Tuesday, March 25, 2014

Sudah Ikhlaskah Kau Mengikhlaskannya? (PART I) Let’s Think and Feel IT!

Tergelitik dengan bahasan dari acara MTGW (Mario Teguh Golden Ways) di suatu waktu, sempat akhirnya terpikir untuk menuliskan tentang hal ini. Bahasannya sederhana tentang hubungan pria wanita. Dan di sesi curhat, ada dua orang (1 wanita dan 1 pria) yang kisahnya luar biasa unik, di sisi lain hal itu menunjukkan sedikitnya keegoisan dari manusia, baik itu sisi pria maupun wanita.

Sang wanita menceritakan kisah tentang nasibnya yang di'gantung' oleh kekasihnya, diberikan harapan palsu untuk segera menjalin pertunanganlah, rencana dan kata-kata hendak menikahinyalah, dan sebagainya, tapi si pria hanya sibuk dengan kerjaannya, tidak konsisten dengan kata-katanya. Membuat si wanita yang semula berpikir untuk melupakannya, lalu menerima kehadirannya lagi yang tetap saja hilang timbul layaknya barang yang terapung. Pertanyaanku untuk sang wanita, sampai kapan kau akan membiarkan dirimu ‘digantung’? Apakah kau akan tetap membuat dirimu menderita hanya karena orang yang bahkan tidak mempedulikanmu? Sampai kapan? Sampai kau menjadi nenek-nenek? YAKIN?

Pertanyaanku untuk si pria, kamu serius atau sekedar ingin have fun? Di saat sang wanita dekat dengan pria lain karena tidak diberikan kejelasan, dia langsung bertindak dengan memberikan kata-kata manis penuh racunnya, membujuknya untuk kembali. Pertanyaan berikutnya, kamu ingin dia berada di sisimu mendampingimu, nah sebelumnya kamu sudahkah ada disisinya di saat dia butuh? Coba jawab dengan jujur, kamu dimana dan sedang apa saat dia butuh? So simple. Jawaban jujurmu seharusnya membuatmu sadar atas hasil yang kau dapat. Bukankah begitu?

Kisah curhat yang kedua adalah seorang pria yang menyukai seorang wanita, namun wanita itu menolaknya. Karena dia kesal dan mungkin 'mendendam' secara tidak langsung, dengan segera dia melontarkan 'serangan gaib'nya. Tentu saja ada bantuan dari pihak ketiga dan berwujud 'spiritual'. Dengan serangannya itu si pria berhasil membuat wanita yang disukai sekaligus yang dia kesali itu menyukainya dan memintanya untuk menjadi kekasihnya. Namun, dengan penuh emosi, saking ingin membuatnya menyesal dan membalikkan rasa sakit hatinya, dia menolak perasaan sang wanita. Kamu sudah membuang tenagamu untuk me'melet' dia, lalu menolaknya, apa gunanya? Hanya melampiaskan rasa kekesalan dan sakit hatinya saja. Seolah dengan berbuat begitu, dia senang karena rasa sakit hatinya sudah terbalaskan.

Pertanyaanku untuk dia, berarti selama ini kamu bukan suka sama wanita itu donk, tapi hanya 'nafsu' pengen bersama dengan wanita itu? Pengen 'menaklukan' dia? Artinya kamu menyukai wanita itu bukan dengan tulus tapi karena sikap angkuhmu sebagai seorang pria, tidak bisa menerima penolakan, benar tidak? Coba dijawab dengan pemikiran dan hati yang jujur. Si pria dalam curhatannya bilang, wanita harus hati-hati jika menolak pria karena dukun bisa bertindak. Aku jadi mengingat lagu yang di dalamnya ada lirik seperti ini 'cinta ditolak dukun bertindak'. Aku pribadi sangat tidak setuju dengan hal ini.

Ada juga kasus lain yang mirip, sepasang kekasih kemudian putus lalu sang pria menginginkan mantannya kembali kepadanya dan dia melakukan segala cara, termasuk meminta bantuan para dukun sakti untuk mendukung segala rencananya. Perpisahan memang menyakitkan, tapi ingatlah bahwa perpisahan adalah awal yang baru dari pertemuan. Ada perpisahan maka ada pertemuan. Saat kita berpisah dengan seseorang maka kita akan dipertemukan dengan orang lain, begitulah alur cerita pada umumnya. Dan setiap pasangan saat putus memiliki pertimbangan dan keputusannya masing-masing. Sekarang pertanyaannya, bagi para kekasih yang ditinggal mantannya, atau meninggalkan mantannya, sudahkah kalian melepas kepergiannya dengan ikhlas? Sudah ikhlaskah kau mengikhlaskannya?

Di saat kau tinggalkan dia, di saat kalian sudah putus dan dia dekat dengan orang lain, kenapa masih ada rasa iri dan tidak suka? Hei hei, ingat kembali, kalian bersama itu keputusan yang kalian ambil, kalian berpisah pun itu keputusan yang diambil oleh salah satu dari kalian atau kalian berdua. Kalaupun salah satu di antara kalian tidak rela, maka berpikirlah dan introspeksilah, kita kembalikan kepada Allah SWT. Hormati keputusannya untuk meninggalkanmu. Kau memintanya kembali pun saat dia tidak menginginkannya, percuma, kau hanya membuang waktu dan tenagamu. Kalau memang kau ingin kembali bersamanya, pikirkan kembali apakah memang itu yang benar-benar kau inginkan secara tulus! Kalau kau ingin dia kembali hanya karena sisi egomu sendiri, sebaiknya kau tidak melakukannya, karena hanya ketidakpuasan yang akan kau dapat.

Saat dia lebih memilih orang lain daripada dirimu, jangan hanya marah-marah padanya dan melontarkan kata-kata binatang dan ketidaksopananmu padanya, apalagi memberikan ‘serangan gaib’ dari para dukun sakti dan berniat untuk ‘mencelakakannya’, tetapi ingatlah kembali:

1. Apakah selama ini dirimu sudah berada di sampingnya saat dia butuh? Ataukah dirimu hanya memanggilnya & memintanya mendampingimu hanya saat kau butuh?
2. Sudahkah kau mendengar semua ceritanya dan memberikan respon positif padanya? Ataukah dirimu hanya mendengarnya dan menganggapnya sebagai orang cerewet dan berisik? Tanpa memberitahukan dia cara bercerita yang kau suka?
3. Sudahkah kau menerima dirinya apa adanya? Atau kau mengerecoki dia dan memintanya berubah untuk menjadi lebih cantik dan lebih tampan hanya untuk memuaskan rasa keegoisanmu semata tanpa bertanya padanya apakah itu nyaman untuknya? Sementara dirimu tidak berubah menjadi lebih baik untuk dirinya? Saat kau meminta dan menuntutnya dengan segala permintaanmu, apakah kau SUDAH LAYAK untuk mendapatkannya? Apakah kau SUDAH PANTAS untuk berada si sampingnya dengan segala keegoisanmu itu? Apakah kau memang yang terbaik untuknya? Apa yang membuatmu yakin jika kau memang yang terbaik untuknya?
4. Sudah tuluskah kau menyukainya/mencintainya/menyayanginya? Atau kau menyukainya/mencintainya/menyayanginya hanya karena kau melihat atribut yang dia kenakan, seperti kekayaan, kekuasaan, kekuatan dan gelar jabatan yang dimilikinya.
5. Sudahkah kalian percaya, jujur, dan terbuka satu sama lain? Ataukah kalian masih saling curiga, ragu untuk percaya satu sama lain, bersikap sangat tertutup dan posesif, serta selingkuh di belakang?

Jawaban jujur adalah hasil yang akan sesuai dengan kondisi hubunganmu dengan mantan. Banyak orang mengharapkan orang lain berubah, padahal dirinya sendiri sulit berubah. Perpisahan itu menyedihkan, karena harus ada sesuatu yang mati dalam diri kita, sebelum yang lebih baik tumbuh dan menguat. Dan kebanyakan kita tidak ikhlas mengizinkan yang lama mati. “Jadi sebetulnya yang menyiksa itu bukan mantan, tapi kita sendiri. Kita tidak bisa melihat orang lain bahagia terutama mantan. Ternyata masalah utama menghadapi mantan itu adalah masalah internal kita” (MTGW).

Karena pacaran itu belum tentu menikah, ingatlah bahwa selalu harus ada RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang harus dipikirkan ke depan. Kita tidak hidup di masa lalu tetapi di masa sekarang dan harus menyongsong masa depan. Masa lalu adalah pelajaran, sejarah kita yang penuh dengan berbagai perjalanan unik dan masa sekarang is a gift, present. Sampai kapan kita mau terikat dengan masa lalu? Sampai kita kakek-nenek? Hei hei, yang benar saja! THINK!

Tak bisakah kita merelakan mantan untuk berbahagia? Atau karena kita menginginkan dia berada di samping kita, saat kita tidak bisa bersamanya, maka dia tidak boleh bersama dengan orang lain? Dia tidak boleh bersama siapapun? Begitu? Kalau perlu dia pun menderita sama seperti kita yang kesepian karena ditinggalkan olehnya? Ckckckc, jikalau itu yang tersimpan dalam otak kita, artinya kita MANJA SEKALI!!! Pemikiran kita SEMPIT SEKALI!!! Setiap manusia diberikan kesempatan untuk memilih dan pilihan yang tepat akan membawa kita ke jalan yang tepat. Life is changing, guys, you need to look up around you!!! Come on, THINK!!!

Saat kau menyakiti orang lain, itu berarti kau iri dengan kehidupan orang lain, kau tidak suka melihat mereka bahagia. Sekarang ubah pemikiranmu, fokus untuk mencari kebahagiaanmu sendiri! Jika kau berkata, kebahagiaanku adalah BERSAMANYA? Benarkah itu? Tanyakan ulang dan berulang-ulang pada hati kecilmu!

Kau berusaha keras menginginkannya kembali dengan segala cara, baik yang halal maupun yang haram, dari cara membujuk yang baik hingga membujuk dengan bantuan tentara jin atau sejenisnya. Pertanyaannya, jikalau kau kembali bersama dengannya kemudian, apakah kau akan berbahagia? Apakah dia dan kau benar-benar berbahagia? Atau hanya dirimu saja yang puas sementara dia 'linglung' akibat 'serangan'mu itu dan mencintaimu/menyanyangimu atas dasar 'PAKSAAN'? Apakah kau bisa bahagia dengan itu? I don't think so! Ask Yourself! I doubt it! Kalaupun kembali, aku tidak yakin hubungan kalian akan bertahan lama. It’s not that simple! It needs process to take the reality for you to faced! Honestly, no one want a fake love, including you, of course!

Look the reality, do not live on your dream continously, coz you lived in a real world, not in a dream! Dreamer seems to forget what the reality is! You GOT to WAKE UP! Ada proses yang harus kau jalani untuk menghadapi itu semua. Jalani prosesnya, hadapi semuanya! That's it! Remember, DO NOT BLAME OTHERS for WHAT HAPPENED TO YOU. It’s your life, you got to choose what you want to do! You choose, then you should accept the consequences of your choices! THAT’S IT!

So, Let’s Think!

Friday, March 7, 2014

Semoga Tuhan Mengampuni Kita Semua …


Benar kiranya kalau ada pepatah mengatakan perkataan lebih tajam dari pisau, pada kenyataannya perkataan sesederhana apapun yang bila menyakitkan akhirnya menimbulkan niat jahat yang tidak terduga.

Dunia ini sudah terlalu tua dan manusia di dalamnya pun sudah berangsur lupa dengan makna kehidupan. Entah bagaimana harga NYAWA saat ini dikalahkan dengan EGO dalam diri sendiri. Bayangkan saja di pemberitaan yang beredar saat ini, ayah membunuh anak kandungnya, sebaliknya anak kandung membunuh kedua orang tuanya. Kita tidak akan lahir ke dunia kalau tidak ada orang tua lho, tolong diingat itu! Orangtua pun akan kekurangan hal yang membahagiakan jika tidak dikaruniai anak, ingatlah itu! Orang tua dan anak adalah bagian yang tidak terpisahkan, kok malah saling bunuh-bunuhan? Dikira dunia ini mainan! Bukan game!

Terjadi banyak pemerkosaan, pencurian, perampokan yang akhirnya merenggut nyawa. Perilaku-perilaku kriminal yang tidak menyadari akibat dari perbuatan mereka. Mereka tidak berpikir akibat secara materi dan psikologis. Apakah mereka tidak pernah berpikir dan bertanya dalam hati, bagaimana kalau hal itu terjadi pada orang yang paling mereka sayangi?

Apakah mereka tidak tahu, bagaimana kemudian perkembangan psikologis korban dan keluarga korban setelah perbuatan itu terjadi?
Suami atau istri melakukan KDRT, lalu penyiksaan terhadap para asisten rumah tangga, hei hei, apa kalian lupa bahwa kalian juga manusia dan mereka juga manusia? Apakah kalian lupa bahwa kita sama-sama manusia yang lemah dan rapuh, yang tiada daya upaya selain dengan izin Allah SWT? Ingatlah bahwa manusia tidak kekal, begitupun dengan segalanya di dunia, kekayaan, warisan, harta, kekuasaan, perasaan, dan lainnya bisa berubah hanya dalam waktu singkat. Dunia bisa berputar, bagaimana seandainya hal tersebut terjadi pada kalian para pelaku?

Kalau mau KDRT sebaiknya tidak usah menikah saja, langsung saja cari tempat bela diri, latihan gih disana, lebih banyak tantangan menarik, banyak orang yang bersedia melayani kok. Melawan orang yang tidak berdaya bukannya itu tidak sopan? Dipikirkan dulu sebelum main hantam, dibicarakan baik-baik, kalau tidak bisa minta bantuan untuk mediasi pada saudara atau keluarga terdekat, jangan main siram air panas, bakar punggung orang dengan setrika panas, dan lain-lainnya. Ingat, hemat air dan listrik, nanti dicabut dan malah mati, repot! Mukul orang itu sakit lho, tangan kita juga memar dan luka, belum lagi jantung kita dipompa dengan kecepatan di atas rata-rata, masih suka ya mukul-mukul orang yang tidak berdaya? Nggak gentle deh!

Lalu kasus terakhir yang sedang mencuat dan hampir sering terjadi di beberapa kota besar Indonesia (Nampak lagi ngetrend begini ya kasus pembunuhan, ngeri abis …), pembunuhan oleh mantan pacar, kekasih, teman kencan dan lain sebagainya. Inti masalah sebenarnya berfokus pada dua hal, komunikasi dan komitmen. Hampir seluruh kasus masalah utama adalah kesalahpahaman. Si A maunya begini, si B maunya begitu, kalau sama-sama keras ya susah, minimal harus dicari jalan tengahnya. Lalu tentang komitmen biasanya karena selingkuh dan ada benin baru yang harus dimintai tanggung jawabnya. Nah, sekarang pertanyaannya, sejak awal kalian serius ndak? Kalau main-main dan sekedar have fun ya urusan masing-masing, tapi kalau sudah komitmen seharusnya tidak menjadi masalah dan fokus dengan komitmennya. Pertanyaan berikutnya, komitmennya dijaga nggak? Nah, silakan menjawab sendiri.

Lalu alasan yang terlihat sederhana namun mengerikan adalah sakit hati dan cemburu. Hm, ini adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Wajar jika kita merasakan sakit hati dan cemburu, itu bukti kita memiliki hati sebagai manusia. Yang tidak wajar itu kita sakit hati dan cemburu lalu merenggut nyawa orang lain. Hei, kau pikir nyawa itu BARANG? Yang bisa diganti seenaknya? Yang akan kembali saat kau menginginkannya? SALAH. Sekali kau menghancurkannya, semuanya tidak akan pernah kembali.

Manusia dilahirkan dengan proses yang lama, dibesarkan juga dalam waktu yang lama, kemudian tiba-tiba direbut hanya dalam waktu singkat. Rapuh sekali kan? Kalian yang tidak tahu apa-apa tentang prosesnya, tentang kerja keras orang tua yang membesarkan, harapan mereka ke depan bagi anak-anak mereka; mengedepankan EGO dan Keinginan semu lalu menghancurkan itu semua, sama saja dengan APA???

Apa kalian sebagai pelaku tidak berpikir tentang masa depan kalian saat mengedepankan EGO dan EMOSI? Setan tertawa dan senang di belakang kalian lho. Tidak mudah memaafkan orang, tidak mudah mengikhlaskan semua orang, selalu dan selalu ada prosesnya. Waktu akan membantu dan itu kenyataannya, tapi goresan luka tidak bisa dihilangkan. Meski kau bisa memaafkan, tapi yang sudah terjadi, maka terjadilah, kita tidak bisa melupakan, jangan lupakan hal itu. Meski selalu ada kesempatan kedua, pada akhirnya hanya penyesalan yang kemudian akan datang oleh sikap yang tidak pernah kita duga. Saat kita ingin melakukan sesuatu untuk dan karena orang lain, bahkan berbuat baik pun selalu ada halangannya, dan berbuat hal yang tidak baik, resikonya lebih banyak. Silakan pilih sendiri.

Harapanku hanya satu, semoga Allah SWT mengampuni dosa kita semua. Amiin.

Monday, July 8, 2013

ITS SHARING TIME

Sudah Sadarkah Kita?

Hm, mendadak jadi agak galau sih sebenarnya dan tiba-tiba saja jadi ingin menulis tentang hal ini. Entah apa judulnya sesuai atau tidak, tidak terlalu peduli juga sih ya, haha.

Aku mendapat cukup banyak cerita tentang liku-liku kehidupan, mungkin begitu istilahnya. Hal yang ingin kubahas disini sederhana. Apakah kalian pernah 'menyia-nyiakan' kehadiran orang yang sayang pada kalian? Well, I think the answer is inside your mind, you knew the best :).

Alhamdulilahnya aku selalu berusaha untuk tidak begitu, walau aku tahu tidak selamanya yang aku inginkan ataupun sikapku diterima semua orang. Kadang, keberadaan kita pun sebenarnya sudah menyakiti orang lain dengan seabreg atribut-atribut yang kita miliki, entah gender, latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, perbedaan opini & keyakinan, perbedaan prinsip & konsepsi about life, dan juga personality behaviour. Well, Aku mengakui juga bahwa aku termasuk orang yang keras kepala, haha :p. Jadi, maaf kalau ada yang pernah tersakiti.

Baik, lanjut lagi, entah apa aku melihatnya sangat miris. Dari beberapa cerita, rasanya aku jadi mempertanyakan, baik pada para pria maupun para wanita. Hei, apa kalian pernah 'menyia-nyiakan' orang yang sayang pada kalian?

Istilah saat ini yang sering dipakai biasanya PHP (Pemberi Harapan Palsu). Istilah 'gaul' yang kemudian 'booming' dengan bantuan media sosial tentunya. Bahkan berbagai artikel muncul menarik tema tersebut sebagai bahasannya. Bagiku pertanyaannya sederhana, apa kau pernah 'menyia-nyiakan seseorang yang kau sayangi?'.

Secara umum, atribut kekuasaan para pria adalah tahta, harta, dan wanita. Pak Jamil Azzaini (motivator sekaligus trainer WBT) menambahkan kata Cinta untuk 4Ta, tapi jelas bahwa Cinta bukan atribut kekuasaan pria. Definisi yang beragam membuatnya memiliki banyak makna, dan kupastikan berbeda untuk setiap orang. Kedalamannya pun punya ukuran yang berbeda untuk tiap orang karena kembali FOE (Field of Experience) dan FOR (Frame of Reference) mempengaruhi.

Sementara wanita mungkin tidak terlalu peduli dengan yang namanya kekuasaan, atau mungkin tahta seperti jabatan tinggi, biasanya mereka lebih menggunakan perasaan, emosi. Yah seperti yang disebutkan 1 akal, 9 emosi. Wajar kalau selalu mengedepankan emosi (termasuk perasaan di dalamnya). Namun tak perlu munafik kalau harta dari para pria yang muncul di hadapan wanita adalah hal biasa yang mereka pertimbangkan sebelum mulai penjajakan. Walau baik pria dan wanita sama-sama mengakui bahwa saat pertama kali, keelokan tubuh & wajah adalah yang selalu membuat terpesona. Layaknya iklan Axe yang berbunyi 'Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda,'. Jadi kita mau pilih yang mana? Its your choice, its free to choose. Hanya saja ingatlah bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi.

Sayangnya, yang aku rasakan dari pengalaman, para pria banyak yang menjadikan para wanita sebagai "OBJEK", that's what I hate the most. Entah objek bagi atribut kekuasaannya, keinginan semunya, impian dambaannya semata, ataupun objek secara seksual. Ini yang seringkali menjadi kesalahan fatal para pria. Maaf kalau kesannya men-judge. Tapi begitulah realitas berkata melalui banyak pemberitaan di media online, cetak, maupun televisi & radio. Waaw, luar biasa mengerikan. Bahkan sepertinya kita sekarang ini sudah tidak lagi menghargai NYAWA. Tahta, harta, wanita, pria, semua bercampur dalam satu, alasan keegoisan manusia. Menyedihkan sekali.

Lantas, bagaimana dengan 'Hati' dan 'Keberadaan' yang disia-siakan? Misal, cinta yang ditolak? Harapan yang dimusnahkan? Impian yang diinjak-injak? Kebaikan yang diremehkan? Astagfirullah ....

Banyak orang yang shock, trauma, dan mungkin mendapatkan kesulitan karenanya. Tapi, sadarkah wahai para PHP? Sadarkah para pelaku yang sudah 'menyia-nyiakan' orang tersayang? Aku miris jika banyak yang menjawab 'TIDAK, MEREKA SAMA SEKALI TIDAK PEDULI' atau lebih tepatnya 'MEREKA TIDAK PAHAM DENGAN TINDAKAN MEREKA YANG SUDAH MENYIA-NYIAKAN ORANG LAIN'. Ironis.

Pada akhirnya, seringkali kita menyesal di kemudian hari. Saat mereka yang 'Keberadaan'nya kita sia-siakan pergi selamanya dari kita tanpa ada kata, tanpa peduli lagi pada kita. Kita akan menyesal saat kita menyia-nyiakan 'Hati' & 'Kebaikan' yang mereka berikan sungguh-sungguh, menyesal saat mereka perlahan menghilang, bahkan mungkin waktu turut menambah penyesalan kita. Kita sudah menyia-nyiakan waktu, bahkan waktu untuk diri kita sendiri.

Sepertinya kita lupa bahwa kita hanya manusia biasa, yang LEMAH & RAPUH. Tidak ada daya upaya selain dari ALLAH SWT.

Wahai kawanku, sadarkah kau? Sering tanpa sadar kita menyakiti orang dengan keberadaan kita, dengan sikap plinplan dan kekanak-kanakan kita, dengan keegoisan kita, dengan kepentingan kita? Dengan kata-kata manis yang berubah detik berikutnya menjadi racun? Dengan senggolan tangan yang tanpa sengaja jadi luka? Rasanya jadi ingin menangis ketika mendengar teriakan jiwa. Sungguh, aku sedih saat melihat teman-teman yang tersia-siakan, diri yang pernah disia-siakan. Betapa RAPUH & LEMAHnya manusia.

Namun begitu Syukur Luar Biasa kuungkapkan. Aku punya Tuhan yang begitu AGUNG, begitu LUAR BIASA, MAHA PEMAAF LAGI MAHA PENYAYANG. ALLAH SWT.

Semoga kesalahan kita yang telah lalu terhapuskan dengan doa-doa tulus yang kita panjatkan. Yuk kita mulai kembali menyusun masa depan kita. Tidak apa kalau kita tersesat & sempat menjadi orang yang tersia-siakan, ataupun disia-siakan. This TIME is OURS. Saatnya kita berusaha yang terbaik untuk diri kita sendiri. Tetap semangat dan melangkah dalam keyakinan.

Dan bertepatan dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan, melalui goresan tinta ini juga, aku ucapkan “Mohon Maaf Lahir Batin”.
Jika Terselip khilaf dalam Canda, Tergores Luka dalam Tawa, Tersinggung Rasa dalam Bicara, Mari Kita Awali Ramadhan, dengan Hati yang Bersih & Suci… \ ^_^ /

Thursday, June 27, 2013

Just Some Words for YOU




Selang beberapa bulan, ratusan hingga ribuan foto yang bertebaran & acak-acakan baik itu di laptop & di HD sudah sedikit lebih rapi. Yah, setidaknya itu ada, haha :). Mendadak jadi terbawa rapi dengan bantuan Daus tentunya, hehe?

Nah lalu apakah yang akan kita bahas kali ini?
Hm sebenarnya tidak terlalu penting, tapi entah kenapa menjadi salah satu yang aku pertanyakan. Begitu banyak kegiatan yang aku ikuti & alami serta aku kerjakan, jadinya banyak banget foto yang tersimpan. Kali ini mendadak aku melihat-lihat dengan seksama & mulai mengkategorikannya. Well, it's not something that I'd like to do actually, but however when I saw those, I'm wondering. At the past, for whom I'm smiling to?

Banyak foto dimana aku tersenyum begitu tulus dan ceria, penuh wajah kegembiraan & kebahagiaan yang amat sangat. Namun, pertanyaan bodohnya ketika sekarang adalah, aku tersenyum pada siapa? Untuk apa & untuk siapa? Rasanya mendadak saja miris bila mengingat diriku yang betah lama-lama bepergian sendiri, menikmati waktu kesendirian, kemana-mana sendiri & menjadi sosok yang mandiri secara tidak langsung. Bisa jadi selama ini aku selalu mencari & mencari namun sama sekali tidak menemukan sosok orang yang kucari. Karena itu secara tidak sadar aku pun tersenyum dimanapun aku berada, bersama siapapun aku bermain & beraktivitas. Just enjoy my time, enjoy all of the activities I'm in.

But however, entah kenapa, aku memang sangat menikmati semua itu. Ya, menikmati kesendirianku yang penuh dengan petualangan dalam mencari sosok idaman. Mungkin banyak di antara para wanita berharap untuk bertemu dengan "Pangeran Berkuda Putih" layaknya film Barbie. Tapi aku sepertinya lebih menyukai "Pangeran Berkuda Hitam" tuh, hehe. Habis warna hitam itu elegant & lebih menyenangkan, juga memiliki khas dari warna kegelapan, gelap & penuh kepekatan tapi sangat dibutuhkan. Well, siapa yang tidak butuh malam? Hitam = gelap = malam = ketenangan & kenyamanan dalam tidur. Benar tidak, haha >_< ...

Dan tanpa kusadari, ternyata Law of Attraction itu bermain.
Tanpa banyak waktu terbuang, mendadak saja aku dihadapkan dengan Sang Pangeran.
Benar-benar Pangeran Berkuda Hitam, hehehe >_< ... mendadak kesenangan sendiri. Membawa Accel dengan santainya layaknya bermain & menikmati setiap permainan setirnya itu. Well ya, Kuda Hitam yang dimaksud lebih kepada Grandmax Hitam memang, but it was really amaze me, you know. Dengan sikap santainya yang penuh wibawa & tubuh kekar berdada bidang, aku tercengang & tersipu. Yatto nee, akhirnya setelah lama aku mencari, akhirnya kau datang juga.

That's why Now I can say that my life is more colourfull when YOU came to MY LIFE, haha :).
NOW is DIFFERENT, I'm SMILE BECAUSE of YOU & just for YOU.
Its just TOO MANY for Explanation. But sometimes, LOVE is NOT NEED REASON.
Thanks for giving me a BUNCH of LOVE (cannot count it up :p) & THOUSAND of HAPPINESS.
Thanks to My Dearest Daus Riza. Its an HONOR To BE Beside YOU … >_< ...
Its a HAPPINESS To Being Along With YOU …
Its a MIRACLE To Meet YOU …
Its a DESTINY To Spent My Life Time With YOU …
Its called LOVE when I'M WITH YOU ...

Tuesday, October 2, 2012

ITS TRIP TIME


WEEKEND IN BANDUNG AIR SHOW 2012

Jam sudah menunjukkan pukul 9 lewat, membuatku sedikit bertanya kenapa Daus belum datang juga di tempat yang kami sepakati. Tidak seperti biasanya yang selalu tepat waktu dan kalaupun telat hanya beberapa menit saja, kali ini waktu berlalu begitu cepat. Rencana kami berdua ketika itu adalah mengunjungi tiga tempat, yakni Career Seminar UNIQLO di TVST B ITB, lalu Bandung Air Show di Lanud Husein Sastra Negara, dan Braga Festival 2012. Dan jika sempat juga mampir ke BEC untuk sekedar mengecek beberapa keperluan.

Macet melanda kota Bandung, itulah jawaban yang sangat masuk akal menjelaskan seluruh perjalanan kami yang hari itu dilanda keterlambatan. Bandung memang menjadi salah satu kota tujuan wisata, terutama jika weekend sudah datang, dan hanya dalam waktu singkat macet menular di beberapa sudut kota yang menjadi pusat keramaian. Fiuuh.

Akan tetapi suasananya pengecualian untuk Sabtu ini, tepatnya tanggal 29 September 2012. Macet melanda seluruh bagian sudut kota Bandung, hampir di setiap ruas jalan. Kenapa begitu? Karena hampir di seluruh bagian kota mengadakan acara dan itu menambah semrawutnya jalanan Bandung. Mulai dari Pasteur yang ternyata dihampiri para wisatawan domestik beberapa bis, acara Bandung Air Show di Daerah Padjadjaran, Braga Festival 2012 di Jalan Braga, Ultah MTC di daerah Marhagayu yang menghadirkan panggung DAHSYAT, acara kuliner Keukeun#3 di Lapangan Lodaya Buahbatu, Acara Internet Exhibition di Graha Manggala Siliwangi Jalan Aceh, Acara Bandung Ekspos di Tegalega, dan masih banyak lainnya. Belum dengan tempat keramaian lain seperti Pasar Baru, Alun-Alun, BIP, Gramedia, BEC, Ciwalk, PVJ, Trans Studio Bandung, dan tempat-tempat lainnya, maka sempurnalah sudah kemacetan yang terjadi.

Dan itulah yang membuat kami terlambat 30 menit dari waktu Seminar UNIQLO, yang seharusnya pada perhitungan awal kami sampai disana sekitar jam 10, akan tetapi rupanya kami memang tidak berjodoh dengan seminar itu karenanya kami pun tidak boleh masuk, sangat disayangkan .. T_T ...

Awalnya aku sedikit kecewa karena keterlambatan yang terjadi, terlebih tidak boleh masuk hanya karena telat sekitar 15 - 20 menit, mereka menutup pintu pada 10.15. Maka jadwal semula yang sudah tersusun dalam benak harus kembali diatur. Tapi bukan keterlambatannya itu yang jadi masalah, agak sedikit kecewa karena aku tidak bisa membagikan pengalaman menerima Seminar dari Perusahaan Multinasional, layaknya UNIQLO pada Daus, that’s it. Akan tetapi, aku pun kembali memutar otak, sejauh ini aku memang tidak berjodoh dengan UNIQLO, mungkin memang ada maksud dari semua ini, dan kekecewaan sesaat itu pun hilang dengan pertanyaan yang memenuhi benakku. Apa yang sebenarnya terjadi? Lagipula aku tidak berniat menghentikan perjalanan hanya karena kekecewaan sesaat, masih banyak tujuan yang harus dilalui. Walau sebenarnya, itu hanyalah prioritas keduaku saja, karena prioritas pertama yang sejak awal aku nanti adalah kebersamaanku dengan Daus, hehe ... >_< ...

Sebelumnya dulu memang setiap acara menjadi prioritasku, tidak penting aku seorang diri ataupun bersama siapa. Namun, sekarang aku lebih memahami mengenai prioritas kebersamaan. Bukan acara apa yang akan kau lewati, tapi dengan siapa kau melewatinya, dengan siapa kau melaluinya, itu yang paling penting. Acara membosankan seperti apapun jika kau melaluinya dengan orang tersayang pasti akan terasa sebentar, sebaliknya acara semenarik apapun jika kau bersama dengan orang yang tidak membuatmu nyaman, maka waktu terasa berjalan sangat lambat. Dan itulah yang terjadi pada kami berdua. Walau kemacetan melanda, yang ada hanya tertawa penuh keceriaan dan berlomba membuat humor segar diselingi candaan nakal, hahaha :p

Maka, kami pun bergegas mengubah jadwal menyesuaikan dengan rencana awal dan kami pun sepakat untuk pergi ke BEC, mengecek singkat keperluan kami dan makan siang disana sebelum kami pergi ke Lanud untuk melihat BAS 2012.

Kami pun segera meluncur menuju Lanud dan terjebak macet di depan stasiun hall lalu jalan Padjadjaran yang tengah diperbaiki. Dan ketika sampai di depan gerbang dari Bandara Husein Sastranegara, kami mendapati diri benar-benar terjebak di dalam kemacetan yang sangat panjang. Kami mengantri dari depan gerbang hingga menuju tempat parkir yang penuh itu dalam waktu sekitar 2 jam. Bayangkan saja, jarak tempuh yang biasanya hanya dalam waktu 10 menit dapat dicapai, harus kami capai 12 kali lipat dari biasanya, luar biasa melelahkan.

Dan ketika kutanya apa yang sebenarnya terjadi, aku tersentak. Ada musibah kecelakaan pesawat, ada pesawat yang jatuh dan terbakar saat melakukan manuver saat atraksi aeromodeling sebelum istirahat. Kutanya lagi, apakah pilotnya selamat? Yang ditanya menjawab dengan senyuman miris penuh keraguan walau kesannya terlihat setengah bercanda, “mungkin meninggal Neng”. Innalillahi wainnailaihi rajiun. Aku pun beristigfar dan masih kaget dengan berita itu, agak tidak percaya dengan berita yang baru disampaikan, makanya untuk sementara kami berdua mencerna dulu berita itu.

Sesampainya di tempat parkir, kami berdua pun ngaso terlebih dahulu, mengingat waktu yang cukup lama dalam kemacetan membuat kami lelah, walau sebenarnya yang ada kami malah semangat saling menggoda satu sama lain, hahaha ... ^_^ ..

Sembari ngaso, sembari kami pun menunggu acara atraksi berikutnya, yakni aeromodeling dan terjun payung. Akan tetapi kami menunggu sekitar 1 – 2 jam ternyata tidak ada apa-apa di langit tempat kami parkir selain Pesawat Komersil yang Landing maupun Take Off membawa penumpang. Karena penasaran kami pun segera menuju tempat BAS berlangsung dan ketika sampai disana, yang ada hanyalah berbagai macam pesawat yang berdiri mematung, di hadapan ratusan hingga ribuan orang pengunjung, beserta dengan mobil-mobil panser dan persenjataan yang dimiliki oleh Angkatan Udara (meriam, mobil rudal, panser, tank baja, dkk). Tiket masuk yang awalnya ada nampaknya terlupakan seiring dengan musibah yang terjadi. Seraya memperhatikan sekeliling dan mencari informasi mengenai apa yang terjadi, kami pun menyempatkan diri untuk berpose di beberapa tempat. Here are the pictures ... >_< ...







Dan berita mengenai musibah itu pun diperdengarkan di sebuah radio swasta yang menjadi salah satu sponsor acaranya, membuatku mencerna beritanya yang menjelaskan bahwa pameran akan tetap berlangsung akan tetapi atraksi pesawat tidak akan diadakan lagi. Itulah jawaban berikutnya dari pertanyaan kami tentang ketidakhadiran acara atraksi yang kami tunggu. Dan acara band dan hiburan lainnya pun dibatalkan sebagai bentuk penghargaan dan berkabung atas peristiwa musibah yang terjadi. Pilot Norman T. Lubis dan co-pilot Toni Hartono meninggal dunia pada musibah kecelakaan pesawat yang menabrak salah satu gedung yang ada di Lanud. Kami berdua turut berduka cita atas peristiwa tersebut, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amiin.

Walaupun demikian, setelah cukup puas mengambil berbagai pose bersama pesawat-pesawat yang bertebaran di landasan udara, kami melanjutkan perjalanan kami berdua ke arah stand pameran yang ada di dalam sebuah hanggar pesawat. Stand yang disinyalir berjumlah 250 itu pun langsung membuat mata kami beralih, dan tentu sebagai penggemar kuliner kami menghampiri stand makanan terlebih dahulu (kebetulan juga kami masuk ke bagian stand yang dekat makanan, hehe :p).

Dan karena bakat fotografi Daus yang mendominasi daripada rasa lapar ditambah aku yang penasaran dengan seluruh stand, maka kami pun berjalan menyusuri stand lain selain makanan. Berfoto-foto ria di beberapa stand dan bertemu dengan Monic, teman SMAku yang tengah berjalan bersama saudaranya dan suaminya, Fajar, temanku juga. Sudah lama tidak bersua, dia bendahara LSS 3 saat angkatanku, dan saat ini tengah mengandung 5 bulan. Untuk Monic selamat ya atas pernikahan dan kehamilannya, semoga dimudahkan dalam proses persalinannya nanti. Dan pembicaraan pun berlanjut pada Intan yang akan mengadakan resepsi esok hari di Mesjid Univ. Nurtanio, hmm, berita yang cukup mengejutkan karena keduanya sudah mendahuluiku untuk membina kehidupan rumah tangga. Well, congratz for both of you, afterall. Untuk Intan semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Amiin. Untuk T’Morin yang tengah berjuang dalam program Indonesia Mengajar Good Luck, Be Proud of Yourself.

Ada beberapa cerita menarik mengenai IM yang juga sempat kuikuti proses rekruitmennya, tapi akan kubahas di tulisanku berikutnya. Dan tepat saat aku menulis ini, seorang kawan lama yang membuatku selalu tidak mau kalah juga sekaligus rivalku yang cantik dan baik hati :D, Nanda, kembali mengontakku, wah, ini namanya reunian teman-teman SMA, mendadak aku jadi merindukan mereka semua. Hanya tersenyum dalam hati ketika mereka berbincang cukup semangat. Untuk Nanda, bersabar dengan penantiannya ya, percayalah karena Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua ... >_< ...
Lanjut, kami berdua pun lalu menikmati stand-stand lain yang cukup banyak dan memuaskan diri dengan berfoto ria (walau sebenarnya lebih banyak aku yang jadi modelnya, hehe :p). Hm, kagum dengan gambar kami berdua yang diambil oleh Daus, it was really nice ... ^_^ ... Kami pun lalu menghampiri stand makanan dan menikmati baso malang yang cukup untuk memenuhi perut kami sesaat sebelum melanjutkan perjalanan menuju Braga. Dan kami pun mengakhiri wisata kami di BAS dengan berfoto-foto bersama pesawat di bawah cahaya bulan, hm, romantis, hehe :p. Malam berlalu begitu cepat tanpa kami sadari dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam, waw. Malam sudah membayang di langit lanud saat kami keluar dan tempat yang awalnya sangat ramai itu menjadi sepi layaknya kota mati karena ditinggalkan seluruh pengunjung. Acara band dibatalkan karena berkabung dan kami pun meninggalkan tempat pameran itu dengan segera menuju tempat parkir dan melaju menuju jalur lain ke Braga.

Perjalanan kami ke Braga cukup lancar hingga akhirnya terhenti di jalan Braga menuju Tamblong. Kemacetan mulai melanda, hmmm, dan saat kami melewati jalan Tamblong, di sudut kiri kanan jalan dipenuhi dengan ratusan motor yang parkir, dan di jalan Asia Afrika pun kami terhambat dan saat memalingkan pandangan ke kanan, mendadak saja aku jadi kehilangan minat untuk berkunjung ke Braga Festival. Lautan manusia memenuhi jalanan itu menjelang malam hari. Begitu banyak ratusan hingga ribuan manusia yang berkeliaran disana membuatku malas jika harus berdesak-desakan.

Memang, dimanapun waktu terbaik untuk mengunjungi pameran-pameran menarik tanpa harus berdesak-desakan adalah siang menuju sore hari. Setidaknya tidak akan terlalu sepadat jika malam hari, apalagi sabtu malam adalah waktu yang dinanti oleh hampir semua orang dan itulah yang terkadang merepotkan. Daripada kehabisan udara karena berdesakan, aku memilih kehabisan tenaga berada di samping MY DEAREST ONE, hehe .. >_< ..., berbagi ide, pengalaman, sharing berbagai cerita, dan yang lebih menyenangkan adalah menikmati kebersamaan kami berdua. That’s the important thing above all, really. That’s why I love being beside HIM, again and again ... >_< ...
Dan kami pun mengakhirinya dengan berkuliner ria di KFC, haha, sayangnya McFlury Choco yang kami cari sebelumnya di McD tidak ada, maka jadilah kami memesan cukup banyak dan menikmati seluruhnya. Dan akan kami cari es krim tersebut saat kami ke McD di tempat yang lain, harus itu, hehe ;p ...

So, again thanks to DAUS for a WONDERFUL NIGHT and GREAT ADVENTURE, I do really enjoy this so much ... >_< ...

Friday, September 28, 2012

Next Level of The Test ---Its All About Choices


I woke up in the morning and realized that my new story of life will reaching me out.
And its all about choice. My choice afterall, that's it.


Pernahkah kau merasakan kegagalan beruntun menimpa? Termasuk di antaranya berbagai hal yang bergejolak dan konflik dalam diri yang tak pernah selesai? Konflik yang membuat kita tertutup dan menutup diri pada orang di sekitar kita dan berakhir dengan pendirian kita yang seolah terlihat mandiri padahal di dalam penuh dengan hati yang sepi dan rapuh?

Well, actually that's what happened to me for last few years.

Diri yang tertutup dan permainan egosentris di dalamnya dan saat mencari sosok pembimbing untuk menunjukkan jalan, kekosongan itulah yang diberikan. Kesepian yang menyeruak dan kebosanan akan alur hidup yang terus menerus diterpa dengan kegagalan dan harapan semu. Kehilangan harapan dari sebuah keindahan hidup. Kupikir orang terdekatku ketika itu bisa menyadari kesepian yang melandaku, sayangnya yang dia lihat adalah sekedar OBJECT saja, dia lebih menitikberatkan pada pemberian “barang” daripada hal terpenting. Dan itulah yang kemudian perlahan membuatku berpikir tanpa atau dengan dia aku bisa mandiri. Tidak bisa aku bergantung padanya baik saat ini dan nanti. Bagaimana bisa bergantung dan percaya padanya kalau ternyata dia tidak berniat terbuka padaku. Terbilang menyedihkan memang.

Yang kupikirkan ketika itu dan setelahnya, selama bersamanya hanya sebatas egoisme semata.
I think about my self only. That's it. Tidak lebih tidak kurang. Itu yang membuatku menjadi orang yang hanya memikirkan diriku sendiri saja, tidak memikirkan dampaknya untuk orang lain. Kalau orang Sunda bilangnya “Kumaha Aing Wae” = “Gimana saya saja”. Tidak ada prinsip kebersamaan, aku bertindak atas kehendakku sendiri dan itulah yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang.

But then HE CAME to My LIFE and change everything, ruin My Ruiness Thinking and Break the chain of egoism. Break all the rules that I've come up with. That's very impressive .. >_< …
Dan inilah pertama kalinya aku terjatuh dengan sukarela dan terbuka lebar, sangat terbuka. Dari pemikiran, kebiasaan, sikap, dan segudang cerita yang aku punya. He HOLDS The Key of My Room of STORIES. Or perhaps, HE HOLDS everything, I wonder why.

Tiba-tiba saja keberadaannya lebih penting dari apapun. Tiba-tiba saja keberadannya menjadi sebuah energi yang luar biasa bagiku. Tiba-tiba saja keberadaannya membuatku seolah bisa menggapai berbagai hal. Tiba-tiba saja aku merasa bisa berkembang lebih dari yang pernah aku pikirkan sebelumnya. Tiba-tiba saja hidupku berubah dengan sangat cepat. Dan tiba-tiba saja aku dihadapkan pada pilihan yang membuatku harus memikirkan berbagai pertimbangan sebelum memutuskan. This is The Next Level of My Test, for choosing and deciding something.

Berbagai pemikiran mulai berkecamuk dan membuatku sedikit meneteskan air mata karena sedih dan bahagia. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tapi itulah kehidupan yang harus dihadapi. Untuk menggapai cita-cita, kita dihadapkan pada pilihan dan terkadang itulah yang membuat semua orang salah memilih. Dari dulu hingga saat ini, pemikiran sederhanaku selalu menginginkan semua berjalan dengan baik secara seimbang. Akan tetapi, banyak hal berubah di tahun 2012 ini. Tahun yang menjadi titik balik dari semua hal yang terjadi padaku. Tahun yang luar biasa. Dan antara menggapai mimpi, cita-cita serta kebahagiaan itulah merupakan pilihan terberatku saat ini.

Di satu sisi aku menginginkan diriku berkembang dengan pesat hingga ke taraf yang terbilang cukup tinggi, tapi kekhawatiran orangtua seolah menghentikan semua langkahku. Dan aku tidak mau membuat mereka khawatir karena itu setidaknya aku tetap berjuang di jalan yang tidak terlalu membuat mereka khawatir. Tapi keinginanku untuk tetap maju dan mencapai tingkat itu tetap membara dan aku terus berusaha. Bukannya sombong, aku tahu potensiku seperti apa, dan aku juga bukan orang yang gampang menyerah begitu saja, setidaknya itu ada.

Akan tetapi saat ini, lebih dari semuanya, aku dihadapkan dengan ujian level selanjutnya.
Aku begitu menyayangi mereka, DIA dan KELUARGAKU.
I don't wanna lose them, not again …
Aku tidak ingin moment ini berubah walau aku tahu setiap waktu kita mengalami perubahan.
Walaupun mungkin aku harus mengorbankan mimpi dan cita-citaku yang sangat tinggi, setidaknya itu lebih baik daripada kehilangan mereka.

Itulah yang kini membuatku harus menentukan pilihan. Pilihanku nanti akan berdampak pada orang-orang di sekelilingku dan itulah yang kemudian harus menjadi pembelajaran yang cukup lama. Pilihan yang penuh dengan pertimbangan banyak hal. Bukan maksud untuk bersifat terlalu muluk-muluk dengan sesuatu atau terlalu serius memikirkan sesuatu, karena kita hidup tidak hanya sendiri. Maka, apa yang kita lakukan akan berdampak pada orang di sekeliling kita, terutama orang terdekat, keluarga, sahabat terbaik, dan yang terpenting adalah pasangan.

Well, this is my life, thats why I have to choose afterall.
Its not only about me, its all about US and its all about CHOICES.

Tuesday, September 18, 2012

ITS SHARING TIME




Please Be Responsible

Kali ini aku akan membagikan sebuah cerita tentang kisah seseorang yang bekerja di sebuah lembaga pelatihan, kisah sahabat baikku sendiri. Silakan simak kisahnya dan semoga mendapatkan manfaat dari ceritanya ... >_< ...

Setelah dia lulus kuliah dan mencari pekerjaan, maka berbekal dengan ijazah beserta CV dkk dia pun mengirimkan ke beberapa perusahaan dan berniat untuk mencari sebuah perusahaan yang bisa memberinya pengalaman. Dia pun kemudian dihadapkan berbagai kegagalan dari lamarannya, dan ketika itu seorang kakak kelasnya menghubunginya dan menariknya sebagai staff di posisi manajemen disana. Sebelumnya memang lembaga ini adalah lembaga yang dia buat bersama kakak kelasnya dan 3 temannya yang lain semasa kuliah, namun karena kesibukannya, dia pun mengundurkan diri dan saat itu dia pun dipanggil kembali untuk membantu lembaga yang kini berniat untuk beralih fungsi menjadi satu perusahaan.

Masuklah dia ke perusahaan tersebut, dia berpikir bahwa semuanya sudah siap, jadi dia cukup menjadi sekretarisnya sesuai dengan panggilan dari kakak kelasnya itu. Namun sayang, perusahaan yang awalnya terbentuk dari lembaga kemahasiswaan dengan karakter menyesuaikan dengan para mahasiswa agak sulit ketika diubah ke bentuk perusahaan karena perbedaan sistem. Transisi lembaga mahasiswa ke arah perusahaan yang bersifat professional itu masih mentok, karena sebagian besar dari mereka tidak paham dengan dunia kerja.

Sistem saja belum ada, strukturnya nyaris berubah setiap saat, maka dia protes ke sang kakak kelas yang menjabat sebagai GM disana. Apa-apa kok kasih tahu mendadak, belum yang satu selesai, sudah ada perubahan terus menerus. Akibatnya sahabatku ini bingung dan protes ke GMnya, dia bingung harus melakukan apa karena ternyata semuanya tidak berjalan sebagaimana yang dia perkirakan. Ditambah dengan konflik internal yang ada di Dirut dan istrinya yang tidak menghendaki salah seorang anggota staf berada disana karena persoalan dan alasan yang sangat klise, kecemburuan seorang istri. Akibatnya, kontak dan hubungan komunikasi antara Dirut dan GM sangat minim, malah mengakibatkan konflik internal antara keduanya, membuat temanku makin pusing. Maunya mereka itu apa sebenarnya? Bikin perusahaan atau sekedar main-main saja?

Awal singkat perusahaan ini terbentuk karena kerjasama dari sang Dirut dan GM, masing-masing dari mereka berbagi tugas. Dirut fokus untuk pencarian investor sementara GM bertanggung jawab untuk mengurusi operasional. Mereka adalah teman yang cukup dekat karena melihat lembaga yang dulunya diadakan oleh GM ini cukup pesat maka ditawarkanlah kerjasama untuk menuju sebuah perusahaan pelatihan yang professional. Akan tetapi, hal itu tidak semudah membalikkan tangan, banyak halangan yang terjadi dan konflik serta beban yang mewarnainya. Lembaga ini awalnya hanya fokus ke bidang pelatihan, kemudian saat muncul Dirut tersebut maka divisi lain dikembangkan sehingga ada 3 divisi, yakni pelatihan, pengembangan diri, dan self publishing, dan ketiganya dinaungi oleh perusahaan yang dibangun oleh Dirut dan GM tersebut.

Awalnya semua berjalan mulus, tapi karena dari mereka tidak ada yang benar-benar merencanakan sesuatu dengan detail dan rata-rata bersifat “DREAMER” dan tidak “REAISTIC”, maka perencanaan matang pun tidak berhasil dilakukan. Sebagai penulis, aku mengasumsikan hal itu terjadi karena mereka berdua tidak mempelajari mata kuliah SKB (Studi Kelayakan Bisnis). Memang sang Dirut berkata bahwa dia adalah SE, maka seharusnya dia memiliki sedikit ilmu mengenai bisnis. Ceuk urang Sunda mah, kudu nyaho bisnis atuh.

Akan tetapi, pada kenyataannya, kulansir dari cerita, dia tidak bisa menunjukkan hal itu. Yang ada hanya berkonsultasi pada figur-figur otoritas dan membuang-buang waktu ikut pelatihan sana, pelatihan sini dengan biaya yang cukup besar dan entah darimana dananya (mungkin dari keluarganya karena cukup berada), sementara dia tidak melihat dengan keseluruhan perusahaan apa yang sebenarnya hendak dia bangun. Bagiku, dia seolah menutup mata terhadap apa yang terjadi di depannya. Fokus pada tujuan dirinya semata, mementingkan keegoisannya semata dan melupakan rekan-rekan yang dia bawa. Dia menyalahkan GM nya saat omset perusahaan tidak tercapai dan seolah tidak mau tahu akan nasib para karyawannya. Hahaha, miris sekali.

Oke, lanjut pada cerita sahabatku, karena dia bingung dengan berbagai ketidaksiapan perusahaan itu dan kesal karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya dia pun mengadakan rapat besar beserta urutan semua peraturan dkk. Ujung-ujungnya rapat berlangsung selama 3 hari & SALUT, all draft rapat dia yang membuat, seluruh aturan, tata tertib perusahaan, hingga SOP (Standard Operational Procedure) pun dia yang membuat. Maka rapat 3 hari yang ajaib bin banyak macamnya, dari mulai keegoisan para staf pelatihlah, curhat suami-istrilah hingga hal-hal yang tidak terlalu penting juga dibahas. Pusing sejadi-jadinya & hasilnya sudah dia minta bapak Dirut untuk ttd & dia sebarlah itu ke email semua staf & manajemen. Dia berniat untuk membuat jadwal supaya tuh staf pelatih pada datang ke kantor, mesti ditanya dulu satu-satu, kasian, kerjaan dia cukup banyak, masih harus bertanya pada mereka, ckckck. Melelahkan sekali.

Dan dia pun dibuat kesal oleh Dirutnya yang tidak jelas maunya apa. Benar-benar bikin repot. Tiap kali dia membuat hasil rapat yang detail sedetail-detailnya, sang Dirut berkata ngapain sih ini. Pertanyaan yang sangat bodoh, wahai Dirut apakah kau tidak melihat kalau sahabatku membuat laporan panjang mengenai hasil rapat semuanya, malah dianggap sampah, ckckck, betapa TERLALU!!!

Selain itu, jabatan sekretarisnya kemudian ditambah dengan keuangan, alhasil dia harus buat laporan keuangan dan dia pun membuatkannya sebisa dia. Di satu sisi Dirut yang satu itu mengklaim bahwa laporan yang diberikan tidak detail, padahal justru format yang dia buat yang membingungkan dan merepotkan. Semua format laporan dia yang buat, di satu sisi sahabatku berterima kasih karena dibantu, tapi saat respon datar dan sinis dari sang Dirut ini keluar seolah membuat pekerjaannya layak sampah yang bisa dibuang seenaknya, maka seketika itu pula rasa hormatnya pada sang Dirut langsung hilang. Awalnya sang Dirut tidak membutuhkan laporan, bahkan bertanya laporan apalagi ini? Jelas-jelas sahabatku adalah sekretarisnya, dia akan melaporkan hal-hal yang menurutnya wajib diketahui oleh manajemen, seperti kegiatan, kondisi keuangan, dan berbagai surat lainnya. Seolah laporan tidak berlaku untuk dia. Dalam hal aset pun sudah dibantu untuk merekap data, bahkan diusahakan selengkap mungkin, tapi dia bilang dengan santainya “nanti direkap lagi”. Nah lho? Jadi kerjaan sahabatku itu dianggap apa? Sampah doank? Luar biasa kejamnya dirimu wahai Dirut!!!

Dan laporan yang di awal dianggap sampah pun diminta saat berurusan dengan debitur dan kreditur, sibuk minta lapora inilah, itulah. Lalu sahabat baikku itu memberikan laporan yang cukup detail, tapi sayang sang Dirut ini malah tidak paham dan masih berkeras untuk meminta data laporan sesuai dengan keinginannya, sesuai formatnya yang terlalu sederhana sehingga hanya berfokus pada aspek keuangan saja, menyedihkan. Katanya dia paham tentang ilmu bisnis, tapi nyatanya tidak ada bukti yang bisa membenarkan ucapan maupun tindakannya. Kasihan sahabatku yang satu ini, sudah berbaik hati membantu membentuk sistem dan berjuang demi perusahaan yang tidak memberinya apapun selain pengalaman berurusan dengan orang-orang yang merepotkan dan menjengkelkan, malah seluruhnya beban seolah ditimpakan padanya. Lalu apa gunanya Dirut dan GM disana? Sekedar jabatan saja ya? Bodoh benar!!!

Hal yang lebih parah adalah saat terjadi krisis yang melanda perusahaan yang baru akan berdiri ini. Selama beberapa bulan, omset yang dihasilkan tidak bisa menutupi beban utang yang ada, bahkan bisa dikatakan sangat minus, akibatnya cash flow perusahan tidak berputar dengan baik. Alhasil gaji para staf manajemen pun tidak bisa terlunasi dengan baik, bahkan dicoba dibayar dengan cara dicicil.

Dan saat sang Dirut menyadari bahwa dia tidak mendapatkan omset dan penghasilan yang menjanjikan, dia berniat untuk membubarkan perusahaan tersebut, akan tetapi saat mendapatkan peluang ada kemungkinan perusahaan lain yang bisa menjanjikan padanya, maka dia pun lebih fokus pada perusahaan baru tersebut dan perusahaan tempat sahabatku berada seolah dipandang sebelah mata. Ckckck, rupanya memang sejak awal yang ada di benak Dirut ini hanyalah keuntungan belaka dan uang, uang, dan uang. Menyedihkan sekali.

Belum cukup hingga disana, sahabatku memegang sekretaris dan juga keuangan. Dan ketika dia memegang keuangan dengan petty cash yang pas-pasan, sang Dirut tidak mau tahu tentang hal itu, baginya yang lebih penting adalah dia butuh dana untuk dibayar ke investor. Hei, tidakkah kau mengerti? Tidakkah kau melihat betapa lelahnya sahabatku bekerja untuk perusahaanmu walau GAJINYA, HAKNYA, belum terbayarkan olehmu? Apakah kau tahu biaya operasional apa saja yang harus dia selesaikan; listrik, telepon, air pdam, belum dengan keperluan ATK dan marketing tools. Kalau sahabatku tidak membayarkan listrik, komputer dkk tidak akan berjalan dan operasional kantor mati. Telepon jika tidak dilunasi sebelum tanggal 20, akan diputus, begitu juga dengan PDAM. Dan itu harus sahabatku sendiri yang memutar otak untuk menyelesaikan semuanya, tanpa mendapat protes dari para staf lainnya. SALUT, betapa sabar dan tabahnya dirimu, wahai sahabatku.

Selain itu, perlu dirimu tahu banyak hal yang sahabatku tangani tanpa dirimu tahu. Mulai dari mengurusi administrasi kantor, ATK kantor, printer yang rusak berkali-kali walau sudah diganti, menyampaikan hasil rapat, mengatur pembayaran utang-utang kantor & perusahaanlah. Harus bayar investorlah, bayar teleponlah, belum gajinya OB yang kerjanya hanya menunggu disuruh harus dibereskan oleh sahabatku ini. Hal yang menyakiti HATInya adalah ketika Dirutnya bercerita bahwa OB tuh nggak diperhatiin, gajinya juga nggak beres. Sahabatku ini mengelus dada, haha, miris sekali ya pemikiran Dirut yang satu ini. Dirimu berpikir tidak sih bagaimana sahabatku dan rekannya ini mengatur keuangan untuk bayar gaji OB yang kerjaannya kurang bagus. Bahkan demi sang OB, sahabatku ini bela-belain untuk mendahulukannya di samping gajinya dan rekan-rekannya. Sementara berusaha seperti itu, apa yang sebenarnya sang Dirut ini tahu? Berkata seenaknya seolah tahu segalanya, seolah dia adalah pihak yang paling benar. Tipe orang yang membuatku ingin menghantamkan kepalan tanganku pada wajahnya. Andai aku diperbolehkan untuk melakukan itu, haha.

Sampai-sampai pernah ada bahasan, bahwa sang Dirut ini cenderung lebih memfokuskan pembayaran utang pada investor dan pemilik gedung yang notabene adalah relasi dari keluarganya. Yah, bolehlah ya berbagi dengan relasi, tapi ini seolah dia yang diatur oleh investor dan pemilik gedungnya. Lalu, dimana perhatianmu pada mereka, staf dan karyawanmu? Apakah kau tidak memikirkan KESEJAHTERAAN mereka? Kejam sekali! Mereka sudah bekerja tak kenal lelah, menghabiskan tenaga, dana, dan pemikiran mereka untuk bertahan dan berusaha mempertahankan perusahaan, tapi dia hanya fokus pada investor dan pemilik gedung, ckckck. Salah prioritas Pak!!!

Aku hanya mengelus dada karena saking kesalnya mendengar cerita itu. Kupikir cerita sudah memasuki sesi terakhir, ternyata masih ada pembahasan yang membuatku kembali naik darah. Pemilik gedung malah mengusir perusahaan lama karena merasa tidak akan melunasi pembayaran dan malah menyarankan untuk perusahaan yang lebih menjanjikan untuk masuk. Dan sang Dirut malah menyepakati dan seolah keluar dari perusahaan yang dia bangun ini, bertindak seolah-olah adalah bagian luar dari perusahaan, padahal jelas-jelas dia adalah Dirutnya. What the? Dimana tanggung jawabnya? Seolah dia lari dan tidak peduli lagi dengan semuanya? Benar-benar kelakukan payah dari seorang anak kecil, ckckck. Dan sahabatku beserta temannya ini, seolah didepak keluar dari tempat mereka berada. Belum lagi saat akan berpindah tempat, sebagian besar staf yang notabenenya pelatih melayangkan aksi protes bagaikan buruh ngamuk, haiih. Protes tentang ketidaktransparansi danalah, dan semuanya. Padahal mereka dipersulit dengan pemindahan ya, merepotkan saja. Lagi, bertindak sok tahu dan merasa yang paling menderita padahal tidak tahu ada orang-orang yang tengah berjuang. Hei, tahukah kalian, sahabat baikku tengah berjuang keras mempertahankan kalian, kenapa malah protes dan bertindak kekanak-kanakan begini?

Akhirnya mereka pun pindah dan semua dana dari investor dkk dianggap sebagai hutang. Hahaha, betapa mirisnya, dan di tengah kesulitan seperti itu, sahabat baikku ini gajinya belum dibayarkan selama 3,5 bulan. Bayangkan saja dan gaji itu belum dibayarkan saat tulisan ini aku layangkan dan tepat sudah setahun berlalu dari 2011 hal ini menimpa kepadanya. Aku sangat menyesalkan tingkah laku Dirut yang benar-benar tidak bertanggungjawab. Lari dari tanggung jawab dan menjadi orang luar, seolah dia tidak mau berurusan dengan perusahaan yang dulu begitu semangat dia bangun. Akibatnya silaturahmi yang ada tidak berjalan dengan baik. HATI yang tersakiti, TENAGA dan PIKIRAN yang terbuang percuma, GAWE TEU KAPAKE!!! Dan hal yang paling membuatnya miris dan sakit hati adalah, gaji pertamanya yang diberikan dari kas pribadi sang Dirut dianggap sebagai UTANG olehnya. Hahaha, bahkan GAJI nya dianggap sebagai UTANG. Memang benar pada pemasukan dan pengeluaran KAS, komponen gaji masuk ke dalam daftar belanja pegawai, tapi menganggap ini Utang, benar-benar menyakiti hatinya. Dia bekerja dengan susah payah, pagi hingga malam hari hampir setiap hari dengan jabatan yang hampir membuatnya tepar hingga sempat masuk Rumah Sakit akibat kelelahan dan stres yang tinggi, merelakan gajinya dicicil, bersabar dengan semua protes dari para staf pelatihnya, berusaha untuk mempertahankan perusahaan ini, tapi lalu dikatakan bahwa GAJI yang merupakan HAK nya dianggap sebagai UTANG. Sungguh keterlaluan wahai kau Dirut! Semoga dirimu diberitahukan oleh alam semesta atas perilakumu yang sudah menyakiti sahabat baikku. Semoga kau disadarkan dari kelakuanmu yang tidak dewasa dan berjiwa kecil. Semoga kau mendapatkan balasan yang setimpal atas kesombongan dan keegoisanmu, tentu Tuhan tahu apa yang terbaik. Dan aku bersyukur saat ini sahabatku sudah mulai menapakkan kakinya di tempat lain yang bisa memberinya secercah harapan.

Aku membayangkan sahabatku yang begitu sabar dan tabah menghadapi semuanya, bahkan untuk ongkos dan jajan pun dia harus menghemat, membeli baju sederhana yang dia inginkan saja tidak bisa, betapa sudah sangat besar perjuanganmu wahai sahabat. Dan saat ini perlahan, kau melihat balasan dari kenikmatan dan kebahagiaan yang diberikan Allah SWT kepadamu. Nikmati hidupmu dan mulailah melangkah ke jalan yang kau kehendaki. Allah SWT selalu tahu yang terbaik untukmu dan untuk kita semua.

Baiklah, berkaitan dengan pengalaman hidup dari sahabat baikku, aku ingin mengemukakan beberapa pendapat dan saran bagi teman-teman yang hendak membuat sebuah bisnis atau usaha, sebagai berikut:

1.Saat hendak membuka usaha, mohon dicek terlebih dahulu SKBnya. Studi Kelayakan Bisnis perlu untuk menganalisis singkat mengenai rencana usaha ke depan. Mulai dari operasional hingga tingkatan lainnya. Lakukan SWOT singkat mengenai keseluruhan hal yang berkaitan dengan bisnis yang hendak Anda jalankan.

2.Boleh menjadi ”DREAMER” saat hendak membuat bisnis atau usaha, tapi tetaplah berpijak pada “REALISTIC”. Memang TAKE ACTION adalah hal yang harus sesegera mungkin dilakukan, tapi kusarankan untuk jangan gegabah dalam menjalankannya. Gunakan analisis yang seimbang dalam keduanya. Ingat, maju ke medan perang tanpa taktik dan strategi hanya akan membawa kita pada kematian.

3.Saat berbisnis, jangan hanya memikirkan kemajuan bisnisnya, tapi pikirkan juga KESEJAHTERAAN karyawan dan stafmu!

4.Untuk para pemimpin perusahaan dan seluruh pemimpin bisnis/usaha/wirausaha, mohon diperhatikan kondisi HAK para karyawannya. Penuhilah HAK-HAK mereka (gaji, tunjangan, uang makan, transport, lembur, asuransi kesehatan, dkk) saat mereka sudah menunaikan KEWAJIBANNYA.

Ingatlah satu pepatah, wahai para teman-temanku dan para pembaca,
"ORANG HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, atau kenyamanan. Tapi mereka dibentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN, dan AIR MATA."

Pilihan sepenuhnya ada di tangan ANDA semua. Mau menjadi ORANG HEBAT atau hanya menjadi Ordinary People saja. Its Up To YOU afterall ...

sisa postingan sampai selesai

Pictures of The Years

  • pemandangan 1
  • pemandangan 2
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3
  • pemandangan 3