkan berbagai penelitian tentang manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang unik.

4. Manusia itu Makhluk yang Bermakna Ganda (Ambigu).
 Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan
Berdasar kepada ajaran agama, terutama dalam hal ini agama Islam dan Kristen, manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang kemudian menjadikan dirinya sebagai hamba Tuhan. Keyakinan seperti ini sudah ada sebelum penelitian-penelitian mengenai manusia diungkap lebih jauh hingga ke seluk beluknya. Adanya pemahaman seperti ini membuat keyakinan setiap manusia berbeda-beda tergantung pada prinsip dan pandangan agama yang dianutnya.

 Sebagai Makhluk Sosial
Manusia tidak dapat hidup sendiri dan itu adalah kenyataannya. Di manapun, kapanpun dan dalam situasi bagaimanapun manusia memerlukan manusia lain untuk mendukung kesejahteraan hidupnya, Perlunya eksistensi diri dalam sebuah lingkungan pun adalah bukti bahwa dia perlu berada di dalam sebuah lingkungan atau komunitas yang terdiri dari berbagai macam manusia. Sebuah eksistensi diri sangat penting bagi manusia karena jika dia tidak mendapat ruang di tengah-tengah masyarakat, atau tidak mendapatkan pengakuan, maka perasaan tidak berguna akan muncul dengan sendirinya.
Sebagai makhluk sosial juga makan setiap tindakan yang kita lakukan akan berdampak kepada masyarakat dan diri kita sendiri yang secara tidak langsung membuat perubahan pada tatanan masyarakat.

 Sebagai Makhluk Individu
Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga memiliki sifat sebagai individu. Seringkali dalam hubungannya dengan manusia lainnya, manusia lebih memikirkan dirinya sendiri. Manusia berdiri dengan prinsipnya yang menjadikannya sebagai individu-individu yang unik. Manusia juga cenderung bertindak atas keinginan dan kehendaknya sendiri yang diputuskannya sendiri.

5. Manusia itu Makhluk yang Memiliki Kepribadian.
 Konstitusionalisme-Environmentalisme
Manusia itu cenderung memiliki kepribadian dari hasil penggabungan dua faktor, yakni bawaan dan lingkungan. Sikap-sikap bawaan menjadi kepribadian berasal dari bawaan keluarga dan genetik dari sifat-sifat orangtuanya. Di sisi lain, lingkungan tempat dia dibesarkan adalah tempat dimana dia kemudian berkembang dan memiliki kepribadian yang menjadi cirri khasnya sendiri.

 Holisme-Elementalisme
Dalam hal kepribadian, manusia bisa dipelajari melalui dua hal, yakni secara utuh atau keseluruhan, dan secara parsial atau per bagian. Kepribadian adalah sekumpulan tingkah laku yang dipelajari sehingga untuk mempelajari tingkah laku manusia terkadang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang menjadi alasan setiap manusia melakukannya. Terkadang kepribadian juga ada kepribadian palsu yang sengaja dibuat-buat dikarenakan posisi atau kedudukan yang didapat seseorang, sehingga terkadang sangat sulit untuk menunjukkan seperti apa kepribadian manusia itu secara utuh.



Kesimpulan Akhir:
Dari kesimpulan yang saya dapat, intinya adalah manusia pada dasarnya makhluk yang unik. Situasi-situasi macam apapun bisa dihadapi, dari semua paparan yang ada rata-rata dihadapi oleh setiap manusia sendiri-sendiri. Bagaimana masing-masing manusia itu bertindak dan menghadapi berbagai situasi yang ada tergantung pada dirinya sendiri, tergantung pada prinsipnya, tergantung pada kepribadiannya, pemikirannya, hal yang diyakininya dan sejauh apa ia memahami benar tentang permasalahannya. Dalam hal ini tentunya pengetahuan dan pengalamannya adalah faktor yang juga sangat menentukan.

TEORI SOSIAL MARKETING

Teori Sosial Marketing

Menginjak tahun 1970-an, sebuah teori media dan masyarakat yang cukup besar mulai mengambil bentuk yang berbeda dengan teori yang lain. Teori tersebut disebut dengan teori social marketing. Teori ini bukan sebuah penyatuan akan sebuah tubuh pemikiran melainkan lebih kepada koleksi pada teori pertengahan yang berurusan dengan promosi mengenai informasi yang dianggap sebagai suatu informasi penting yang harus disosialisasikan kepada masyarakat oleh sebagian orang khusus (orang elit).

Teori ini berbeda dengan teori pada umumnya, dan secara isi didominasi oleh sumber-sumber yang ada. Teori ini memberikan penyediaan sebuah pandangan akan pendesignan, membawa keluar, dan mengevaluasi informasi kampanye. Dalam bentuk ini, khususnya, teori ini memberi perhatian yang lebih banyak/lebih besar kepada kegiatan khalayak dan kebutuhan untuk menggapai khalayak aktif dengan informasi yang mereka cari. Target khalayak/audience diidentifikasikan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

Teori ini merepresentasikan usaha untuk meningkatkan keefektivitasan media-massa didasarkan kepada kampanye informasi melalui pemahaman yang baik dan manipulasi dari aspek sosial dan factor psikologi. Teori ini melakukannya dengan cara mengindentifikasikan dinding level system sosial yang beragam sesuai dengan dinding secara psikologis pada arus informasi dan mempengaruhinya melalui media massa.

Teori sosial marketing ini memiliki beberapa ciri khas yang menarik, di antaranya yaitu:

1. Metode untuk membujuk kesadaran khalayak terhadap topic kampanye atau kandidat.
Hal ini dilakukan supaya khalayak sadar dengan keberadaan mereka sendiri, supaya mereka sadar dengan eksistensi diri mereka. Hal yang termudah sekaligus termahal adalah dengan melalui media massa seperti televisi. Dengan banyaknya channel yang disediakan, tentu saja akan membujuk dan membangun kesadaran khalayak akan eksistensi diri mereka pribadi.

2. Metode untuk mentargetkan pesan pada segmen khalayak yang spesifik yang paling dirasa bisa menerima dan sesuai dengan pesan tersebut.
Efek yang terbatas menunjukkan bahwa mengidentifikasikan khalayak adalah hal yang paling mudah disinggung untuk menspesifikasikan tipe-tipe pesan yang ada. Saat segmennya teridentifikasi, maka pesan akan bisa dengan mudah disampaikan pada khalayak.

3. Metode untuk memperkuat pesan termasuk kepada segmen yang ditargetkan dan untuk mendorong khalayak tersebut untuk mempengaruhi satu sama lain melalui komunikasi langsung (face-to-face communication.).
Walaupun seringkali khalayak lupa dengan pesan-pesan yang sudah disampaikan,
Penegasan dan pengulangan kembali pemberian pesan setidaknya membuat para khalayak mengetahui dan menyadari akan pesan yang disampaikan itu. Untuk menyadarkannya bisa dengan mengirimkan langsung agen atau melalui channel televisi.

4. Metode untuk mengolah gambar-gambar dan kesan terhadap orang-orang (seseorang), produk, dan jasa-jasa.
Metode inilah yang seringkali dipakai jika mengalami kesulitan dalam mengundang ketertarikan khalayak.

5. Metode untuk menstimulasikan ketertarikan dan pembujukan informasi untuk mencari yang dilakukan oleh anggota khalayak.
Pencarian informasi akan terjadi jika level yang sufisien ide atau faktor-faktornya bisa digeneralisasikan.

6. Metode untuk membujuk hasrat pembuat keputusan atau posisi.
Saat masyarakat tersadarkan, diberi informasi, atau setidaknya mendapatkan gambaran dan kesan yang kuat, mereka dapat melangkah ke arah pengambilan keputusan baik itu keputusan secara sadar maupun keputusan yang didasarkan pada prioritas yang mereka ambil.

7. Metode untuk mengaktifkan segmen khalayak, terutama dalam hal ini yang sudah dijadikan target oleh kampanye tersebut.
Idealnya, yang termasuk ke dalam khalayak yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kemampuan atau cocok dalam posisi mereka dan sudah memutuskan untuk bertindak namun belum mendapatkan kesempatan.

Menurut Rice & Atkin(1989), secara mudahnya, teori social marketing adalah hierarki dari efek-efek model, yang menyatakan bahwa hal ini penting untuk membedakan jumlah besar efek persuasi – beberapa yang dengan mudah dibujuk dan yang lain yang lebih membutuhkan waktu yang lebih lama dan usaha yang lebih juga.

Usaha yang dilakukan bisa jadi dimulai dengan membentuk kesadaran khalayak, lalu mengolah gambaran-gambaran atau membujuk keinginan/ketertarikan dan pencarian informasi, menegaskan pelajaran akan informasi atau gambaran-gambaran, tujuan-tujuan orang dalam membuat keputusan yang “benar”, lalu membuat mereka aktif.

Hierarki ini pertama kali dikembangkan oleh produk marketer, akan tetapi sekarang ini sudah diaplikasikan pada social marketing.

Sosial marketing berargumentasi bahwa walaupun mereka tidak bisa berharap untuk membujuk semua target efek hasrat dalam setiap penargetan terhadap seseorang, mereka memiliki bukti yang terstruktur, step-by-step kampanye yang menggunakan data survey untuk menyediakan feedback yang lebih sukses lagi daripada teori persuasi yang didasarkan kepada efek model linear.

Kemudian, model teori social marketing ini menyesuaikan dengan situasi dimana sumber-sumber elit memiliki kemampuan/bisa lebih mendominasi elemen-elemen dari sistem social yang lebih besar. Kekuatan sumber yang besar ini dapat mencegah counter-elit dari penyebaran informasi atau dari jenderal oposisi.

Teori ini tidak memperkenankan adanya konflik social dan tidak dapat diaplikasikan pada situasi yang tengah dilanda dengan konflik, bahkan konflik yang tengah dalam keadaan reda sekalipun. Hal ini akan lebih mudah diaplikasikan pada bentuk informasi trivial dan bekerja dengan baik jika politik dikurangi dalam persaingan gambaran kandidat marketing atau transmisi yang tidak membahayakan pesan kesehatan masyarakat.

Kelebihan Teori Sosial Marketing:
1. Menyediakan nasehat praktis bagi media kampanye,
2. Dapat diterapkan untuk menyediakan hasil akhir yang baik,
3. Membangun perubahan perilaku dan teori pembauran

Kekurangan/Kelemahan Teori Sosial Marketing:
1. Didominasi oleh sumber,
2. Tidak mempedulikan/mempertimbangkan hasil akhir kampanye,
3. Menyepelekan/meremehkan kemampuan/intelektual orang yang rata-rata (rata-rata orang _ orang-orang yang biasa),
4. Mengabaikan ketidakleluasaan untuk pengulangan arus informasi,
5. Mahal untuk dilaksanakan (untuk melaksanakan)

Semakin besar jarak antara situasi hidup sumber-sumber elit dengan khalayak kelas bawah, maka akan semakin tidak sesuai feedback yang berguna akan digunakan. Baiknya/ secara tipe. Sumber-sumber pesan harus dapat membayar ketidakpuasan penelitian khalayak dan kemudian menerimanya dan bertindak terhadapnya.

Inti yang dapat kita ambil adalah:
Bagaimana konsep-konsep marketing diterapkan pada masyarakat melalui media massa. Bagaimana masyarakat bisa menerima bahwa marketing juga dapat dianggap sebagai salah satu penyampaian informasi yang bisa dipercaya.
Marketing yang bisa akrab dengan masyarakat, dengan sosial.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Manusia adalah sumber daya yang memiliki potensi yang sangat besar. Jika dilihat dari sejarah proses pembentukkannya, manusia berasal dari embrio yang kemudian berkembang menjadi janin di dalam rahim seorang ibu. Setelah sembilan bulan lamanya mengandung, maka lahirlah seorang manusia ke dunia dalam wujud bayi mungil.
Dalam perkembangannya, manusia berkembang dengan bantuan kedua orangtuanya dan orang-orang disekililingnya. Bagi seorang bayi, lingkungan tempat dia dibesarkan memiliki peran yang sangat besar yang nantinya akan memberi pengaruh dalam pembentukkan kepribadiannya.
Ada beberapa hal yang kemudian mempengaruhi kualitas seorang manusia jika kita lihat kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia, yakni:
1. Faktor Psikologis,
Faktor psikologis orangtua juga orang-orang disekeliling kita mempengaruhi kita dalam pembentukkan sikap ke depan. Biasanya ada beberapa bagian dari sel-sel orangtua yang menjadi bagian dari sikap kita.
2. Gizi yang didapat selama pertumbuhan (Sebagai nutrisi bagi pembentukkan sel-selnya),
Gizi diperlukan dalam masa pertumbuhan, hal ini dimulai dengan masa seseorang ketika masih berada dalam kandungan dan masa dia ketika kemudian dilahirkan. Dengan gizi yang baik maka pertumbuhannya akan baik pula, sebaliknya jika gizi yang ada tidak lengkap, maka pertumbuhannya tidak akan tercapai dengan maksimal.
3. Lingkungan,
Lingkungan di sekitar menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan kompetensi seorang manusia. Lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku seseorang dan kepribadiannya. Lingkungan psitif akan mengarahkan kita ke arah yang positif, sebaliknya lingkungan negatif akan mengarahkan kita ke arah yang negatif pula.
4. Finance (Kondisi Keuangan),
Berbicara kualitas mau tidak mau kita pasti akan membicarakan mengeni kondisi keuangan-finance. Segala kebutuhan selalu menggunakan uang, mau tidak mau kita tidak menghindarinya. Kondisi keuangan juga sangat berpengaruh dalam perkembangan anak menuju manusia yang berkualitas, terutama dalam memberikan asupan gizi supaya si anak cerdas.
5. Komunikasi
”We cannot not communiction”. Itulah hukum pertama dalam komunikasi. Dalam pengembangan sumber daya manusia, sejak manusia lahir ke dunia, komunikasi adalah hal yang dilakukannya. Dengan adanya komunikasi maka kita dapat memahami satu sama lain.
6. Fasilitas
Berbicara tentang fasilitas maka kita berbicara infrastruktur, sarana dan prasarana yang kita punya. Perkembangan teknologi dunia juga memberikan kita peluang sekaligus bencana. Salah satu yang kemudian menjadikannya sebagai peluang adalah pemanfaatan dari fasilitas yang kita punya. Fasilitas yang ada juga sebenarnya merupakan bagian dari tools/alat yang dapat mendorong motivasi kita untuk lebih maju lagi.
Hal-hal yang disebut di atas merupakan hal yang harus menjadi perhatian kita dalam proses untuk mengembangan sumber daya manusia.

Selain hal-hal di atas, biasanya kondisi keluarga juga sangat berpengaruh. Kondisi keluarga yang harmonis memberikan kemajuan yang pesat bagi seseorang untuk maju, sebaliknya, kondisi keluarga yang tidak harmonis membuat seseorang sulit untuk maju, malah sebaliknya seringkali mengalami kemunduran.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sebuah keluarga tidak harmonis, yakni perbedaan agama, situasi dan kondisi keluarga itu sendiri. Karena itu, hargailah keluarga kita demi menuju keluarga yang harmonis dan sumber daya manusia yang berkualitas.

Shiroi Haru - Inspiring Movie


Details
Title: 白い春
Title (romaji): Shiroi Haru
Also known as: White Spring
Format: Renzoku
Genre: Family, drama
Episodes: 11
Viewership rating: 12.5 (Kanto)
Broadcast network: Fuji TV
Broadcast period: 2009-Apr-14 to 2009-Jun-23
Theme song: Yokogao by Sakai Ayumi (阪井あゆみ)

Bagi para penggemar dorama Jepang, pastinya sudah tidak asing lagi dengan film yang satu ini. Film yang dibintangi oleh Abe Hiroshi dan Ohashi Nozomi ini memiliki alur cerita yang sederhana namun menggugah. Film ini berkisah tentang seorang yakuza yang baru saja keluar dari penjara. Dia dipenjara karena sudah membunuh seorang ketua yakuza lain demi mendapatkan sejumlah uang untuk membiayai pengobatan seorang wanita yang sangat dicintainya. Saat dia baru saja keluar penjara dan menikmati makanan di sebuah kedai, uangnya dicuri sehingga dia terpaksa meninggalkan kedai tersebut dengan tergesa-gesa. Saat keesokan harinya dia mengetahui bahwa Mariko, wanita yang dicintainya telah meninggal dan sesaat sebelum meninggal dia tinggal dengan dengan seorang lelaki lain yang membuatnya marah. Lelaki itu mendirikan toko roti di rumahnya dan tinggal dengan adik Mariko dan anak Mariko, Sachi. Untuk tahu lebih lanjut mengenai kisah ini, akan lebih baik Anda menontonnya langsung.

Banyak adegan-adegan yang mengharukan dan juga mengesankan, terutama dalam akting yang dilakukan oleh Hiroshi Abe, berbeda dengan film-film kebanyakan, pada film ini, kemampuan akting yang kuat dan jelas benar-benar diperlukan. Film ini membuatku berpikir bahwa berakting benar-benar bukan kemampuan sembarangan, melainkan sesuatu yang harus digali, dieksplor, dan diresapi dalam hati, tentu saja dinikmati juga, kalau tidak mana mungkin terlihat kesan uniknya. Karakter sang tokoh dimainkan dengan kuat olehnya, sehingga mata kita terpaku hanya pada akting dan karakter yang dibawakannya. Bayangkan, dia berjalan selalu dengan kaki yang sakit, tidak sedikitpun rasa sakit itu terlihat terlepas.

Satu kata untuknya, Salut!

Wednesday, February 10, 2010

Candi Prambanan Sebuah Keajaiban



Perjalananku tidak berakhir di Kota Solo, melainkan lanjut ke Yogyakarta yang terkenal dengan daerah pasar Malioboro dan Pasar Beringharjo. Selain Pasar Malioboro yang terkenal dengan daerah penjualan batik yang terbesar dan cukup murah di Yogyakarta, kota yang satu ini pun memiliki keunikan lain seperti adanya Sunmor (Sunday Morning), semacam pasar tumpah yang berada di wilayah kampus Universitas Gadjah Mada (UGM)yang selalu ada setiap pagi hari mulai dari subuh hingga menjelang dzuhur. Barang-barang yang ditawarkannya juga unik dan kreatif, sebagian besar merupakan kreasi kawan-kawan mahasiswa. Sebagian besar barang kerajinan tangan dan sandang seperti biasa, walau tidak kalah dengan Paun (Pasar Unpad) dan juga Gasibu pada Minggu pagi.

Beres dari perjalanan pagi mengesankan dengan menaiki Trans Yogya, akhirnya kami bersepuluh sampai di wilayah Candi Prambanan. Kembali kali ini rombongan kami terdiri dari aku, Medi, Zee, Hasin, Yuli, Gama, Faiq, Randu, Rena, dan Biko, berfoto-foto ria di pintu gerbang candi. Makan dan mencari makanan ringan sebelum masuk ke kawasannya dan sempat-sempatnya berkeliling di tempat warung-warung souvenir. Berbagai macam souvenir khas candi Prambanan dan khas yogyakarta bertebaran di beberapa warung tersebut. Dimulai dari harga 1000 rupiah hingga harga yang sangat tinggi hingga puluhan ribu ke atas. Aku tertarik dengan tiruan kodachi dan pedang samurai katana yang harganya lumayan murah untuk model unik begitu. Tiruan macam ini juga dijual di daerah Malioboro, di toko batik yang menurutku paling besar di wilayah Malioboro, yakni Mirota Batik. Toko batik yang lengkap dengan pernak perniknya, bahan-bahan kain batiknya, mulai satin dan katun, hingga jenis sutranya. Lalu di lantai teratas ada sebuah cafe yang bisa melihat kota Yogya dari atas, pemandangan yang lumayan mengesankan, walau agak sedikit rugi jika hujan mulai turun dengan deras.

Perjalanan ke Prambanan diiringi dengan teriknya matahari, wajar karena kami bersepuluh tiba disana sekitar pukul 1 siang dan matahari sedang panas-panasnya disana. Di halamannya kami berfoto ria seperti biasa. Dan ketika menginjakkan kaki di depan candi yang berukuran tinggi besar dan menjulang itu, aku merasa seperti melihat raksasa gagah tengah berdiri di hadapanku. Waw, menakjubkan.

Bayangkan saja, kalian berada di tengah-tengah bangunan candi yang besarnya berpuluh-puluh kali lipat dari ukuran tubuh manusia. Belum lagi dengan tumpukan batuan yang menopang candi serta bangunan yang hanya rusak sebagian ketika terkena gempa 27 Mei 2006 yang lalu. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh para pembangun candi Prambanan ini. Saat aku berdiri di depannya, yang aku lihat adalah aura keagungan dari sebuah kerajaan, dari sebuah kebudayaan yang sangat tinggi. Untuk tempat berdoa dan memuja Tuhan Yang Maha Kuasa, mereka membangun candi-candi yang begitu tinggi besar menjulang, dengan harapan doa mereka terkabulkan, tersampaikan karena dekat dengan langit.

Tidak hanya itu saja yang menarik perhatian, dari segi legendanya pun membuat kita benar-benar bisa terpesona dengan keindahannya.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Bagiku candi Prambanan ini adalah bukti kuat suatu kebudayaan tinggi dari sebuah kerajaan. Betapa besar dan tinggi nilai kebudayaan mereka hingga mereka membuat candi sebesar ini. Candi dengan keajaiban yang tak terhingga. Candi yang begitu mempesona.

Sumber:
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/

Tuesday, February 9, 2010

Perjalanan Panjang Menuju Solo

Selasa,02 Februari 2010

Perjalanan panjang menuju kota Solo, untuk mengikuti Rakernas IMIKI yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta berujung pada pengalaman unik yang tidak terlupakan.

Semua dimulai dari perjalanan panjang menaiki kereta api ekonomi Kahuripan jurusan Bandung - Solojebres, dengan harga tiket yang cukup murah sebesar Rp. 26.000,00. Perjalanan yang memakan waktu sekitar sepuluh jam itu diisi dengan canda tawa yang lumayan mengesankan. Ada keluarga dengan seorang anak kecil imut yang kebetulan duduk di depanku ketika itu ... bermain-main dengannya sesaat dan menawarinya beberapa coklat. Berpikir dalam hati bahwa ternyata seperti itulah bayangan keluarga muda yang akan kualami, mungkin nanti ya. Dan aku cukup menyukai karakter sang suami yang nampak sangat melindungi istri dan anaknya dengan cara-caranya yang sederhana, memperlihatkan padaku sebuah keharmonisan keluarga.

Perjalanan berlangsung dan akhirnya sampai juga di kota Solo, dengan logat daerah yang khas yang membuatku masih canggung menggunakan kata "Mbak" untuk mengganti panggilan kata "Teh". Untuk pertamanya makan di warung nasi di sebelah stasiun, dengan makanan nasi gudeg yang cukup untuk porsi wanita serta es teh manis, aku sudah berpikir bahwa harganya lumayan menjulang tinggi ... dan saat ditanya hanya Rp. 4000, saja. Walah, kalau di Bandung, segitu sulit sekali untuk mendapatkannya. Ternyata barang-barang n macem-macemnya lebih murah di kota yang satu ini.

Kota Solo yang cukup terkenal dengan batik Solonya, ternyata memang dipenuhi dengan berbagai macam jenis batik yang membuat siapapun tergoda untuk - setidaknya melihatnya dulu sebelum membelinya. Saat tiba di kota Solo, langsung dengan cekatan bersiaga lagi dan mulai mengelilingi kota Solo dengan segala pengetahuan yang terbatas tentangnya. Dengan rombongan kawan-kawanku, Zee, Medi, dan Randu, kami berempat mengelilingi kota Solo.

Keluar dari Rusunawa, tempat kami menginap di asrama lantai 5 itu, kami berjalan menyusuri daerah kawasan kampus UMS, dan memandang segala sesuatunya yang mata penasaran. Mulai dari berbagai makanan dengan nama unik hingga tempat-tempat yang mungkin terkesan wajib untuk dikunjungi. Nama makanan yang unik yang terdengar asing di mataku itu adalah Nasi Trancam, yang ternyata nasi dengan semacam sayuran seperti urab-uraban yang belum dimasak, melainkan sayuran lalaban. Selain itu ada pula Mi Sapi yang sayangnya tutup sebelum kami cicipi. Ada juga sate kere yang ternyata terdiri dari jeroan, kemudian mie ketoprak yang cukup menggugah selera, jadi ingin memakannya lagi saat menulis ini.

Tentu saja gudeg selalu ada dimana-mana di kota Solo ini, yang jelas, harga makanan yang ada sangat murah mulai dari 2000 rupiah saja, membuatku terkadang iri dengan jumlah uang yang bisa dihemat. Banyak boo!

Perjalanan kemudian berlanjut, kami berempat lalu pergi mengelilingi Keraton Solo yang nampak cukup megah dengan tamannya yang luas dan berbagai tempat yang sayangnya tidak bisa dimasuki oleh kami. Mengobrol dengan abdi dalem yang kadang kupertanyakan keberadaan mereka dalam keseharian. Banggakah mereka menjadi abdi dalem? Sayangnya pertanyaan itu tidak sempat terlontarkan pada mereka. Hal yang menarik di keraton Solo ini, halamannya ternyata pasir dari Laut Pantai Selatan, kabarnya memiliki hubungan dengan Ratu Pantai Selatan. Untuk masuk ke dalamnya tidak boleh pakai sandal, harus dilepas dan tidak boleh pakai baju yang sangat mini, kesannya tidak menghormati.

Di dekat keraton ada kerajinan tangan yang dibuat dari akar wangi, yang kabarnya bisa digunakan sebagai pengganti kapur barus, lumayan wangi sih menurutku. Uniknya akar itu dibentuk menjadi berbagai macam bentuk binatang ukuran mungil, seperti gajah, naga, buaya, beruang, dll. Setelahnya juga, kami berjalan menuju Pasar Klewer yang kabarnya cukup terkenal di Solo. Di Pasar yang penuh dengan barang-barang batik itu, ramai sekali pengunjungnya. Berbagai macam batik terpampang di pinggi jalan, mewarnai jalan dengan warna dan coraknya yang khas. Ada Batik Semar, Batik Danar Hadi, Batik Keris, dan juga ada satu kompleks yang cukup terkenal dengan Batik Laweyannya yang sudah menggunakan website dan online internet untuk marketing pemasaran produk-produknya. Ada juga pasar buku bekas, di pasar itu, mereka memiliki koran Kompas tahun 1987 yang cukup langka dan menjualnya dengan harga yang sesuai. Ada pula kampung batik di dekat Pasar Klewer yang menjual berbagai macam batik, mulai pernak pernik, kaos batik, hingga batik tulis yang asli dan juga pertunjukkan bagaimana membuat batik itu sendiri. Harganya cukup terjangkau.

Beberapa meter dari Pasar Klewer, itu ada PGS (Pusat Grosir Solo) yang juga menjual berbagai macam batik, mirip seperti mall-mall khusus yang menjual batik, berbagai macam pernak pernik pun tak kalah menariknya. Ada juga karpet batik yang dijual dengan harga terjangkau di Pasar Klewer. Di depan PGS, biasanya ada Damri AC yang melalui UMS dan Stasiun Purwosari tempat kami singgah untuk pertama kalinya.

Disana juga banyak makanan dengan berbagai jenis yang menarik, wisata kuliner menjadi salah satu incaran kami ketika pergi ke Solo. Kalau Anda belum pernah pergi ke Solo, kusarankan untuk mencoba pergi liburan ke kota Batik itu.

Pictures of The Years

  • pemandangan 1
  • pemandangan 2
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3