Friday, March 7, 2014

Semoga Tuhan Mengampuni Kita Semua …


Benar kiranya kalau ada pepatah mengatakan perkataan lebih tajam dari pisau, pada kenyataannya perkataan sesederhana apapun yang bila menyakitkan akhirnya menimbulkan niat jahat yang tidak terduga.

Dunia ini sudah terlalu tua dan manusia di dalamnya pun sudah berangsur lupa dengan makna kehidupan. Entah bagaimana harga NYAWA saat ini dikalahkan dengan EGO dalam diri sendiri. Bayangkan saja di pemberitaan yang beredar saat ini, ayah membunuh anak kandungnya, sebaliknya anak kandung membunuh kedua orang tuanya. Kita tidak akan lahir ke dunia kalau tidak ada orang tua lho, tolong diingat itu! Orangtua pun akan kekurangan hal yang membahagiakan jika tidak dikaruniai anak, ingatlah itu! Orang tua dan anak adalah bagian yang tidak terpisahkan, kok malah saling bunuh-bunuhan? Dikira dunia ini mainan! Bukan game!

Terjadi banyak pemerkosaan, pencurian, perampokan yang akhirnya merenggut nyawa. Perilaku-perilaku kriminal yang tidak menyadari akibat dari perbuatan mereka. Mereka tidak berpikir akibat secara materi dan psikologis. Apakah mereka tidak pernah berpikir dan bertanya dalam hati, bagaimana kalau hal itu terjadi pada orang yang paling mereka sayangi?

Apakah mereka tidak tahu, bagaimana kemudian perkembangan psikologis korban dan keluarga korban setelah perbuatan itu terjadi?
Suami atau istri melakukan KDRT, lalu penyiksaan terhadap para asisten rumah tangga, hei hei, apa kalian lupa bahwa kalian juga manusia dan mereka juga manusia? Apakah kalian lupa bahwa kita sama-sama manusia yang lemah dan rapuh, yang tiada daya upaya selain dengan izin Allah SWT? Ingatlah bahwa manusia tidak kekal, begitupun dengan segalanya di dunia, kekayaan, warisan, harta, kekuasaan, perasaan, dan lainnya bisa berubah hanya dalam waktu singkat. Dunia bisa berputar, bagaimana seandainya hal tersebut terjadi pada kalian para pelaku?

Kalau mau KDRT sebaiknya tidak usah menikah saja, langsung saja cari tempat bela diri, latihan gih disana, lebih banyak tantangan menarik, banyak orang yang bersedia melayani kok. Melawan orang yang tidak berdaya bukannya itu tidak sopan? Dipikirkan dulu sebelum main hantam, dibicarakan baik-baik, kalau tidak bisa minta bantuan untuk mediasi pada saudara atau keluarga terdekat, jangan main siram air panas, bakar punggung orang dengan setrika panas, dan lain-lainnya. Ingat, hemat air dan listrik, nanti dicabut dan malah mati, repot! Mukul orang itu sakit lho, tangan kita juga memar dan luka, belum lagi jantung kita dipompa dengan kecepatan di atas rata-rata, masih suka ya mukul-mukul orang yang tidak berdaya? Nggak gentle deh!

Lalu kasus terakhir yang sedang mencuat dan hampir sering terjadi di beberapa kota besar Indonesia (Nampak lagi ngetrend begini ya kasus pembunuhan, ngeri abis …), pembunuhan oleh mantan pacar, kekasih, teman kencan dan lain sebagainya. Inti masalah sebenarnya berfokus pada dua hal, komunikasi dan komitmen. Hampir seluruh kasus masalah utama adalah kesalahpahaman. Si A maunya begini, si B maunya begitu, kalau sama-sama keras ya susah, minimal harus dicari jalan tengahnya. Lalu tentang komitmen biasanya karena selingkuh dan ada benin baru yang harus dimintai tanggung jawabnya. Nah, sekarang pertanyaannya, sejak awal kalian serius ndak? Kalau main-main dan sekedar have fun ya urusan masing-masing, tapi kalau sudah komitmen seharusnya tidak menjadi masalah dan fokus dengan komitmennya. Pertanyaan berikutnya, komitmennya dijaga nggak? Nah, silakan menjawab sendiri.

Lalu alasan yang terlihat sederhana namun mengerikan adalah sakit hati dan cemburu. Hm, ini adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Wajar jika kita merasakan sakit hati dan cemburu, itu bukti kita memiliki hati sebagai manusia. Yang tidak wajar itu kita sakit hati dan cemburu lalu merenggut nyawa orang lain. Hei, kau pikir nyawa itu BARANG? Yang bisa diganti seenaknya? Yang akan kembali saat kau menginginkannya? SALAH. Sekali kau menghancurkannya, semuanya tidak akan pernah kembali.

Manusia dilahirkan dengan proses yang lama, dibesarkan juga dalam waktu yang lama, kemudian tiba-tiba direbut hanya dalam waktu singkat. Rapuh sekali kan? Kalian yang tidak tahu apa-apa tentang prosesnya, tentang kerja keras orang tua yang membesarkan, harapan mereka ke depan bagi anak-anak mereka; mengedepankan EGO dan Keinginan semu lalu menghancurkan itu semua, sama saja dengan APA???

Apa kalian sebagai pelaku tidak berpikir tentang masa depan kalian saat mengedepankan EGO dan EMOSI? Setan tertawa dan senang di belakang kalian lho. Tidak mudah memaafkan orang, tidak mudah mengikhlaskan semua orang, selalu dan selalu ada prosesnya. Waktu akan membantu dan itu kenyataannya, tapi goresan luka tidak bisa dihilangkan. Meski kau bisa memaafkan, tapi yang sudah terjadi, maka terjadilah, kita tidak bisa melupakan, jangan lupakan hal itu. Meski selalu ada kesempatan kedua, pada akhirnya hanya penyesalan yang kemudian akan datang oleh sikap yang tidak pernah kita duga. Saat kita ingin melakukan sesuatu untuk dan karena orang lain, bahkan berbuat baik pun selalu ada halangannya, dan berbuat hal yang tidak baik, resikonya lebih banyak. Silakan pilih sendiri.

Harapanku hanya satu, semoga Allah SWT mengampuni dosa kita semua. Amiin.

No comments:

Post a Comment

Pictures of The Years

  • pemandangan 1
  • pemandangan 2
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3